Senin, 23 Juli 2012

Lovebird

Burung Lovebird
Lovebird merupakan salah satu dari sembilan spesies dari genus Agapornis (Yunani: agape = cinta; ornis = burung). Mereka adalah tipe burung yang social atau berkelompok dan dekat dengan keluarga bayan. Delapan spesies lovebird berasal dari benua Afrika, sementara Grey-headed Lovebird berasal dari Madagaskar. Lovebird merupakan tipe burung yang monogami atau setia pada pasangan dalam jangka waktu yang lama.

Lovebird jenis sayap hitam memiliki kekhususan memakan serangga dan buah ara, dan lovebird kerah hitam memiliki kebutuhan diet khusus dengan buah ara, sehingga mereka bermasalah jika di penangkaran. Beberapa spesies yang dibiakkan sebagai hewan peliharaan dengan berbagai warnanya yang cantik merupakan hasil persilangan yang selektif di peternakan burung. Burung lovebird dapat berumur 10 sampai 15 tahun

Burung lovebird termasuk burung kecil dengan ukuran 13-17 cm dan berat badan 40-60 gram. Mereka adalah burung terkecil diantara keluarga betet. Memiliki bentuk tubuh kompak, ekor pendek berujung tumpul, paruh tajam. Lovebird liar didominasi warna hijau dengan berbagai warna pada tubuh bagian atas , tergantung spesies. Lovebird Fischer’s, Lovebird Black-cheeked, dan Masked Lovebird memiliki cincin putih terkemuka di sekitar mata mereka. Di Indonesia tipe ini disebut lovebird berkacamata. Populasi liar lovebird spesies Fischer Masked berada di kota-kota di Afrika Timur. Di daerah itu juga ditemui burung lovebird tipe hibrida atau silangan dari beberapa spesies. Burung hibrida berciri memiliki cokelat kemerahan pada kepala dan oranye di dada bagian atas, dan sedikit mirip dengan Masked Lovebird

Lovebird memiliki kecenderungan untuk menjalin ikatan baik dengan sesama burung lovebird atau berinteraksi dengan manusia. Lovebird juga memiliki tipe agresif seperti menggigit. Untuk menghindarinya maka burung lovebird perlu ditangani secara lembut. Jika anda berniat memelihara lovebird maka gunakan sangkar yang cukupkuat seperti berbahan besi. lingkungan juga harus mendukung dan pemberian gizi yang sesuai. karena keindahan bulunya, lovebird menjadi menjadi burung favorit saat ini termasuk di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari makin maraknya kelas burung lovebird dalam lomba burung baik tingkat nasional maupun lokal

Jika anda berniat memelihara, maka burung hasil tangkaran jauh lebih baik daripada memelihara hasil tangkapan alam karena burung liar seringkali membawa suatu penyakit, seperti flu polyomavirus. Lovebird hasil tangkapan juga seringkali merasa stress karena mereka merasa kehilangan hubungan dengan pasangan atau kawanannya. Lovebird hasil tangkapan juga tidak memiliki kejelasan usia dan mungkin saja mereka memiliki kepribadian yang tidak cocok untuk dipelihara. 

Untuk memelihara lovebird yang baik usahakan membeli secara berpasangan, walaupun sebenarnya lovebird juga dapat hidup sendiri dan mengandalkan interaksi dengan manusia. Memiliki lovebird hanya 1 ekor menyebabkan burung ini merasa kesepian apalagi jika sang pemilik juga tidak memiliki banyak waktu. Untuk itu sediakan pasangan atau teman bermain yang satu spesies karena lovebird membutuhkan banyak teman. Sifat Lovebird termasuk mudah akrab dengan manusia. Jika sudah merasa nyaman lovebird akan rela bertengger di jari atau bahu. Beberapa lovebird dapat belajar bicara, tapi banyak pula yang tidak. Ada kemungkinan mereka dapat belajar untuk menirukan suara manusia jika diajarkan sejak usia muda. Lovebird memiliki sifat cerewet karena di alam liar mereka terbiasa melakukan komunikasi dengan sesama spesiesnya untuk menjaga keutuhan kawanan. Kicauan burung lovebird juga merupakan bentuk sinyal jika ada ancaman.