Senin, 23 Juli 2012

Grafik Pengeraman Telur Burung


Di kandang penangkaran ( beda sekali dengan kondisi burung di alam ), dalam kondisi normal dan cuaca mendukung, burung seperti murai batu (MB), cucakrowo (CR), jalak suren  (JS), kacer, anis kembang (AK)  dan sejumlah burung yang sudah banyak berhasil ditangkar lainnya, begitu anakannya diambil dari sarangnya, pada 5-7 hari kemudian sudah bertelor lagi dan mengeram lagi. Begitu seterusnya.

Oleh karena itu, ada MB atau JS yang tidak membuat heran lagi kalau dalam waktu dua (2) bulan bisa menghasilkan 3 kali anakan.

Hitungannya adalah sebagai berikut:Taruh saja burung bertelur pada hari ke 1, 2 dan 3 (atau bisa juga plus hari ke-4 kalau bertelor empat).  Kapan mengeram? Burung mengeram ya dimulai bersamaan pada hari pertama dia bertelor itu .

Setelah 14 hari sejak telor pertama keluar, anakan menetas. Pada hari ke-16 (2 hari setelah menetas), anak-anak burung diambil untuk diloloh secara “manual” oleh penangkarnya. Dalam kondisi normal terawat, pada hari ke-21 atau paling lama hari ke-23, burung indukan sudah bertelor lagi…begitu seterusnya.
Artinya apa? Burung di penangkaran bisa punya anak lagi dalam waktu 21 sampai 23 hari setelah anak-anak periode sebelumnya keluar sebagai telor.

Jika seandainya semua telor burung yang sedang dierami kita ambil, semua maka dalam waktu 5-7 hari kemudian burung sudah akan bertelor lagi dan mengeram lagi . Hitungan ini tidak berlaku untuk lovebird (LB) yang masa mengeramnya 21 hari, atau kenari yang jarang untuk disuapi secara manual oleh penangkarnya (kecuali di banyak penangkaran kenari di Malang, yang para penangkarnya biasa menyuapi anakan2 kenari).


Untuk LB yang diperlakukan sama (anak-anaknya disuapi secara manual oleh penangkarnya), maka bisa menghasilkan keturunan setiap 28 hari (sampai sebulan) sekali. Pada sejumlah penangkaran, dikenal apa yang disebut dengan indukan “babu”, indukan “pelayan” dsb. Istilah ini merujuk pada pasangan-pasangan burung tertentu yang dipelihara dengan fungsi menjadi indukan bagi burung yang ditangkarkan. Burung yang ditangkarkan dengan model inang pengasuh ini  umumnya adalah burung pemakan biji (kenari, LB,  perkutut, parkit dll).