Kamis, 01 November 2012

MURAI BATU

 Murai Batu Yang Jadi Momok

Laba-laba juga
Sumringah begitu kesan yang tertangkap dari  Imam Zakaria, pemilik Laba-laba, (Burung Murai Batu Jagoan), ketika kepergok beritaburung.com mengantar gantangannya, pada  Event Kontes Burung Berkicau, di Pesona Telaga Cibinong beberapa hari yang lalu.
Burung ini sedang di atas angin, karena kerap meraih juara I pada kontes burung berkicau di Jabodetabek belakangan ini. Sepintas burungnya tak berbeda, baik perawakan maupun gerakannya dibandingkan dengan Burung Murai Batu lainnya. Yang membedakannya hanya reputasi dan nama besarnya, yang kian membumbung karena menjadi spesialis juara.
Bicara soal kejuaraan yang pernah dirajai oleh Murai yang tampak tenang ini, dalam sebulan terakhir saja, Burung ini merajai kelas Murai Batu di event Pesona Telaga Cibinong, pekan-pekan sebelumnya, dia merajai Event di  Cibubur, Balitro (Bogor), Jawara BC, serta deretan Juara yang diraihnya di banyak kejuaraan lain sebelumnya.
Menurut Imam,yang juga PNS di Kementerian Diknas ini, Laba-laba pernah meraih kemenangan yang berkesan, beberapa waktu silam di sebuah event nasional yang digelar di Lapangan Banteng, Jakpus. Saat itu, Laba-laba meraih Juara II.
Demikian pula dengan Event di Balitro setahun yang lalu, saat itu kendati dikelilingi oleh Burung-burung bagus, Laba-laba tetap menggondol Juara I. Sesudahnya, kendati kerap Juara,  dia mengaku rasanya biasa saja.
Murai ‘Bandel’ Usia Matang
Uniknya menurut sang pemilik, nama  “laba-laba” diambil dari kebiasaan burung ini, jika dijemur sebentar saja, segera menggantung di salah satu sisi kandangnya,. “ Ya burung ini agak kurang tahan panas,” kata Imam Zakaria sembari senyum-senyum menunjukkan gantangannya.
Karena kebiasaannya tersebut, pas jika  lelaki asal Lamongan Jawa Timur, yang tinggal di kawasan Lebak Bulus ini, menjuluki burung kesayangannya itu, “laba-laba”, yang kini usianya sudah sekitar lima atau enam tahun, usia yang cukup matang.
Disamping berusia matang, nyali laba-laba juga sangat besar, karena itu tak heran,  jika ada burung yang bermental nanggung dikekatkan pada gantangannya, burung lain tak bakalan bunyi.  “Kalah mental, jadi jangan coba-coba disandingkan jika takkuat-kuat amat mental burungnya,” ujar pria yang awalnya suka burung karena sempat lama tak dikarunia putra ini.
Keistimewaan lain Murai miliknya ini, memiliki jurus Cililin yang  panjang/berkali-kali,”sekali tembak lima atau enam kali Cililin bisa langsung keluar,” kata Imam, seraya mengatakan tak ketinggalan, burungnya juga memiliki banyak variasi.
Disamping memiliki keunggulan di segi suara, Laba-laba juga memiliki keunggulan stamina yang dinilainya istimewa. Bayangkan, dalam beberapa minggu belakangan ini, sang Jagoannya itu diturunkan terus di event kontes. “ Saya rasa jarang ada Murai yang nggak istirahat berminggu-minggu diturunkan di kontes dan selalu oke,” kata lelaki yang juga pemilik Roda Mas, ( Burung Kenari Jawara yang fenomenal-red).
Laba-laba menurut Imam memiliki kondisi mental yang amat baik, tidak mudah stress, bertempramen tinggi. Oleh karena itu tak heran, usai kontes dia bakal menyemprotkan air ke badan burung tersebut hingga lepek. Sebab jika tidak, laba-laba bakal ngadat,  tidak mau makan inginnya berkicau terus.
Serba salah memang,punya burung jagoan. Karena selama ini, kendati memiliki beberapa Burung Murai yang lain, Imam tidak menyatukan murai-murai tersebut pada satu areal pekarangan dengan si laba-laba, melainkan di areal terpisah.
Hal ini karena, jika disatukan di satu areal, Murai lainnya tidak bakal berkicau. “kata orang sih ini rajanya Murai,” urai Imam seraya berkata, ketika mengikuti sebuah event Imam mengganngapnya sebagai latihan.
Bakal Tetap ‘diadu’
Ke depannya, dalam waktu yang tak berapa lama, lelaki kelahiran tahun 1957 ini berencana mengikut sertakan laba-laba pada event Kapolri Cup, demikian pula dipastikannya bakal turun di event Lapangan Banteng, Cileduk (Budi Luhur), selama dalam kondisi baik (tidak mabung)
Kendati meski bakal turun di event bergengsi lainnya, Imam tak bakal mempersiapkan gantangannya tersebut dengan persiapan istimewa. Menurutnya, semua persiapannya bakal biasa saja. Dicontohkannya,  Pola makannya selamaini bakal terus dipertahankan.Seperti dikatakannya, selain makanan pokok berupa pur, seperti biasa dia bakal tetap memberinya ekstra fooding berupa jangkrik.
Banyaknya pemberian jangkrik, empat atau lima ekor pada pagi hari, serta tiga atau empat ekor jangkrik  pada sore harinya. Demikian halnya jika terlupa memberi jangkrik pada sore hari, tampaknya bakal tetap sering terjadi karena Imam mengaku sering berpergian,mengerjakan proyek-proyek yang jadi mata pencahariannya. “ya habis gimana lagi, saya memang sering keluar kota ngurus proyek,” tandas lelaki yang sudah delapan tahun hobby burung ini. (A5)