Minggu, 16 Desember 2012

Mempertahankan keturunan burung kenari

Setiap melakukan perkawinan silang tentu tidak selalu  mendapatkan darah masing-masing 50% dari induknya, melainkan tergantung dari kekuatan darah yang dimiliki induk jantan atau betina. Untuk itu, perlu dilakukan proses perkawinan silang kembali sehingga didapatkan keturuan sesuai dengan yang diinginkan. Jika ingin mendapatkan keturunan dengan tingkat persentase masing-masing 50% dari kedua induknya, perkawinan silang dapat dilakukan beberapa tahap. Apabila dari kawin silang pertama menghasilkan perpaduan 75% dari induk jantan dan 25% dari induk betina, maka anakan yang jantan dapat dikawinsilangkan kembali dengan kenari yang lain yang sejenis dengan induk betinnya.

Hasil persilangan ini memang sangat tampak dari segi keindahan bulu dan keunikan bentuk, sedangkan dari segi suara tentunya membutuhkan proses waktu yang relative lebih lama. Mengingat untuk mengetahui kualitas  suara dan kemampuan menirukan suara burung lain membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun, kenari albino cenderung lebih lemah jika dikawinkan dengan warna lain. Anakan yang dihasilkan cenderung seperti induknya yang bukan albino. Tampaknya warna-warna polos cenderung mempunyai darah kuat dan bila dikawinkan dengan warna lain ada kecenderungan 75% seperti induknya  yang berwarna polos.
Bagaimana mempertahankan hasil yang sudah sesuai dengan keinginan? Hal inilah yang belum banyak dilakukan kalangan penggemar kenari di Indonesia. Jika telah mendapatkan anakan jantan dari persilangan harus dilakukan persilangan seperti yang dilakukan semula untuk mendapatkan kenari betina yang serupa. Agar darah kedua induknya menyatu dan tidak berubah kembali, paling tidak sudah dikawinsilangkan antara lima hingga tujuh kali. Bila telah didapatkan (anakan jantan dan betina), kedua kenari tersebut dapat dikawinkan dengan harapan bisa menghasilkan keturunan yang sesuai dengan induknya.

Jika sudah dilakukan berulang kali dan menghasilkan keturunan yang sama, berarti dapat dikatakan bahwa perkawinan silang tersebut telah menghasilkan jenis yang baru. Sebagai contoh : jika ingin menyilang black throat jantan dengan yorkshire betina, sebaiknya anakan jantan (dari persilangan pertama) dikawinkan kembali dengan yorkshire betina (bukan induknya). Hasil persilangan tersebut (anakan betina dari persilangan kedua) dikawinkan kembali  dengan black throat jantan. Demikian selanjutnya diulang kembali hingga 5-7 kali perkawinan silang.

Diharapkan dari perkawin silang tersebut bisa menghasilkan jenis kenari baru, misalnya blackken (keturunan black throat dengan kenari). Perkawinan silang ini bisa dikatakan menghasilkan  kenari jenis baru apabila blackken dikawinkan dengan sesame blackken akan tetap menghasilkan blackken. Untuk menghindari keturunan yang cenderung memiliki sifat jelek, jangan sampai terjadi perkawinan sedarah, misalnya perkawinan antara saudara satu kandung atau anak dengan induk.