Senin, 15 Oktober 2012

Kalkun


Kalkun atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris. Kalkun betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter.


Spesies kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.

Kalkun hasil domestikasi yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari spesies M. gallopavo yang juga dikenal sebagai kalkun liar (Wild Turkey). Sedangkan spesies M. ocellata kemungkinan adalah hasil domestikasi suku Maya. Ada orang yang berpendapat kalkun yang diternakkan untuk diambil dagingnya berasal dari kalkun suku Maya. Alasannya kalkun suku Maya lebih penurut dari kalkun liar asal Amerika Utara, tapi teori ini tidak didukung bukti morfologis. Kalkun hasil domestikasi mempunyai pial (bagian bergelambir di bawah paruh) sebagai bukti bahwa kalkun negeri berasal dari kalkun liar M. gallopavo. Kalkun M. ocellata yang dipelihara orang Maya tidak memiliki pial.

Kalkun liar merupakan hewan buruan di Amerika Utara, tapi tidak seperti kalkun negeri, kalkun liar gesit dan pandai terbang.

Kalkun dalam berbagai bahasa
Kalkun jantan

Ketika kalkun pertama kali ditemukan di Amerika, orang Eropa salah mengenalinya sebagai burung asal Afrika Numida meleagris yang juga dikenal sebagai “ayam turki” karena diimpor dari Eropa Tengah melalui Turki. Dalam bahasa Inggris, kalkun tetap disebut sebagai “Turkey” hingga sekarang. Kalkun termasuk genus Meleagris yang dalam bahasa Yunani berarti “unggas asal Guinea”.

Nama-nama dalam berbagai bahasa dunia untuk kalkun hasil domestikasi juga mencerminkan nama negeri asal kalkun yang “eksotik” menurut orang zaman dulu. Sekaligus terlihat kebingungan orang zaman dulu tentang negara asal kalkun. Pada waktu, orang percaya lokasi benua Amerika yang baru saja ditemukan terletak di Asia Timur. Selain itu, orang zaman dulu suka menamakan binatang dengan nama-nama tempat yang jauh dan eksotis supaya bisa dijual mahal.

Kalkun merupakan ejaan bahasa Indonesia untuk bahasa Belanda “kalkoen” yang diambil dari nama kota Kalikut di India. Sedangkan Ayam Belanda merupakan sebutan bahasa Melayu untuk kalkun. Dalam bahasa Denmark dan Norwegia, kalkun juga disebut sebagai kalkun, atau kalkon (bahasa Swedia), Kalkuun (bahasa Jerman hilir), kalkkuna (bahasa Finlandia), dan kalakuna dalam bahasa Papiamento.
  • Dalam bahasa Nahuatl, kalkun liar disebut guajolote (ejaan lama: xuehxolotl).
  • Dalam bahasa Spanyol disebut Pavo.
  • Dalam bahasa Turki disebut hindi yang artinya “asal India.” Orang Perancis juga menyebutnya d’inde (kependekan dari bahasa Perancis poulet d’inde yang berarti “ayam dari India”).
  • Dalam bahasa Katalan disebut gall dindi (ayam India).
  • Dalam Bahasa Ibrani disebut tarnegol hodu (תרנגול הודו), yang secara harafiah berarti “ayam India”. Secara kebetulan, hodu (India) merupakan homonim yang juga berarti “terima kasih” (bahasa Inggris: “thanks”). Sehingga sering ada salah pengertian, “tarnegol hodu” dikira berarti “ayam untuk Thanksgiving”.
  • Dalam bahasa Rusia disebut indiuk (индюк), indyk dalam bahasa Polandia, atau indik (אינדיק) dalam bahasa Yiddish yang semuanya berarti India.
  • Dalam bahasa Malta disebut dundjan (dibaca dondyan) yang walaupun samar-samar berarti India.
  • Dalam bahasa Arab disebut deek roumi (ديك رومي) yang berarti ayam jantan Romawi atau burung Ethiopia.
  • Dalam bahasa Portugis disebut peru, sama seperti nama negara Peru.
  • Dalam bahasa Yunani disebut gallopoula yang berarti “burung Perancis”.
  • Dalam bahasa Bulgaria disebut Пуйка (puijka) atau Мисирка (misirka) yang berarti negara Mesir.
  • Dalam bahasa Gaelik Skotlandia disebut cearc frangach yang berarti “Ayam Perancis”.
  • Dalam bahasa Italia disebut tacchino.
  • Dalam bahasa Jepang disebutshichimenchō ayam tujuh wajah atau chilmyeonjo dalam bahasa Korea. Bagian kepala kalkun jantan yang tidak berbulu bisa berubah-ubah warna, sehingga orang menganggap wajah kalkun bisa berubah tergantung pada suasana hati.
  • Dalam bahasa Tionghoa disebut huoji karena kepalanya yang merah seperti warna api. 

Reproduksi aseksual


Kalkun diketahui mempunyai kemampuan unik dalam melakukan reproduksi aseksual. Walaupun tidak ada kalkun pejantan, kalkun betina bisa menghasilkan telur yang fertil. Anak kalkun yang dihasilkan sering sakit-sakitan dan hampir selalu jantan. Perilaku ini bisa mengganggu proses inkubasi telur di peternakan kalkun.

Fosil kalkun

Sebagian besar jenis-jenis kalkun sekarang sudah tinggal fosil saja. Subfamilia Meleagridinae diketahui berasal dari zaman Miosen awal dan mempunyai genus Rhegminornis (zaman Miosen awal) dan Proagriocharis (zaman Miosen akhir/Pliosen awal). Fosil kalkun yang genusnya tidak diketahui tapi mirip dengan Meleagris diketahui berasal dari zaman Miosen akhir.

Daftar kalkun yang hanya diketahui dari fosil saja:
  • Meleagris sp. (zaman Pliosen awal)
  • Meleagris leopoldi (zaman Pliosen akhir)
  • Meleagris progenes (zaman Pliosen akhir)
  • Meleagris sp. (zaman Pliosen akhir)
  • Meleagris anza (zaman Pleistosen awal)
  • Meleagris californica (zaman Pleistosen akhir)
  • Meleagris crassipes (zaman Pleistosen akhir)