Minggu, 06 November 2011

Sekilas tentang cendet


Pentet atau cendet atau juga orang sunda menyebutnya toed adalah satu dari sekian banyak burung lokal indonesia yang masih banyak berkeliaran di alam bebas. Mengamati burung ini sangatlah menarik karena jenis burung ini termasuk ke dalam jenis burung predator sekelas elang dan alap-alap. Kebiasaan makan burung ini adalah mengejar burung - burung kecil lalu mengumpulkannya dengan menusukan ke duri-duri di dahan pohon sebagai tanda wilayahnya. 
Burung ini termasuk burung yang sangat mudah beradaptasi sehingga menjadikan burung ini mudah dipelihara. sifat lekas jinaknya itulah yang ternyata malah menurunkan kualitas dari burung pentet tersebut. oleh karena itulah bagi anda yang sedang mempunyai burung ini dianjurkan untuk tidak memberikan makanan langsung dari tangan anda ( memberikan jangkrik / serangga pakai tangan ) karena hal ini malah akan membuat burung ini menjadi manja dan pada akhirnya menjadi malas untuk bersuara. 



Berikut ini adalah Permasalahan yang sering timbul daram perawatan

1) Pentet yang kurang gacor tapi jinak

Melihat perawatan saya pikir sudah cukup 'pakem', dan apabila belum maksimal, mungkin perlu dilihat apakah bulu pada kondisi hampir mabung ataukah masih baru. Apabila sudah tua dan hampir mabung, mungkin itu adalah gejala mau mabung. Tetapi seandainya bulu masih 'gres', ada baiknya untuk mencoba memandikannya 2 hari sekali, untuk menaikkan birahinya. Kemungkinan lain, adalah bisa ditest dengan didekatkan pentet lain, apakah mau gacor berbunyi. Karena ada jenis pentet yang 'tempur', baru akan gacor kalau didekatkan dengan lawan. Jadi kesehariannya tidak akan terlalu banyak berkicau. Untuk burung serak, untuk recovery bisa ditambahkan larutan kaki tiga di air minumnya.

2) Pentet giras

Kalau terlalu giras, jangkrik coba diturunkan porsinya, pemberian. Ulat hongkong juga coba diturunkan dulu porsinya. Kroto berikan 1 sendok makan. Memandikan sesering mungkin, karena biasanya akan menurunkan kegirasan burung tsb. Faktor giras, selain kelebihan extra fooding, barangkali juga bisa dikarenakan karena kondisi burung yang stress. Barangkali burung takut terhadap topi, sepeda bermotor, warna-warna tertentu. Ini yang harus benar2 diamati. Untuk menguji apakah burung tsb stress atau tidak, mungkin bisa ditest dengan jalan mengadunya dengan burung sejenis. Apabila dia mau normal berbunyi, berarti dia tidak stress, tapi apabila tidak berbunyi, muter-muter, mungkin Anda perlu curiga bahwa burung tsb dalam kondisi stress.

3) Pentet galak

Usahakan untuk lebih sering memandikannya, misalkan pagi dan sore setiap harinya, kemudian coba kerodong dibuka dulu, agar dia terbiasa dgn manusia. Usahakan juga untuk memberikan makanan (jangkrik, ulat hk dll) melalui tangan kita langsung. Nah untuk sementara kalau mau mengambil tempat makan atau minum, usahakan dengan memberikan jangkrik dulu kepada pentet tsb, jadi sementara dia makan, kita bisa lebih leluasa mengambil tempat air atau minumnya, tanpa perlu kuatir dihajar oleh pentet tsb.

Pentet galak/takut, biasanya ada 2 penyebab,yaitu trauma dan birahi.

Selama ini pentet dikenal sebagai burung pedendam,saya punya yg kalau lihat saya bukannya kabur malah galak...sampai takut sendiri lho,terlebih lagi kalau mau nambahain pakannya,tangan sampai dipatokin. Jadi hindarilah berbuat kasar pada pentet seperti mencabut bulu dll.

4) Pentet salto

Mengenai Pentet Salto, itu sudah hal yang biasa mungkin sudah karakter dia. Tetapi kalau pentet anda mempunyai variasi suara yg banyak itu merupakan suatu pentet yg bagus menurut saya. Saya pernah mengalami hal ini, diwaktu pentet saya tdk ditrek dia sering salto dari tangkringan bawah keatas. Tetapi waktu saya trek dgn pentet yg lain dia kerjanya bagus tidak salto (Nagen).
Untuk perawatannya yg terpenting pagi mandi terus dijemur setelah dijemur dianginkan sebentar langsung dikerodong dan juga sore sama lakukan sperti itu. jgn lupa malam harus dikerodong.
Untuk extra foodingnya jangkrik dikasih pagi 3 sore 3, kalau dikurangi bisa menurun staminanya dan malas berkicau. menurut saya pentet pemakan serangga rakus. yang terpenting mandi jemur itu rutin.

Perawatan

Perawatan pentet pada umumnya kurang lebih sebagai berikut : mandi pagi sore, jemur sampai jam 12, extrafooding 7 jangkrik+ 3 ulat hongkong (baru ganti kulit) pagi, sore juga sama menunya, siang kroto 1 sendok teh, dan anda juga mencoba variasi menu dengan ulat kandang. Pemberian ulat kandang pada umumnya akan membuat pentet anda lebih stabil bunyinya. Untuk master isiannya Cucak jenggot, belalang (pilih yang bersuara kasar dan tidak terlalu rapat), love bird, ciblek/prenjak, burung gereja tarung, kenari yang suaranya menyentak2 dan panjang namun pilih yang tidak terlalu banyak variasi suaranya.

Isian untuk pentet

Yang bisa buat master suara pentet adalah lovebird (cari yang speed rapat dan panjang), belalang (speed jangan terlalu rapat), celilin (hati-hati waktu memaster dgn celilin karena volume nya yg keras bisa membuat mental pentet down), burung gereja kawin (ini cukup ngetrend akhir2 ini), pelatuk, jangkrik,cucak cungkok. Untuk kutilang, tidak bisa sembarangan kutilang, mesti cari yang suaranya 'brebet' terus, karena suara ini yg dicari.

EF (Extra Fooding)

pakan tambahan yang sangat baik buat burung Cendet  yaitu: Jangkrik, Orong-orong, Kroto, Cacing, Ulat Hongkong, Ulat Bambu, Kelabang, Belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian EF tersebut.