Senin, 18 April 2011

SERI BRANJANGAN (5) BEREBUT DENGAN SEMUT

Menangkar branjangan harus selalu dikontrol dan dibutuhkan ketelatenan perawatnya. Karena jika ada hewan pengganggu yang masuk, misalnya cecak, tikus, semut, atau ular; akibatnya bisa berbahaya.

Jika branjangan sedang mengerami telur, perawat harus sudah memperkirakan kapan kemungkinan akan menetas. Biasanya telur yang dierami menetas antara 10-11 hari. Pada saat menetas, harus cepat-cepat diamankan dari gangguan hewan lain. Yakni selalu dikontrol dan kandang dibersihkan dari hewan-hewan kecil. Sebab jika tidak cepat, akan didahului dan dimakan semut.

Branjangan bertelur antara 3 hingga 4 butir. Tetapi terkadang ada yang tidak jadi atau pecah. Saat menetas atau ketika indukannya meloloh piyik, porsi makanan harus diperbanyak. Karena piyikan butuh energi yang banyak agar dapat bertahan hidup. Jika piyik sudah berumur beberapa hari, perawat bisa lebih sering keluar masuk kandang untuk mengontrol perkembangan piyik. Selama proses tersebut, branjangan jantan terlihat lebih aktif mencari makanan, sedangkan betina lebih banyak menunggu di sarang.



Pemisahan Piyik

Pemisahan bisa dilakukan jika piyik sudah berusia antara 8-15 hari. Namun apabila kondisinya masih perlu diloloh induknya, sebaiknya jangan dulu dipisah. Terlalu cepat memisahkan piyik dari induknya ada segi positif dan negatifnya. Namun sebenarnya tidak terlalu masalah jika perawat selalu memperhatikan perkembangan piyik. Sisi positifnya piyik lebih mudah dikontrol perawatnya khususnya dari gangguan hewan lain atau bahkan induknya sendiri. Selain itu, jika dipisahkan lebih dini piyik akan jinak pada perawatnya.

Dampak negatifnya jika terlambat memisahkan, piyik sulit dijinakkan dan bersifat liar karena sudah dewasa ketika berada di kandang. Selain itu resiko gangguan binatang lain lebih besar. Tetapi seandainya diloloh sendiri, apabila si perawat terlalu kasar atau tidak memahami keinginan piyik, bisa berakibat kematian.

Untuk meloloh piyik makanan harus dilembutkan terlebih dahulu. Begitu pula pemberian jangkrik atau walang dipilih yang masih clondo dan harus dipotong-potong. Piyek yang sudah berumur di atas 20 hari, resiko kematiannya sangat kecil asalkan tidak terlambat memberi makanan. Jika belum tumbuh bulu sayap, saat tidur harus diberi alas kain untuk penghangat.