Kamis, 01 November 2012

Ayam Panggang yang Aman dari Diabetes Mellitus

Anda ingin makan lezat, tapi takut menderita diabetes? Apakah juga Anda sudah terkena penyakit diabetes sehingga tersiksa oleh aturan menu ketat rendah kalori? Sangat wajar, banyak orang yang ketakutan, sebab diabetes merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Jangan khawatir, kami memiliki menu khusus untuk mencegah dan mengendalikannya.
Terutama Anda yang mengemari masakan daging, seperti bistik, ayam panggang, dan sate. Berikut ini kami berikan contoh resep ayam panggang bumbu rujak yang sehat bagi penderita diabetes mellitus.
Bahan:
- ½ ekor ayam, buang kulitnya, potong empat bagian,
- 2 sdm minyak jagung, dan
- 750 ml santan encer dari ½ butir kelapa.
Bumbu yang dihaluskan:
- 5 butir bawang merah,
Doc. Demedia

- 3 siung bawang putih,
- 3 butir kemiri,
- 2 sdm cabai merah giling,
- ½ cm kunyit,
- ¼ sdt gula merah, dan
- 1 sdt garam.
Bumbu lainnya:
- 1 cm lengkuas, memarkan,
- 1 lembar daun salam,
- 5 cm serai; memarkan, dan
- ½ sdt asam jawa; larutkan dalam air panas dan saring.
Cara Membuat1. Tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum. Tambahkan lengkuas, salam, dan serai. Tumis hingga matang.
2. Masukkan ayam dan air asam jawa, biarkan hingga ayam berubah warna.
3. Tuangkan santan encer, masak hingga ayam setengah matang.
4. Setelah ayam tiga perempat matang, kecilkan apinya. Masak hingga santan mengental, angkat.
5. Panggang ayam di atas bara atau di dalam oven sambil dilumuri dengan kuah bumbu sampai ayam matang. Angkat, sajikan.
Nilai gizi dalam ayam panggang ini tidak melebihi batas normal komposisi yang dibutuhkan. Yakni, energi: 251.7 kkal, protein: 10.1 gr, lemak: 22.5 gr, dan karbohidrat: 4.7 gr.
Untuk menu-menu lainnya, Anda bisa mendapatkannya di dalam buku "Menu Sehat 30 Hari untuk Mencegah dan Mengatasi Diabetes Mellitus" yang ditulis Ayu Bulan Febry, S.KM., ahli gizi di Instalasi Gizi RSJ. Dr. Radjiman Wediodiningrat, Lawang, Jawa Timur.
Tanpa menghilangkan rasa kelezatan santapan Anda, penulis memberikan menu-menu sehat yang disesuaikan dengan kebutuhan energi dan pembagian waktu makan sebanyak enam kali setiap hari. Pola ini akan menjaga Anda dari risiko diabetes mellitus.
Selamat menjalani hidup sehat!