Senin, 20 Agustus 2012

Gelatik Wingko


Burung Gelatik Wingko kini menyedot perhatian para penggemar burung. Gelatik Wingko memilki suara kicauan yang nyaring dengan cerecet yang panjang dan nafas yang kuat. Gelatik wingko tergolong burung yang mudah beradaptasi dan cara perawatan serta pemeliharaannya cukup mudah.
Karena daya adaptasinya yang cukup tinggi, burung ini relatif lebih cepat untuk berbunyi dibandingkan dengan jenis burung kicau yg lain. Suara burung ini selain merdu juga memiliki berbagai variasi suara burung lain seperti burung gereja.  Burung dengan warna bulu abu-abu hitam ini sangat cocok sebagai isian atau master bagi berbagai jenis burung ocehan lainnya, terutama untuk burung kenari
Burung yang juga dikenal sebagai Gelatik Batu ini sekarang mulai banyak diburu oleh para penggemar burung kicau baik untuk masteran maupun koleksi di rumah. Hal ini mengakibatkan terjadinya penangkapan dan perdagangan secara besar-besaran yang berdampak pada populasi burung ini yang menjadi semakin langka di alam bebas. Rusaknya ekosistem dan menyusutnya areal persawahan juga ikut berperan menyusutkan jumlah Burung Gelatik (termasuk jenis-jenis gelatik lainnya) di alam
Harga
Gelatik Wingko memiliki harga yang lumayan terjangkau. Untuk Burung yang masih muda saat ini (awal 2012) para penjual mematok harga sekitar Rp 100.000. Sementara untuk burung yang sudah dewasa harganya sekitar Rp 450.000 sampai Rp 500.000. Untuk burung yang sudah gacor harganya dapat melambung tinggi sampai jutaan rupiah.
Cara Memilih Gelatik Wingko
Memilih burung memang tidak boleh sembarangan. Salah memilih dapat membuat kita menjadi kurang puas bahkan kecewa dengan burung yang kita pilih. Untuk memilih Gelatik Wingko, anda harus memilih yang patuknya lebih ceriwis, jangan terlalu tebal ataupun terlalu tipis. Dengan demikian, suara yang merdu disertai dengan tembakan cerecetannya sangat jelas terdengar.
Perawatan
Cara perawatan dan pemeliharaan burung ini cukup sederhana. Berikan pakan setiap hari berupa voer, dapat ditambah pula dengan biji-bijian seperti kacang tanah yang telah dikeringkan dan dibuang kulitnya kemudian dihancurkan. Untuk ekstra fooding dapat diberikan makanan berupa jangkrik kecil, kroto, ulat hongkong, atau pun ulat jerman.