Senin, 18 April 2011

EGG BINDING

Hampir semua peternak burung pernah menghadapi masalah egg binding. Apa yang dimaksud dengan egg binding? Egg binding adalah ketidak mampuan betina untuk mengeluarkan telor dari kantong telornya, atau tersumbatnya saluran pembuangan telor. Tidak jarang kasus ini mengakibatkan kematian. Lantas, apa yang menyebabkan egg binding ? Menurut beberapa penelitian, penyebab egg binding diantaranya adalah kegemukan, kekurangan vitamin, kekurangan kalsium, burung terlalu muda, dan beberapa teori lainnya. Tapi banyak yang yakin bahwa penyebab utama egg binding adalah : 1. Nutrisi 2. Organ reproduksi burung yang tidak normal. Terlepas dari kontroversi penyebab egg binding, hal yang lebih baik adalah mengetahui cara pencegahan dan tindakan P3K yang perlu dilakukan jika suatu saat kita menghadapi masalah tersebut. Sebelumnya, menuju ke P3K egg binding, ada baiknya kita mengetahui bagaimana dan apa saja yang mempengaruhi pembentukan telor.

  • Kalsium. Selain untuk pembentukan tulang yang baik, kalsium juga digunakan untuk pembentukan cangkang telor. Kalsium bisa berbentuk cangkang telor ayam atau bebek, tulang sotong, batu apung dan juga pasir.

  • Vitamin D3. Untuk menyerap kalsium, diperlukan Vitamin D3. Tanpa vitamin ini, semua kalsium yang dimakan oleh burung akan keluar kembali menjadi kotoran. Darimana sumber Vitamin D3? Jawabannya : sinar matahari. Burung (juga makhluk hidup lainnya) memiliki kemampuan menghasilkan Vitamin D3 lewat reaksi kimia dari sinar matahari.


  • Pencegahan

    Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Apa yg bisa dilakukan untuk mencegah egg binding? Seperti telah dijelaskan diatas, selain pemberian kalsium yang cukup dan kebutuhan Vitamin D3, beberapa peternak merasa yakin bahwa ada beberapa jenis makanan yang bisa mencegah egg binding. Jenis makanan tersebut antara lain adalah Niger seed dan Selada. Ada juga yang memberikan minyak ikan sebagai makanan tambahan. Yang perlu digaris bawahi adalah pemberian minyak ikan yang terlalu banyak bisa mengakibatkan efek yang negatif, al: cangkang telor menjadi lembek.


    Yang perlu kita sadarai adalah kenyataan bahwa mengumbar burung adalah tindakan yang paling efektif untuk mencegah egg binding. Ini berlaku untuk burung yg diternak dalam sangkar kecil dan tidak ada ruang yang cukup untuk terbang. Jika burung telah bertelor dan mengeram serta membesarkan anak selama 3 periode, usahakan lah untuk mengumbar burung tersebut selama lebih kurang 1 bulan. Bagaimana dengan burung yg belum pernah bertelor? Perlakuan yang sama juga diperlukan untuk mencegah egg binding. Misalnya, sebelum dijodohkan alangkah baiknya jika betina diumbar dulu untuk jangka waktu sekitar 1 bulan.




    P3K

    Jika Egg Binding telah terjadi, maka langkah berikut ini mungkin bisa dilakukan walau tingkat keberhasilan sangat kecil.

    • Pastikan burung di isolasi ketempat yang sepi dan hangat. Di dalam kandang isolasi bisa diberikan lampu penghangat. Lingkungan yang sepi diperlukan untuk mengurangi stress sehingga burung bisa konsentrasi untuk mengeluarkan telor.
    • Penambahan Kalsium bisa membantu sistem kerja otot dalam proses pengeluaran telor.
    • Oleskan minyak sayur disekitar area dubur.
    • Bisa dilakukan bantuan dengan cara memijat secara perlahan (ini sangat riskan karena jika telor pecah didalam, maka burung bisa dipastikan tidak ada kemungkinan untuk hidup.
    • Operasi. beberapa artikel terdapat beberapa yang mengulas masalah operasi tersebut.

    Tulisan ini masih jauh dari baik. Oleh karena itu, sumbang saran dan kritik dari teman-teman sangat saya harapkan sehingga permasalahan pada Egg Binding bisa teratasi atau minimum berkurang. Akhir kata, semoga bermanfaat.