Jumat, 11 November 2011

Cara Beternak Jangkrik






Jangkrik sampai saat ini masih dianggap sebagai salah satu jenis hama tanaman pertanian karena sering merusak berbagai jenis tanaman diladang ataupun disawah, terutama tanaman yang masih muda atau bibit. walaupun dianggap sebagai hama, namun jangkrik banyak dicari orang untuk pakan binatang piaraan, misalnya untuk pakan burung berkicau (ocehan), ikan arwana, ikan oscar dan lain-lain. Berapapun jumlah jangkrik yang dijajakan dipasar-pasar burung atau pasar unggas selalu habis terjual. Konon, jangkrik dapat juga digunakan untuk bahan obat-obatan dan bahan kosmetika.

Dengan meningkatnya permintaan jangkrik, maka usaha ternak jangkrik jelas memiliki prospek yang sangat baik. Oleh karena itu, usaha ternak jangkrik perlu dikembangkan dan dimasyarakatkan. Usaha ternak jangkrik yang dikelola secara profesional pasti dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi para peternak. Disamping mendatangkan keuntungan meterial yang cukup besar, usaha ternak jangkrik juga dapat menjadi wahana untuk pelestarian lingkungan hidup kita.

Jangkrik termasuk binatang malam yang umumnya hidup ditanah persawahan, perkebunan, dan di tempat-tempat terlindung lainnya seperti dibawah bebatuan atau reruntuhan dahan-dahan dan daun kering dihutan. Makanan utama jangkrik adalah dedaunan, umbi-umbian, dan sayur-sayuran yang tumbuh disawah/tegalan, disemak-semak atau dihutan-hutan yang merupakan habitatnya untuk berkembang biak.

Jangkrik jantan dapat mengeluarkan bunyi khas yang keluar dari sayapnya yang bergetar. Pada awal musim penghujan, suara jangkrik terdengar dimana-mana. Suara jangkrik tersebut sesungguhnya merupakan pesan jarak jauh bagi sesama jangkrik. Mereka mengeluarkan bunyi yang berbeda untuk kesempatan yang berbeda pula.