Senin, 27 Februari 2012

Cikrak Daun : sikecil nan lincah

Phylloscopus trivirgatus

Phylloscopus trivirgatus Strickland, 1849
Cikrak Daun, Mountain Leaf-warbler

Cikrak daun atau Burung Tralis yang juga memiliki nama Burung blereng/Pare-pare adalah burung kecil dengan panjang sekitar 11 cm, berwarna kuning dan hijau, serta memiliki strip mahkota dengan alis mata yang kekuning-kuningan yang terlihat mencolok dengan warna punggung kehijauan ,tanpa garis pada sayap.Bahasa latin untuk burung ini adalah Phylloscopus trivirgatus dari keluarga warbler daun.

Habitat
Menyebar di Indonesia, Malaysia dan Filipina. Ras yang terbatas terdapat di Gunung Kinabalu warnanya lebih abu-abu dan warna kuning yang kurang mencolok, Iris hampir hitam, paruh atas hitam, paruh bawah kemerahan serta kaki yang berwarna keabu-abuan. Lebih sering hidup dalam kelompok dan berbaur dengan jenis lain, terutama saat mencari makan pada tajuk atau paku-pakuan dan anggrek epifit. Burung ini merupakan burung yang gesit dan lincah. Jadi jika anda memlihara burung ini pastikan sangkar anda memiliki jeruji yang tidak mudah dilewati oleh burung ini.  Banyak terlihat di Palawan, Semenanjung Malaysia dan Sunda Besar. Suara ngeroll dari burung cikrak daun tidak kalah dengan burung sejenis Blackthroat maupun Mozambiq Sangat cocok dipelihara untuk memancing burung jenis lainnya berbunyi.


Species
Terdiri atas 11 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
  • parvirostris (Stresemann, 1912): Semenanjung Malaysia (dari selatan Perak sampai Pahang).
  • sarawacensis (Chasen, 1938): Pulau Kalimantan bagian utara dan barat-laut (Pegunungan Trus Madi, Mulu dan Nyiut, Pegunungan Poi di Sarawak barat).
  • benguetensis (Ripley & Rabor, 1958): Filipina utara (Luzon utara).
  • nigrorum (Moseley, 1891): Filipina tengah dan tengah bagian utara (Luzon selatan, Mindoro, Panay, Negros).
  • peterseni (Salomonsen, 1962): Filipina barat (Palawan).
  • diuatae (Salomonsen, 1953): Camiguin Sur dan Mindanao timur-laut (Gunung Hilong-Hilong), di Filipina selatan.
  • malindangensis (Mearns, 1909): Semenanjung Zamboanga dan Gunung Malindang, di barat-laut Mindanao.
  • flavostriatus (Salomonsen, 1953): Gunung Katanglad dan pegunungan di provinsi Misamis Oriental, di Mindanao tengah bagian utara, Filipina.
  • mindanensis (E. J. O. Hartert, 1903): Mindanao selatan (Gunung Apo, Gunung Mayo), Filipina.
  • trivirgatus (Strickland, 1849): Sumatera, Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa.
  • kinabaluensis (Sharpe, 1901): Gunung Kinabalu (dan kemungkinan juga terdapat di daerah Pegunungan Muratus), di Pulau Kalimantan bagian utara. Ciri: lebih abu-abu dan kurang kuning.

Rawatan

Perawatan burung ini hampir sama dengan perawatan burung berkicau lainnya seperti Ciblek, Prenjak dan Tledekan, hanya saja untuk burung cikrak daun lebih sensitif jadi harus selalu diperhatikan ketersediaan dari Voer dan EFnya yang breupa UK ( Ulat Kandang) dan UB (Ulat Bambu). Kalau anda mendapatkan burung ini dalam kondisi sama sekali belum makan voer, agar burung bisa berumur panjang sebaiknya segera dilatih untuk mau makan voer caranya bisa dilihat disini .

Suara Cikrak Daun

Video Cikrak Daun


Baca juga : 
Bagaimana Menjinakan burung yang liar
Tips Memilih Burung Bakalan