Rabu, 29 Agustus 2012

Melatih murai hutan makan voer

Pembiasaan Voor dan Penjinakan Muraibatu Hutan
Muraibatu hutan, baik yang muda ( muda hutan ) atau yang cukup umur ( usia dewasa ) yang kita peroleh dari pemikat ataupun dari pasar burung, umumnya masih sangat liar dan sangat stress. Keadaan ini sudah sangat dimaklumi oleh para penghoby muraibatu. Akan tetapi bagi yang belum pernah melakukan proses penjinakan atau membikin muraibatu biasa ngevor, ini sulit dilakukan, sehingga tidak sedikit muraibatu yang mengalami kematian.
Dalam proses menjinakkan muraibatu dan sekaligus membiasakannya untuk makan voor yang kita sajikan memerlukan waktu yang cukup panjang. Proses pembiasaan makan voor ini banyak ragam caranya, masing-masing orang  berbeda-beda. termasuk yang pernah saya lakukan. Kunci Dasar utama keberrhasilan untuk proses ini adalah Pribadi Orangnya dan Setting Pakan



A. PRIBADI ORANGNYA
Yaitu pribadi penjinak maksudnya adalah kita harus mengendalikan emosi terutama rasa suka yang berlebihan ketika awal memiliki muraibatu kesayangan. Contoh kongkritnya:
  1. Membuka-tutup kerodong bukan pada saat yang diperlukan;
  2. Menunggui terus dan mengintip-intip dengan cara menyibak kerodong;
  3. Memindah-mindahkan sangkar setiap saat;
  4. Rasa ingin agar muraibatu lekas bunyi, dll.
B. SETTING PAKAN
Untuk proses ini saya kemukakan cara yang menurut saya gampang dilakukan atau dipraktekkan, sekurang-kurangnya ini memberikan gambaran pemikiran tentang tahapan langkah-langkahnya, beberapa tahapan yaitu:



Tahap I ( 10 hari pertama )
  1. Pagi = UK (Ulat kandang) 3 sendok makan dicampur voor lembut/dilembut ( skitar 1 sendok makan ) dalam wadah pakan (cepuk) atau secukupnya; voor bisa gunakan vor ijo atau vor lele atau dioplos;
  2. Kasik kroto dicepuk kroto 1 sendok makan per hari diletakkan dicepuk kroto ( pagi bersama pemberian UK poin 1. )
  3. Cepuk air pilih yang kira2 cukup untuk mandi burung, isilah air 50% saja, ganti air 3 hari sekali
  4. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.1 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  5. Full krodong dan jangan dibuka ( disibak ) kecuali untuk pemberian pakan/air saja;
  6. Jangan diberi jangkrik sebijipun;
  7. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  8. Letakkan sangkar di tempat yang agak sepi atau jangan terlalu dekat dengan lalu lalang orang;
  9. Bersihkan kotoran 3 hari sekali di pagi hari saja.
  10. Penjemuran 3hr sekali atau selama 10 hari paling banyak 3 kali jemur @ 1 jam
  11. Catatan: Pada tahap ini biasanya boros pakan akibat muraibatu masih stress berat shg banyak makan, untuk itu perlu WASPADA , jangan sampai kehabisan pakan.
Tahap II ( 10 hari Kedua )
  1. Pagi = UK 2 sendok makan dicampur voor lembut/dilembut ( skitar 2 sendok makan ) dalam wadah pakan (cepuk) atau secukupnya; voor bisa gunakan vor ijo atau vor lele atau dioplos;
  2. Kasik kroto dicepuk kroto 0,5 sendok makan per hari diletakkan dicepuk kroto ( pagi bersama pemberian UK poin 1. )
  3. Isilah air minum kira-kira 50% saja, ganti air 3 hari sekali
  4. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.1 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  5. Krodong dan jangan dibuka (disibak) kecuali untuk pemberian pakan/air saja; 
  6. Jangan diberi jangkrik sebijipun;
  7. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  8. Pindahkan sangkar di tempat lalu-lalang orang;
  9. Bersihkan kotoran 2 hari sekali saja;
  10. Pada hari kelima tahap ini, mulai pagi naikkan krodong 2-3cm sampai hari ke-10 krodong bisa naik kira-kira 35%
  11. Di malam hari kerodong dikembalikan semula (full krodong )
  12. Penjemuran selama 10 hari sebanyak max 3 kali @ 1 jam
Tahan III ( 10 hari Ketiga )
  1. Pagi naikan krodong seperti Tahap II poin 10. 
  2. Pagi = UK 2 sendok makan dicampur voor skitar 2 sendok makan atau secukupnya; voor bisa gunakan vor ijo atau vor lele atau dioplos ( voor tidak usah dilembutkan)
  3. Kasik kroto dicepuk 0,5 sendok makan setiap hari di sekitar jam 12 siang;
  4. Isilah air minum kira-kira 3/4 saja; ganti air 2 hari sekali
  5. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.2 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  6. krodong jangan dibuka (disibak) kecuali untuk pemberian pakan/air saja; 
  7. Jangan diberi jangkrik sebijipun;
  8. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  9. Sangkar di tempat  lalu lalang orang; (spt. posisi tahap II)
  10. Bersihkan kotoran 2 hari sekali saja;
  11. Pada hari kelima tahap ini, mulai naikkan krodong 2-3cm sampai hari ke-10 krodong naik kira-kira 70%
  12. Turunkan krodong/full krodong pd malam hari. 
  13. Penjemuran 3 hari sekali @ 1 jam
Tahap IV ( 10 hari Keempat )
  1. Pagi naikan krodong seperti Tahap III poin 11. 
  2. Pagi = UK 1 sendok makan diwadah UK saja ( UK sudah dipisah dari voor )
  3. Sediakan voor ijo vor ijo atau vor lele atau dioplos di wadah sendiri( voor tidak usah dilembutkan) , isi 50% atau cukup 2-3 hr saja;
  4. Kasik kroto dicepuk 0,5 sendok makan setiap 2 hari sekali di sekitar jam 12 siang;
  5. Isilah air minum kira-kira 3/4 saja; ganti airnya jika sekiranya sudah kotor;
  6. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.2 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  7. krodong jangan dibuka (disibak) kecuali untuk pemberian pakan/air saja; 
  8. Jangan diberi jangkrik sebijipun;
  9. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  10. Sangkar di tempat lalu lalang orang;(spt. posisi tahap II)
  11. Bersihkan kotoran 2 hari sekali saja;
  12. Pada hari kelima tahap ini, mulai naikkan krodong 2-3cm sampai hari ke-10 krodong naik kira-kira 100%
  13. Turunkan krodong/full krodong pd malam hari.
  14. Penjemuran 2 hari sekali @ 1 jam
Tahap V ( 10 hari Kelima )
  1. Pagi buka kerodong
  2. Pagi = UK 1 sendok makan diwadah UK saja ( UK sudah dipisah dari voor )
  3. Sediakan voor ijo vor ijo atau vor lele atau dioplos di wadah sendiri ( voor tidak usah dilembutkan), isi 50% atau cukup 2-3 hr saja;
  4. Penyediaan kroto bisa sesuai selera misalkan 0,5-1 sendok makan setiap 3 hari sekali di sekitar jam 12 siang atau seminggu 2-3 kali;
  5. Isilah air minum kira-kira 3/4 saja, ganti air sekiranya sudah kotor;
  6. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.2 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang;
  7. Jangkrik pagi 1 dan sore 1 ekor, dg kaki dipotong dan kepala dipenyet
  8. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  9. Sangkar di tempat biasanya;
  10. Bersihkan kotoran 2 hari sekali saja;
  11. Full krodong  malam hari.
  12. Penjemuran 2 hari sekal atau setiap hari @ 1 jam
Tahap VI ( 10 hari Ke-enam )
  1. Pagi buka kerodong
  2. Pagi = UK 1 sendok makan 
  3. Sediakan voor ijo vor ijo atau vor lele atau dioplos di wadah sendiri;
  4. Penyediaan kroto bisa sesuai selera misalkan 0,5-1 sendok makan setiap 3 hari sekali di sekitar jam 12 siang atau seminggu 2-3 kali;
  5. Isilah air minum kira-kira 3/4 saja, ganti air sekiranya sudah kotor;
  6. Sore = pemberian pakan UK sama dengan item no.2 dan isi secukupnya jika habis atau berkurang; 
  7. Jangkrik pagi 2 ekor dan sore 2 ekor, dengan kaki dipotong dan kepala dipenyet
  8. Jangan dimandikan dengan cara apapun, biarkan muraibatu mandi sendiri;
  9. Sangkar di tempat biasanya;
  10. Bersihkan kotoran 2 hari sekali atau dipandang sudah kotor;
  11. Full krodong  malam hari.
  12. Penjemuran 2 hari sekal atau setiap hari @ 1 jam

Pada Tahap Kelima atau Keenam umumnya muraibatu sudah doyan voor tetapi biasanya masih agak takut orang. Maka untuk pengangkatan kerodong pagi-siang dapat disesuaikan, jika kerodong dinaikan sesuai target tetapi muraibatu masih sangat takut maka sebaiknya kerodong diturunkan sampai dimana muraibatu tidak takut..begitu seterusnya.
Pada Tahap Ketujuh dan seterusnya adalah pembiasa dari Tahap Keenam (mengulang-ulang) perbedaannya pada pemberian jangkrik. Pemberian jangkrik pada Tahap Ketujuh bisa tetap atau dinaikan menjadi 3-3 pagi/sore dengan syarat kaki jangkrik dipotong dan kepala dipenyet (mengambil cara aman saja).
Tahap Kedelapan jangkrik bisa 5-3 pagi/sore dengan kaki jangkrik dipotong dan kepala jangkrik ada yg dipenyet dan ada yang tidak dipenyet, tetapi baiknya kepala jangkrik dipenyet semuanya,  toch hal ini tidak memberatkan kita, bukan? 

Semua tahapan di atas adalah pembiasaan agar muraibatu bisa doyan voor ( ngevoor) dan sekaligus penjinakannya. Tahapan-tahapan yang ada bisa diperSINGKAT atau diperLAMA menyesuaikan keinginan penghoby itu sendiri.

  • KENAPA MESTI GUNAKAN ULAT KANDANG dan TIDAK PAKAI KROTO...?
Kroto masih digunakan tetapi sebagai pendukung saja....; Menggunakan UK menurut saya cara termudah..., jika pakai kroto sebagai media utama pengeVooran maka saya sendiri juga amat kerepotan, yaitu kroto diulet-ulet dicampur voor sehingga jangka pakainya terbatas, bisa basi ato bau jika kroto tidak habis..disamping itu kroto perlu alat penyimpan spt kulkas,  kadangkala juga sulit didapat dan harganya juga mahal. Jika gunakan UK mudah dilakukan, andai tidak habis dimakan muraibatu masih bisa dipakai-tinggal nambahin aja, dan harganya cukup murah meriah...

  • CATATAN LAIN-LAIN
Kenapa muraibatu dirawat dengan baik masih saja mengalami kematian?
Ini mungkin saja terjadi....,infonya itu semua dikarenakan beberapa hal, diantaranya:
  1. Perolehan muraibatu dilakukan dengan cara dipancing, yang mengakibatkan infeksi dalam tubuhnya;
  2. Penyakit bawaan (dari habitatnya) yang tidak diketahui jenis penyakitnya;
  3. Stress berat karena musim beranak dihabitatnya. Muraibatu bisa stress berat sulit disembuhkan jika saat kena tangkap masih meninggalkan anak-anaknya yang belum bisa mandiri;
Tiada gading yang tak retak, karena tulisan ini dibuat secara langsung pas OnLine..tanpa konsep dan meng-ingat2 pengalaman yang pernah saya lakukan.mungkin jika ada yang salah ketik atau salah tulis maka akan dilakukan revisi tanpa mengurangi isi utama yang diperlukan.
Saya berharap, anda menjadi orang yang benar-benar sabar, telaten, semangat dan beruntung menjadi penghoby muraibatu.

Mudah-mudahan ini dapat sedikit membantu bagi pecinta muraibatu