Kamis, 18 Agustus 2011

Hama Anthurium dan Penanganannya

Anthurium memang cenderung tahan terhadap serangan hama. Tetapi tetap saja ada kemungkinan tanaman Anda terserang. Berikut informasi mengenai hama dancara penanganannya.

a. Aphid
Wujud hama ini adalah kutu berwarna kuning. Aphid biasanya hidup bergerombol pada pucuk tanaman dan pangkal bunga. Penyebarannya terhitung cepat. Karena aphid menghisap cairan daun, daun yang terserang tumbuh tidak sempurna, cenderung keriting, menghitam, dan kering.

Penanggulangan: gunakan insektisida seperti Ye Man Te, Demiter, Supracide, Decis, Curacron, atau Basudin. Insektisida ini bersifat kombinasi antara contact killing dan nervous disturbing. Artinya, bila insektisida mengenai serangga, serangga langsung mati. Jika tidak mati kemampuan reproduksinya hilang, sehingga terputuslah siklus hidup serangga. Semprotkan insektisida ke bagian tanaman yang terserang aphid seminggu sekali dalam kurun waktu tiga minggu. Pencegahan dilakukan dengan menyemprotkan insektisida sekali dalam sebulan.

b. Fungus Gnat
Fungus gnat adalah hama yang bentuknya menyerupai nyamuk berwarna hitam. Ia hidup pada media tanam yang lembab. Adenium yang terserang ditandai dengan adanya bintik hitam di kuncup bunganya. Kemudian kuncup bunga akan membusuk dan gugur.

Penanggulangan: semprotkan insektisida, seperti Ye Man Te, Demier, atau Proleaf ke bagian tanaman yang terserang. Alternatif lain Trigard dan Agrimec dengan dosis 0.5/liter air.

c. Mealy Bug
Hama ini berupa kutu berwarna putih dan mempunyai sejenis tepung yang dijumpai pada ketiak dan pucuk daun muda. Serangannya menyebabkan pertumbuhan pucuk yang abnormal.

Penanggulangan: semprotkan insektisida, seperti Proleaf ke bagian tanaman yang terserang.

d. Nematoda
Nematoda umumnya ditemukan di media tanam yang diberi pupuk kandang. Gejala awal adalah menguningnya daun dan gugurnya kuncup bunga yang masih muda. Bagian yang diserang nematode adalah akar adenium. Jika adenium yang sakit dicabut dari potnya akan terlihat semacam umbi di akar serabut. Di samping itu ujung akar serabut banyak yang mati dan pangkal akar mengeriput atau berlubang. Jika dilihat dengan mikroskop akan tampak banyak cacing kecil menggerogoti akar adenium.

Kerusakan tanaman disebabkan sekresi air ludah yang diinjeksikan ke dalam tanaman saat nematoda menggigit atau memakan tanaman. Proses ini bisa menyebabkan kematian karena kekuatan akar dan tunas hilang, terbentuk luka, jaringan tanaman membengkak dan pecah.

Penanggulangan: cabut tanaman dari pot dan cuci akarnya pada air yang mengalir. Potong dan buang semua akar serabut yang rusak dan busuk. Selanjutnya akar direndam dalam larutan insektisida atau nematisida (misalnya atau nematisida Dazomet 98% dengan dosis sesuai anjuran) hingga seluruh akar dan pangkal batang terendam selama setengah jam. Selanjutnya angkat tanaman dan angin-anginkan di tempat teduh selama 1—2 minggu. Setelah tanaman sehat sebaiknya ditanam pada media tanam baru yang steril. Gunakan media tanam yang bersih dan bahan organik yang sudah matang benar. Jika perlu bisa ditambahkan nematisida butiran seperti Furadan 3G yang dicampur dalam media tanam.

e. Root Mealy Bug
Hama berupa kutu rambut berwarna putih ini umumnya dijumpai pada media tanam yang lembab. Tanaman yang terserang mengalami layu pucuk, kerusakan batang, dan disertai pembusukan akar. Jika media tanam dibongkar akan tampak hewan kecil bertepung putih yang menempel pada akar yang busuk.

Penanggulangan: gunakan gabungan nematisida, insektisida, dan fungisida, seperti Sursban atau Diainon (dosis 1 ml/l) atau Dazomet 98% dengan cara disiramkan langsung ke media tanam, atau ganti seluruh media tanam dengan media tanam baru yang steril. Untuk pencegahan, bisa dilakukan penyemprotan insektisida sebulan sekali.

f. Semut
Semut sering bersarang di dalam media tanam atau di bawah pot, sehingga bisa merusak akar dan tunas adenium. Semut tergolong vektor penyakit.

Penanggulangan: merendam sebentar pot adenium ke dalam air atau menyiramnya menggunakan obat antisemut.

g. Spider Mite
Hama ini bentuknya mirip laba-laba dan berwarna merah. Nama lainnya motes atau tungau merah. Hama ini senang bersembunyi di bawah daun dan ketiak daun. Adenium yang daunnya berbulu sangat rentan terhadap serangan hama ini karena si tungau suka bersembunyi di sela-sela bulu halus tadi sembari menghisap carian daun dan batang. Pada tanaman sakit di bagian bawah daun atau batang ditemukan sarang tungau merah berupa benang halus.

Gejala awalnya, daun akan berwarna kusam. Selanjutnya daun menguning dan cepat berguguran. Di samping itu tampak titik-titik kecil warna merah kecoklatan di permukaan daun. Serangannya bisa fatal ditandai dengan gugurnya daun dan keringnya pucuk batang karena cairan tanaman terhisap habis.

Penanggulangan: gunakan akarisida, misalnya Kelthane atau Omite. Semprotkan ke seluruh tanaman dan lingkungan sekitar dengan dosis yang dianjurkan. Penyemprotan dilakukan 2—4 kali setiap minggu. Tak perlu khawatir jika setelah disemprot daun-daun adenium berguguran, karena daun yang baru dan sehat akan segera muncul. Pencegahan paling efektif adalah meletakkan tanaman di tempat yang memiliki sirkulasi udara baik, terkena sinar matahari dan air hujan secara langsung. Hama ini tidak menyukai tempat yang berangin kencang dan terkena siraman air hujan terus menerus.

h. Thrips
Wujudnya adalah kutu berwarna hitam yang bergerak cepat. Thrips menyerang kuncup bunga sehingga gagal mengembang dan menjadi kering.

Penanggulangan dengan menyemprotkan insektisida, seperti Detimer, ke bagian yang terkena serangan.
tabloidrumah.com