Jumat, 18 Januari 2013

Burung Anis Merah

Umum

Burung Anis Merah  (Zoothera citrina) atau biasa disebut dengan Anis Bata atau Punglor Merah merupakan burung yang dikenal mampu melantunkan irama kicauan yang sangat bervariasi dan mampu meniru berbagai macam suara burung lain dengan sangat baik.
Burung ini bisa dibilang memiliki nilai seni yang sangat indah sehingga tidak heran jika sebagian besar penggemar burung menganggap bahwa burung ini adalah raja dari burung ocehan di kelasnya.
Dan sepertinya belum lengkap jika ada seseorang yang mengaku penggemar burung namun belum memiliki burung yang satu ini.
Tidak heran jika harga burung ini sangat mahal karena burung ini menjadi rebutan bagi penggemar burung yang ingin memiliki burung yang mampu membawakan lagu dengan irama yang sangat baik.
Burung anis merah dikenal sebagai burung yang eksentrik karena ketika melantunkan irama lagu burung ini terlihat seperti teler dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke kiri yang membuat burung ini terlihat sangat menawan dan populer di mata penggemar burung karena memiliki ciri khas yang unik.
Pada tahun 2006 diadakan sebuah penelitian yang dilakukan tim peneliti dari BURUNG INDONESIA dengan melibatkan 1.782 keluarga di Pulau Jawa dan Bali.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa  burung anis merah berada di peringkat ketiga dari jenis burung yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat di kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Bandung dan Denspasar.
Dengan semaraknya lomba burung berkicau yang biasanya diselenggarakan setidaknya satu bulan sekali semakin menambah popularitas burung anis merah. Belum lagi ditambah dengan acara latihan bersama yang dilakukan di kota-kota besar yang tentunya membuat burung anis merah semakin dikenal di masyarakat.
Perilaku “teler” yang ditunjukkan burung anis merah bisa menjadi salah satu faktor kelebihan burung ini yang akan mendapat nilai positif dalam lomba burung. Yang tidak kalah penting adalah burung ini juga memiliki volume dan irama suara yang bervariasi sehingga semakin menambah nilai positif pada lomba burung.

Habitat

Burung anis merah memang banyak ditemukan di Indonesia, namun burung ini juga bisa ditemukan di negara lain seperti India, Bangladesh, China, Bhutan, Pakistan, Srilanka, Nepal dan negara-negara di Asia Tenggara seperti Laos, Myanmar, Malaysia, Vietnam dan Thailand.
Burung anis merah biasanya hidup di daerah sungai yang dekat dengan hutan dan kebun-kebun kopi yang berada di 400 meter di atas permukaan air laut. Selain itu burung anis merah juga cenderung tinggal lembah atau sungai kecil yang jarang terkena sinar matahari.
Birdlife international yang merupakan salah satu lembaga pelestari burung internasional merekomendasikan burung anis merah dengan status Least Concern (belum terancam punah) pada daftar burung-burung yang terancam punah di seluruh dunia (IUCN Red List) pada tahun 2008.
Penyebabnya adalah di seluruh tempat hidupnya burung anis merah dalam 10 tahun terakhir diperkirakan tidak mengalami penurunan lebih dari 30%.
Walaupun demikian penjaringan burung untuk dijual sebagai burung peliharaan yang terjadi di Pulau jawa mengakibatkan populasi burung anis merah mengalami penurunan angka yang drastis.
Menurut informasi dari berbagai sumber di Pulau Bali yang berkeliling selama 10 hari, burung anis merah bisa ditemukan di 4 kabupaten yaitu Tabanan, Buleleng, Jembrana dan Karangasem.
Namun burung anis merah tidak ditemukan pada beberapa daerah yang terdapat hutan dan perkebunan kopi di Telage, Labuanaji, Pelapuan dan kekeran.

Ciri jantan dan betina

Cukup sulit untuk membedakan burung anis merah jantan dan betina dengan membedakannya secara langsung. Penyebabnya adalah karena burung anis merah termasuk burung monomorfik (satu bentuk).
Walaupun banyak mitos yang menyebutkan ciri fisik jenis kelamin burung anis merah, namun tetap saja sulit untuk membedakannya hanya dengan melihat fisiknya secara langsung.
Namun ada patokan yang bisa digunakan untuk membedakan jenis kelamin burung anis merah meskipun hasilnya tidak sepenuhnya akurat. Salah satunya adalah burung anis merah memiliki warna merah yang kurang terang, sedangkan burung anis merah jantan memiliki warna merah yang lebih jelas.
Anda juga bisa membedakan jenis kelamin burung anis merah dengan melihat kerapatan tulang supitnya dengan cara meraba kloaka. Untuk burung anis merah yang jantan memiliki tulang supit yang runcing dan rapat, sedangkan burung anis merah yang betina memiliki tulang supit yang lembek dan agak lebar.
Perbedaan yang paling jelas adalah jika bertemu burung anis merah yang lain burung anis merah jantan akan terlihat mendongak-dongakkan kepalanya, sedangkan burung anis merah tidak akan menunjukkan perilaku yang sama.
Sedangkan burung anis merah betina akan mendongak dan menggetar-getarkan sayap sambil bersiul “ccciirrrr….” jika sedang dalam keadaan birahi.

Makanan

Makanan alami dari burung anis merah adalah serangga kecil, cacing, laba-laba, buah beringin dan buah-buahan lain yang jatuh dari pohon.
Burung anis merah termasuk aktif dalam mencari makanan dengan mencari adanya kemungkinan hewan kecil yang ada di balik daun yang ada di sekitar pepohonan atau semak-semak.
Jika anda memelihara burung anis merah ada baiknya anda memberikan makanan yang bervariasi untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, vitamin dan mineral.
Burung anis merah membutuhkan pakan yang mengandung banyak nutrisi seperti karbohidrat, protein, dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, B6, B12, C, D3. E dan K3. Pakan yang mengandung zat esential juga tidak kalah penting seperti  Folic Acid, D-L Methionine, Ca-D dan I-Lisin HCl.
Burung anis merah juga membutuhkan mineral untuk pembentukan tukang dan darah, membantu keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan fungsi  sistem pembuluh darah jantung, meningkatkan fungsi syaraf, dan sebagainya.
Mineral berfungsi sebagai ko-enzim yang mampu menghasilkan energi tambahan, penyembuhan dan pertumbuhan.
Burung anis merah sangat membutuhkan mineral yang terdiri dari Iron, Manganase, Calcium, Phosphor, Zinccum, Magnesium, Iodium, Cuprum, Sodium Chlorin dan Kalium.

Pakan burung anis merah

  • Voer
Sebaiknya pilih voer yang mengandung  protein dengan kadar yang sedang yaitu sekitar 15%. Harga voer yang mahal belum tentu menjadi jaminan bahwa voer tersebut cocok dengan sistem metabolisme tubuh burung anis merah.
Usahakan untuk selalu menyediakan voer dalam cepuknya. Dan jangan lupa untuk rutin mengganti voer yang lama dengan yang baru setidaknya satu kali dalam dua hari.
  • Buah Segar
Sebaiknya beri buah pepaya karena buah ini termasuk buah yang mengandung vitamin C yang mampu membantumeningkatkan daya tahan tubuh terhadap ancaman penyakit.
Selain itu burung anis merah juga bisa mencerna buah ini dengan mudah dan buah ini cocok denga nsistem metabolisme burung anis merah.
Selain buah pepaya burung anis merah juga bisa diberikan buah lain seperti apel, Pir, pisang kepok, tomat dan lain-lain.
  • Extra Fooding (EF)
Burung anis merah bisa diberikan pakan tambahan berupa kroto, orong-orong, jangkrik, ulat hongkong, ulat bambu, belalang, kelabang, cacing, dan lain-lain.
Yang harus diperhatikan adalah pemberian pakan tambahan ini harus disesuaikan dengan karakter burung anis merah dan anda juga harus paham mengenai adanya kemungkinan yang bisa timbul setelah pemberian pakan tambahan tersebut.

Reproduksi

Burung anis merah akan membuat sarang yang berbentuk mirip mangkuk yang dangkal yang terdiri dari daun, akar pohon dan seresah.
Induk jantan dan betina sama-sama aktif membangaun sarang yang biasanya berada di semak atau pohon kecil dengan ketinggian sekitar 4,5 meter.
Dalam satu kali masa perkawinan burung anis merah bisa bertelur sebanyak 2-4 butir. Telur akan dierami sekitar 2 minggu hingga menetas. Setelah telur berhasil menetas, induk betina akan merawat anaknya selama 12 hari hingga mampu keluar sarang dan mencari makan sendiri.


Sifat

Burung anis merah adalah salah satu burung primadona karena memiliki gaya teler dan suara kicauan yang sangat disukai oleh para penggemar burung.
Tidak mengherankan jika burung anis merah mempunyai penggemar yang sangat banyak. Konon katanya perawatan burung anis merah merupakan pekerjaan yang melelahkan.
Tentunya yang menganggap perawatan burung anis merah melelahkan adalah seseorang yang baru terjun ke dunia burung. Karena sebenarnya perawatan burung anis merah ini bisa dibilang mudah selama kita mengetahui sifat dan kebiasaan burung ini.
  • Sangat manja
Jika melihat orang yang setiap hari merawatnya burung ini tidak akan mau teler dan mengeluarkan bunyi. Secara psikologis burung ini telah menganggap pemilik atau perawatnya sebagai pasangannya.
Maka dari itu pada waktu lomba burung berkicau biasanya burung ini diantar dan digantang oleh joki yang bukan merupakan orang yang merawat burung ini setiap hari.
  • Mudah jinak
Karena memiliki sifat yang sangat manja maka anda tidak akan menemui kesulitan untuk memelihara burung anis merah.
  • Mudah bosan
Burung ini akan malas berkicau jika berada di tempat yang sama dalam waktu yang lama. Maka dari itu jika anda memelihara burung ini sebaiknya anda rutin memindahkan tempat gantangannya. Misalnya menggantang di samping rumah, lalu keesokan harinya digantang di depan rumah.
  • Mudah stres
Walaupun burung anis merah termasuk burung yang mudah jinak bukan berarti burung ini tidak bisa stres. Burung anis merah bisa menjadi stres apabila ada perubahan yang terlalu banyak dengan lingkungannya. Misalnya perubahan ornamen kandang atau mendapat perlakuan yang kasar dari pemiliknya.
  • Mudah naik birahinya
Burung ini termasuk burung yang birahinya mudah naik. Penyebab naiknya birahi bisa disebabkan oleh masa penjemuran yang terlalu lama, setelan EF yang berlebihan, ataupun melihat burung anis merah yang lain.

Cara memilih burung anis merah

  • Berkelamin jantan
Ciri-ciri burung anis merah jantan bisa dilihat dari postur badan yang panjang serasi, memiliki ekor yang lebih panjang, supit dan tulang belakang kecil rapat, warna bulu lebih jelas dan tidak kusam, memiliki paruh yang berwarna lebih gelap, warna bulu di bawah paruh bagian bawah lebih pudar, memiliki mata besar yang terlihat seperti melotot, terlihat lebih lincah, dan memiliki bentuk kepala yang lebih besar.
  • Bentuk paruh
Sebaiknya pilih burung anis merah yang memiliki bentuk paruh yang berpangkal lebar, panjang, tebal, dan besar.
Harus memiliki paruh bagian bawah yang lurus dan jangan pilih burung anis merah yang memiliki paruh bengkok. Sebaiknya pilih yang memiliki posisi lubang hidung yang lebih dekat dengan posisi mata.
  • Postur badan
Sebaiknya pilih burung anis merah yang memiliki postur badan sedang dengan badan, panjang leher, kaki dan ekor yang serasi. Usahakan jangan memilih burung anis merah yang memiliki badan dan leher yang pendek.
  • Kaki yang mencengkeram kuat dan sayap yang mengepit rapat
Kaki yang mencengkeram kuat dan sayap yang mengepit rapat menunjukkan bahwa burung anis kembang tersebut dalam keadaan yang sehat. Jangan terkecoh dengan warna kaki burung karena warna kaki burung tidak bisa menggambarkan kondisi kesehatan burung.
  • Memiliki nafsu makan besar dan lincah
Memiliki nafsu makan besar dan lincah menunjukkan bahwa burung anis merah ini mempunyai mental yang baik.
  • Berdiri pada posisi 45 derajat ketika kepala mendangak
Biasanya jika burung mampu berdiri pada posisi 45 derajat ketika kepala mendangak maka biasanya burung sudah bisa teler dan ngerol sejak usia 7 bulan.

Masalah pada burung anis merah

Selama merawat burung anis merah kemungkinan anda akan menemui bebarapa masalah yang kemungkinan bisa muncul sewaktu-waktu. Misalnya lamanya mabung, burung suka ngacir, dan sebagainya.
Berikut ini adalah masalah-masalah yang sering dialami burung anis merah :
  • Suka ngecir
Burung anis merah jantan yang tidak fit biasanya ngecir. Namun jika burung anis merah betina yang ngecir maka biasanya sedang birahi.
Jika burung tidak dalam keadaan yang fit maka berikan makanan yang mampu mencukupi kebutuhan nutrisi, vitamin, dan mineral. Selain itu burung juga bisa dijemur untuk mencukupi kebutuhan vitamin D dan menghilangkan parasit.
  • Mabung lama
Untuk mabung burung membutuhkan energi yang tinggi. Namun burung tidak memerlukan energi yang berasal dari karbohidrat karena hanya akan membuat bulu tidak tumbuh dan burung akan cenderung menjadi lebih gemuk.
Asam amino yang mengandung sistin dan metionin (sulfur) sangat baik untuk masa pertumbuhan bulu burung.
  • Mudah mabung
Banyak faktor yang bisa menyebabkan burung anis merah mudah mabung, misalnya :
  1.  Makanan yang berlemak atau berkalori tinggi yang bisa mengakibatkan pori-pori kulit menjadi terbuka.
  2. Sering diadu atau ditrek padahal bulu masih belum kuat.
  3. Tidak mendapatkan asupan nutrisi yang baik, terutama mineral selama masa mabung.
  • Birahi tidak terkendali dan berubah menjadi galak
Jika burung anis merah anda menunjukkan gejala berubah menjadi galak dan birahi menjadi tidak terkendali maka sebaiknya mandikan burung kemudian berikan cacing.
  • Teler terus-terusan
Jika burung anis merah anda menunjukkan gejala terler terus-terusan maka kemungkinan burung anda terkena air sacmite, yaitu sejenis parasit tungau kantung udara yang kasat mata.
Walaupun mungkin anda melihat burung anda sepertinya tidak memiliki kutu, namun sebenarnya  memiliki tungau di kantung udaranya.
  • Nyekukruk tidak semangat
Jika burung anis merah anda tidak semangat jika nyekukruk maka kemungkinan burung anda sakit cacingan.
  • Jika bertemu tuannya burung turun dari tangkringan
Burung anda sudah mengenali anda sehingga akan langsung turun dari tangkringan jika melihat anda.
Untuk menghindari hal ini anda bisa menggunakan kacamata hitam, agar burung anda tidak bisa  mengenali anda terutama ketika lomba. Selain itu jangan dibiasakan untuk menggoda burung atau memberi pakan langsung dari tangan.
  • Sulit teler
Jika burung anis merah anda sulit teler maka kemungkinan burung anda masih terlalu muda. Bisa juga disebabkan kurang cas sehingga ketika digantang burung sering naik turun dari tempat tangkringan.
Untuk mengatasi hal ini anda bisa memperlama cas atau mempertemukan burung anda dengan burung anis merah yang lain.

Jika anis merah macet bunyi

Banyak hal yang bisa menyebabkan burung anis merah macet bunyi. Misalnya karena pengaruh sangkar, karena sakit dan tidak birahi, ataupun kondisi lingkungan.
Burung anis merah juga bisa dipengaruhi oleh komponen sangkar, yaitu struktur, cat dan bahan. Ada burung anis merah yang hanya mau berbunyi di sangkar yang bulat, namun tidak mau berbunyi di sangkar yang kotak.
Ada pula burung anis merah yang hanya suka tempat tangkringan kecil, namun ada juga yang suka tempat tangkringan besar.
Ada kalanya burung anis merah akan mudah teler dan mengeluarkan bunyi apabila ada potongan kayu cendana dalam sangkarnya.
Hal ini bukan hal yang aneh karena potongan kayu cendana tersebut mengingatkan burung anis merah akan tempat tinggalnya yang dulu di hutan.
Selain potongan kayu cendana, terkadang bunga kopi juga bisa menimbulkan efek yang sama. Namun biasanya hal ini hanya terjadi pada burung anis merah Bali karena habitat burung anis merah Bali biasanya di perkebunan kopi.
Benda-benda yang ada di sekitar burung anis merah juga bisa menjadi penyebab burung ini tidak mau mengeluarkan bunyi. Misalnya ada burung anis merah yang menjadi panik ketika berada di dekat benda yang memiliki warna tertentu seperti payung.
Namun jika faktor lingkungan adalah penyebab dari burung anis merah tidak mau mengeluarkan bunyi, maka kemungkinan burung anis merah akan mau mengeluarkan bunyi lagi apabila suasana lingkungannya berubah.
Tips jika macet bunyi :
  • Usahakan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi dan membasmi jamur parasit. Jika sudah coba beri EF berupa salak atau sawo yang sudah matang tetapi tidak busuk.
  • Coba embun-embunkan anis merah. Saat embun turun di pagi hari anda bisa mengeluarkan anis merah.
  • Gantungkan di dekat tempat orang yang berlalu lalang.
  • Anda bisa menyetel kaset suara burung isian seperti cucak jenggot, cililin ataupun ciblek agar burung anis merah anda menjadi lebih berani mengeluarkan bunyi.
Sumber