Senin, 18 April 2011

TELEDEKAN LOKAL YANG PALING DI CARI

Sedikit saya mau bercerita tentang Tledekan (TL) lokal. Banyak para pemburu yg ingin memiliki burung ini, Banyak para sahabat saya/para pembeli TL di pasar maupun di warung2 pakan selalu menanyakan burung ini dari daerah asal, jika terlihat TL berbadan kecil dan ada warna bulu putih di depan mata serta tidak ada bulu putihnya di dada sampai dubur,maka orang urung untuk membelinya,karena diduga tledekan tersebut bukan lokalan dan harganyapun lebih murah dari harga TL lokalan.

Untuk mencari TL lokalan sekarang ini sangat susah, bahkan saya sampai rela memikat sendiri tuh burung dengan cara ngasih sejumlah uang untuk membayar pemikatnya agar TL hasil pikatannya tidak di berikan orang lain.

Menurut para penghobi, Burung Tledekan lokalan ialah burung yang berasal dari pulau jawa, misalnya dari daerah ungaran, lereng merbabu, kedu utara ,temanggung, wonosobo , sekitar lereng gunung prau, banjarnegara/purwokerto bagian utara dan timur laut.

Untuk derah timur biasanya dari daerah gunung muria Jepara dan pati, tapi yang banyak beredar di pasar burung,terutama PB Karimata sekarang ialah TL dari kalimantan dan sumatra.

Untuk mendapatkan burung TL lokalan orang harus rela antri /pasang DP untuk mendapatkan TL dari pemikat. Namun jika tidak sabar maka mereka rela terjun langsung mencari/memikat untuk mendapatkan seekor TL lokalan. Bahkan teman saya sampai blusukan (mencari :Red) di kampung IDT( inpres desa tertinggal) untuk mencari TL. Seperti kisah Bapak AK. Sunarto, pensiunan kodam IV Diponegoro, beliau seharian penuh menelusuri desa di wilayah kedu utara demi untuk mendapatkan "si KLASIK " yg menawan ini.

Adapun ciri2 fisik TL lokal ialah adanya warna bulu putih di sebagian dada sampai ke dubur,bodi biasanya agak bongsor,warna biru muda di sampai ujung kepala agak cerah.

TL di daerah semarang dan sekitarnya sekarang ini lagi trend.
apalagi di musim penghujan seperti sekarang ini susah masuk pada masa TL bertelur/sudah beranak.

Untuk trotolan lokal para pemikat pasang harga di atas Rp. 150-200 ribu ,bahkan ada trotolan minta pemikat membandrol harga Rp. 250 Ribu. Maklum mencariTL lokalan memang disarasakan sangat sulit.

Itulah sedikit tentang TL lokal yg saya ketahui dari beberapa pengalaman temen dan saya sendiri.

Mendengarkan suara TL kalau di saat musim penghujan seperti sekarang ini memang merupakan suatu kenikmatan, apalagi suaranya yg klasik akan menggugah feeling kita untuk suatu keindahan alam pegunungan yg sejuk dan menentramkan.

JIka kita bayangkan kalau kita berada di alam pegunungan di suatu pagi nan cerah di saat fajar belum menyingsing terdengar kicauan burung ini yg mengalun klasik serta sambil menatap serpihan kabut pagi dan hembusan angin sepoi2 yg menerpa wajah kita,maka apa yg terucap dalam hati maupun mulut kita.?

Nah itulah rekan2 Km mania sedikit ulasan,mungkin berguna bagi kita semua terutama yg lagi demen sama TL....