Senin, 30 Januari 2012

Seputar Cucak Hijau

Meskipun disebut dengan nama  cucak hijau atau cucak ijo, Akan tetapi burung ini bukanlah satu keluarga dengan jenis jenis merbah / cucak-cucakan, dan juga tidak serumpun dengan burung Cucak rawa ataupun cucak jawa.
Cucak hijau dengan nama ilmiah Chloropsis sonnerati ini adalah sejenis burung cica-daun besar yang warna pada tubuhnya didominasi dengan warna hijau. Cucak hijau termasuk dalam suku Chloropseidae, satu kerabat dengan burung cipoh (Aegithina spp.). Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Greater Green Leafbird.
Burung yang termasuk dalam jenis cica daun sering juga disebut dengan burung daun, atau murai daun. Burung-burung ini bertubuh sedang dengan panjang tubuh sekitar 22cm. Seperti cica daun pada umumnya seluruh warna di tubuhnya didominasi oleh warna hijau daun juga pada sayap dan ekor, sementara pipi dan leher dari burung cucak hijau berwarna hitam berkilau dan yang membedakan burung ini dengan jenis cica daun yang lainnya adalah warna  (noktah) biru pada bahu burung jantan.
Burung cucak hijau kadang memiliki sikap agresif, terlebih kepada jenis lain yang berukuran lebih kecil. Saat berkicau, cica-daun besar akan menundukkan kepala. Makanannya adalah aneka serangga dan buah-buahan hutan.


HABITAT ALAMI CUCAK HIJAU

Cucak hijau atau cica daun besar banyak tersebar di semenanjung malaya, Pulau sumatera serta pulau-pulau skitarnya, Pulau Kalimantan dan Natuna, Kepulauan Jawa dan Bali. Penyebaran burung ini di hutan-hutan dataran rendah dan perbukitan hingga ketinggian 100 m dpl.

CIRI CIRI BERDASAR DAERAH ASAL

Cica daun adalah jenis burung oriental ( ASIA ) yang penyeberannya tidak melewati kalimantan di sebelah timur. Jenis-jenis burung ini yang ada di indonesia selain Cica daun besar (Cucak hijau ) adalah ;
  • Cica daun kecil ( C. cyanopogon);
    Sangat mirip dengan cica daun besar hanya saja ukuran tubuh burung iin lebih kecil (17cm) dan tidak terdapat bercak biru di bahunya.
  • Cica daun sayap biru ( C. cochinchinensis);
    Warna tubuh hijau terang dengan warna di sayap dan ekornya tersapu oleh warna biru.
  • Cica daun dahi emas (C.aurifrons)
    ciri-cirinya terdapat warna kekuningan di dahinya pada burung jantan. ukuran sekitar 19cm.
  • Cica daun sumatera (C.venusta)
    Termasuk burung jenis cica daun yang terkecil dengan ukuran 14 cm, Pada dahi dan sisi kepala berwarna biru terang (jantan) sedangkan untuk betina warna di tenggorokan biru terang.   
CUCAK HIJAU JANTAN DAN BETINA

Cucak hijau termasuk burung dimorfik, yakni terdapat perbedaan ciri fisik yang bisa dilihat antara burung jantan dan burung betina dewasa. Untuk burung jantan, pada dagu dan tenggorokan berwarna hitam, sedangkan betina hijau.

Sementara itu untuk cucak hijau yang masih muda/trotolan sekitar umur 2-4 bulan, bentuk fisik jantan dan betina nyaris sama, bulunya pun warnanya sama hijau muda. Serta ada warna kuning, di bawah paruh sampai leher. Dan sepertinya, tidak ada ciri khusus yang membedakan antara yang jantan dan betina.
Namun bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menekuni cucak hijau akan sangat mudah melihat perbedaannya baik masih bakalan apalagi saat dewasa. Ada beberapa cara jitu untuk melihat perbedaan jantan dan betina. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat membeli bakalan cucak hijau dipasar burung maupun di pengepul.
  1. bakalan jantan, jika masih berumur di bawah 4 bulan maka alis yang melingkar di kedua di matanya berwarna kuning. Jika alis matanya berwarna putih, betina.
  2. warna paruh bagian bawah, kalau jantan berwarna coklat tua. Sedangkan yang betina berwarna putih.
  3. jika bakalan sudah berumur di atas 4-6 bulan, maka betina akan berwarna kuning di bagian leher, kemudian akan berubah menjadi warna putih kehijauan. Sedangkan jantan, warna kuningnya akan dipenuhi trotol-trotol hitam. Pada dua bulan berikutnya, warna hitam itu akan tampak lebih jelas pada bagian leher/bawah paruh.
Seiring dengan bertambahnya umur, warna hitam di leher bawah, akan terus menutup sampai di bawah matanya.

PEMILIHAN CUCAK HIJAU BAKALAN

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan bakalan burung cucak hijau diantaranya;

Pastikan burung berjenis kelamin jantan.
Postur tubuh cari yang panjang serasi, mata terlihat besar dan melotot serta bentuk kepala lebih besar.
Gerakannya lincah.
Pilih paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang serta paruh di bagian bawah harus lurus, jangan pilih yg bengkok/melengkung.


PERAWATAN CUCAK HIJAU

Sebaiknya tempatkan burung ini didalam sangkar kotak dengan ukuran 45x45x60 cm atau bisa juga menggunakan kandang bulat dengan diameter 35cm.
Berikan pakan yang sesuai dengan burung ini; Burung cucak hijau membutuhkan pakan yang bervariatif untku kebutuhan nutris, vitamin dan mineralnya. Untuk pakan yang bagus selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat juga lengkap vitaminnya.
Selain dari kelengkapan vitamin burung ini juga memerlukan mineral yang cukup untuk pembentukan darah dan tulangnya, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf serta lain-lainnya.

Seperti halnya vitamin, mineral berfungsi sebagai co-enzim yang memungkinkan tubh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan.Yang termasuk mineral yang diperlukan burung cucak hijau adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Makanan yang sesuai untuk burung cucak hijau

Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%, belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung cucak hijau. Voer diberikan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisinya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
Buah Segar, burung ini sangat menyukai buah pepaya, pisang kepok putih, apel, pir, tomat dan beberapa buah lainnya. Sebaiknya perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya mengandung vitamin C yang tinggi sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Di samping itu, buah pepaya sangat mudah dicerna dan sangat cocok dengan sistem metabolisme rata-rata burung pemakan buah.
EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik yaitu: Jangkrik, orong-orong, kroto, ulat hongkong, ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.

PERAWATAN HARIAN

Perawatan harian burung cucak hijau relatif sama dengan burung burung kicauan lainnya, dan perlu digaris bawahi bahwa keberhasilan memeilhara burung sehingga didapatkan burung yang rajin bunyi, lincah dan berkualitas adalah dari perawatan rutin harian dan konsisten dalam memberikan setingan/setelan dalam rawatan harian burung tesebut.
Pola perawatan harian burung cucak hijau yang baku adalah:

  • Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah segar.
  • Berikan Jangkrik 3 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung Master.
  • Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

PERAWATAN SELAMA BURUNG MABUNG

Perlu diketahui bahwa pada burung jenis cucak hijau sangat jarang terjadi kasus dimana si burung mabung total yang terjadi biasanya adalah mabung nyulam atau rontok dan ganti bulu secara bergantian, Tetapi jika terjadi kasus dimana di burung mengalami rontok bulu yang berlebihan maka perlu dilakukan perawatan selama mabung.
Pada masa mabung burung cucak hijau sebaiknya dipisahkan dengan burung sejenis, dan juga perlu perawatan yang lebih dari pemberian pakanan yang bergizi dan bernutrisi tinggi oleh karena itulah pemberian vitamin selama burung mabung sangat dianjurkan.. Pada masa berganti bulu ini burung akan memerlukan banyak energi untuk memproduksi bulu burung baru

Pola perawatan cucak hijau masa mabung:

Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 20 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: setelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 3 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu.
Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.
Jika Anda tidak menggunakan BirdVit, perlu perbanyak pemberian buah pepaya, karena buah pepaya sangat mudah dicerna sehingga melancarkan proses metabolisme tubuh burung. Di samping itu buah pepaya banyak mengandung vitamin C yang akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh burung.

Lakukan pemasteran

Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan tipe suara burung dengan suara burung master.