Selasa, 22 Januari 2013

Burung Murai Batu, Info Dan Jenisnya

http://burung-info.blogspot.com/
 UMUM 

Burung Murai batu atau white rumped shama (Copsychus malabaricus) adalah burung berkicau yang cukup populer di Indonesia yang termasuk ke dalam family Turdidae.

Burung Murai Batu  merupakan salah satu jenis yang cerdas dan dianggap sebagai burung kicau yang terbaik di dunia.

Tidak sulit untuk merawat dan memeliharanya, malah akan menyenangkan karena burung ini memiliki kicauan yang sangat merdu. Karena itulah Burung Murai Batu semakin banyak diburu dan dijadikan sebagai jagoan ketika mengikuti lomba burung.

Burung ini mempunyai banyak jenis, namun yang dianggap terbaik adalah Murai Batu Medan.

Namun aksi perburuan liar dan eksploitasi hutan yang berlebihan membuat Murai Batu jenis ini semakin langka.

Sifat

Burung murai batu terkenal mempunyai kemampuan berkicau dengan suara merdu, bervariasi dan bermelodi. Selain itu burung murai batu juga terkenal dengan gaya bertarungnya yang sangat atraktif.

Burung Murai Batu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berkicau daripada melakukan aktivitas lainnya.

Habitat burung Murai Batu di kawasan-kawasan konservasi perlu mendapatkan perhatian yang lebih, misalnya di Hutan Wisata Pananjung Pangandaran.

Adanya konflik batas teritori satu dengan lainnya menunjukkan bahwa habitat Murai Batu semakin sempit dan terbatas. Maka dari itu harus dilakukan perbaikan habitat seperti melaksanakan program penanaman pohon di tempat yang terbuka dan mengurangi pembukaan hutan untuk prasarana wisata.

Burung murai batu jantan dan betina sangat sensitif dalam menjaga wilayah teritorialnya. Burung murai batu juga mempunyai sifat monogami.

Burung Murai Batu cukup mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Hal ini sangat memudahkan orang yang memeliharanya karena tidak perlu melakukan upaya dan usaha untuk membiasakan burung tinggal di tempat barunya.

Ekor yang panjang dari burung ini akan berdiri tegak apabila burung sedang berkicau atau merasa kaget.

Burung ini akan mudah menjadi marah apabila melihat atau mendengar suara dari jenis burung yang sama. Jika sedang berhadapan dengan burung sejenis burung ini akan berkicau sambil Menggelembungkan bulu-bulu di sekitar dadanya.

Burung Murai Batu mudah terangsang jika melihat Burung Murai Batu betina terutama bila sering dijemur dan pemberian EF yang berlebihan.


Habitat

Burung murai batu cenderung memilih hutan sekunder atau hutan alam yang rapat sebagai habitatnya. Burung murai batu merupakan kelompok burung yang dikenal sebagai teritorial dan sangat kuat dalam mempertahankan wilayahnya (Thruses).

Jenis teritorinya tempat untuk bersarang, perkawinan dan tempat mencari makan (nesting, mating dan feding territor – Welty, 1982).

Burung ini memiliki daya tarik yang tinggi untuk dipelihara karena memiliki suara kicau yang bagus (The Best Song Birds – Delacour, 1947). Burung murai batu merupakan kelompok burung yang digemari karena memiliki suara dengan spesifikasi “kicauan”.

Perburuan liar yang terjadi secara besar-besaran, degradasi hutan, hingga konversi hutan menyebabkan populasi burung ini terus berkurang, termasuk murai batu yang hidup di hutan dataran rendah di pulau Jawa.

Penyebaran burung Murai Batu di Pulau Jawa saat ini hanya terbatas di beberapa tempat yang berhutan, misalnya di tempat-tempat konservasi seperti di Cagar Alam Leuweung Sancang, Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Ujung Kulon, Cagar Alam dan Hutan Wisata Pananjung Pangandaran, dan Taman Nasional Meru Betiri.

Konservasi keanekaragaman hayati yang menggunakan strategi save it, studi it, dan use it memiliki hubungan dengan konservasi burung Murai Batu.

Save it merupakan alokasi kawasan hutan sebagai cagar alam. Sedangkan hasil-hasil penelitian ilmiah mengenai sumber dayanya bisa digunakan untuk save it dan use it.

Pengelolaan habitat dan populasi dari burung murai batu sangat penting dalam upaya melindungi habitat dan melestarikan burung murai batu.


Jenis

Burung Murai Batu termasuk salah satu burung berkicau cerdas terbaik yang berasal dari keluarga Turdidae. Cukup banyak jenis burung murai batu yang bisa  anda rawat dan pelihara di rumah.

 Di Indonesia burung ini memiliki banyak jenis, misalnya Burung Murai Batu Lampung, Burung Murai Batu Lahat, Burung Murai Batu Jambi, Burung Murai Batu Kalimantan, Burung Murai Batu Aceh, dan yang sangat terkenal di Indonesia adalah Burung Murai Batu Medan.

Burung murai batu hanya memiliki satu jenis, walaupun kelompok dari suku Turdidae cukup banyak.

Kalaupun burung murai batu memiliki variasi ukuran dan bentuk tubuh itu karena burung ini berkembang sesuai kondisi habitat dan kemudian menyebar. Misalnya burung murai batu Kalimantan yang memiliki ekor pendek dan ukuran tubuh besar, sedangkan burung murai Sumatera berekor panjang dan ukuran tubuh sedang.

Burung ini juga bisa ditemukan di India, Filipina, Malaysia dan lain-lain sehingga bentuk dan ukuran murai batu di negara tersebut sedikit berbeda dengan burung murai Indonesia. Misalnya murai batu cina, murai batu malaysia, murai batu india, murai batu filipina.

Hampir semua jenis murai memiliki ciri-ciri yang berbeda. Burung murai batu yang berasal dari Sumatera, kalimantan, dan Malaysia adalah burung murai batu yang paling banyak dipelihara oleh para penggemar burung di Indonesia. Burung murai batu ini mampu melagukan irama yang cukup merdu serta mampu meniru irama nyanyian lagu dari burung lain.

Burung  murai batu yang paling sering ditemukan di Indonesia tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    Murai Batu Malaysia

Burung murai batu malaysia memiliki kombinasi ekor yang panjang dan ukuran badan yang kecil. Bila diperhatikan dengan baik ekor burung murai Malaysia mempunyai bentuk yang lebih tipis  bila dibandingkan dengan burung murai lain. Ekor burung murai Malaysia ini cenderung melengkung ke bawah apabila dalam posisi diam karena memiliki tulang bulu ekor yang lebih panjang dan tipis.

Gerakan ekor dari burung ini akan naik turun mirip cambuk apabila sedang berkicau. Burung ini memiliki kecerdasan sehingga bisa dilatih dengan menggunakan suara burung lain yang lebih merdu untuk melatih variasi irama lagu.



    Murai Batu Sumatera


Burung murai batu Sumatera terdiri dari 2 jenis yang bisa dibedakan menurut daerah asal, yaitu Medan dan Lampung. Sebenarnya di daerah lain Sumatera masih terdapat jenis murai batu yang lain.

Namun karena di Medan dan Lampung banyak dijadikan sebagai pusat kulakan pedagang dari daerah lain maka hanya 2 daerah ini yang dianggap sebagai asal dari burung murai batu Sumatera.

Murai batu yang berasal dari Sumatera ini secara umum badannya sedikit lebih besar dari murai batu Malaysia. Ekornya kira-kira sepanjang 22-24 cm. Karena tulang bulunya lebih tebal maka pada saat bernyanyi ekor yang digerakkan naik turun terlihat agak kaku.

Dari segi suara, secara umum penggemar burung lebih menyukai murai batu asal Medan dibanding dari Lampung. Hal itu dikarenakan penggemar burung mengganggap murai batu asal Medan ini lebih cerdas sehingga kalau diisi dengan suara burung lain lebih mudah meniru.

Kemudian, dalam membawakan lagu antara variasi satu dengan variasi lagu lain bisa bersambungan dan ngeroll. Yang dari Lampung dalam membawakan lagu sering mengulang-ulang atau istilah dalam perburungan ngeban.



    Murai Batu Kalimantan

Burung murai batu Kalimantan memiliki ciri fisik yang berbeda dengan murai batu asal Malaysia dan Sumatera, yaitu memiliki ukuran tubuh sedang dan ekor yang lebih pendek daripada kedua jenis murai batu tersebut. Panjang ekor dari burung ini hanya 13 cm dimana bentuknya semakin lebar pada ujung ekornya.

Burung murai batu Kalimantan dianggap kurang memiliki variasi lagu sehingga tidak begitu disukai oleh penggemar burung. Sebenarnya anggapan ini salah karena suara burung ini juga bisa dialtih sebagaimana burung murai batu yang lain.

Namun tetap saja burung ini kalah menarik dengan jenis burung murai batu yang lain karena memiliki ukuran ekor yang pendek dimana ketika sedang berkicau naik turunnya ekor tidak seindah murai batu jenis lain.


Ciri-ciri

Burung ini memiliki panjang badan sekitar 21 cm untuk betina, sedangkan untuk jantan memiliki panjang badan sekitar 27 cm.

Ciri-ciri yang paling umum dari semua burung jenis murai batu adalah memiliki ekor panjang yang ukurannya melebihi ukuran badannya.

Seluruh bulu badan didominasi dengan warna hitam kecuali badan bagian bawah dengan warna  merah cerah sampai jingga kusam. Pada bagian kepala terdapat sedikit semburat yang berwarna biru.

Untuk burung Murai Batu yang berasal dari Kalimantan Timur terdapat sedikit keunikan yaitu adanya garis putih yang memanjang ke belakang pada bagian kepala.

Burung Murai Kalimantan memiliki ekor yang lebih pendek yaitu sekitar 10 cm, sedangkan Murai Batu Sumatra memilliki ekor dengan panjang sekitar 15-20 cm.


Membedakan burung murai batu jantan dan betina

Cara yang paling mudah untuk membedakan jenis jantan dan betina dari burung murai batu adalah dari warna bulunya.

Burung murai batu jantan memiliki warna bulu yang tua, sangat pekat, dan pada bagian atas cenderung memiliki warna hitam mengkilat serta warna coklat tua pada bagian dada.

Untuk Murai batu yang jantan memiliki perilaku yang atraktif , lincah dan memiliki ekor yang leboh panjang daripada betina.

Ketika dikumpulkan menjadi satu dengan betina, ketika sedang birahi burung murai jantan akan memamerkan gayanya untuk menarik perhatian burung murai betina.

Sedangkan burung murai betina memiliki warna hitam yang pudar pada bagian atas dan warna coklat pudar pada bagian dada.


Makanan

Makanan alami burung ini adalah serangga kecil, kelabang, ulat, semut, dan belalang. Namun peternak burung ini biasanya memberi pakan burung yang terdiri dari kombinasi kroto, jangkrik, pelet, telur lebah dan ulat hongkong. Selain itu burung murai batu juga bisa diberi pakan voer atau poer yang bisa ditemukan di kios atau pasar burung.


Tips memilih burung murai batu


Bila anda ingin membeli burung murai batu ada baiknya anda memilih dengan teliti agar anda mendapatkan burung murai batu yang sehat dan bukan malah memilih burung murai batu yang dalam keadaan sakit atau kurang sehat.

Berikut ini adalah tips memilih burung murai yang baik dan sehat, yaitu :

    Pilih burung Murai Batu jantan dengan warna bulu hitam yang tegas, kontras dan mengkilat serta memiliki ekor yang lebih panjang daripada ukuran panjang badannya.
    Pilih burung murai batu yang memiliki bentuk paruh yang panjang, berpangkal lebar, besar, dan tebal. Bagian bawah dari paruh harus lurus dan jangan memilih burung yang memiliki paruh bengkok.
    Pilih burung murai batu yang memiliki posisi lubang hidung yang sangat dekat dengan posisi mata.
    Pilih burung murai yang memiliki bentuk kepala kotak, mata yang besar bulat seperti melotot.
    Pilih burung murai batu yang memiliki  postur tubuh sedang dengan panjang bdan, leher, ekor dan kaki yang serasi. Jangan memilih burung murai batu yang memiliki badan dan leher yang pendek.
    Pilih burung murai batu yang memiliki sayap yang mengepit rapat dan kaki yang mencengkram kuat. Tidak ada hubungan antara mental burung dan warna kaki burung.
    Pilih burung murai batu yang gesit dan mempunyai nafsu makan yang besar
    Pilih burung murai yang memiliki keserasian antara postur badan dan panjang ekor yang lentur.
    Bila anda ingin mengikuti lomba, sebaiknya pilih burung murai batu dengan bentuk leher yang panjang dan padat berisi karena burung yang memiliki ciri-ciri ini biasanya mampu mengeluarkan power suara dengan maksimal.



Anda bisa melakukan Pola Perawatan Harian burung murai batu seperti di bawah ini :


    Jam 7 pagi burung murai batu diangin-anginkan di teras.
    Setengah jam kemudian burung murai batu dimandikan, bisa dengan cara disemprot atau karamba.
    Kandang harus dalam kondisi yang bersih setiap hari. Air minum dan Voer dalam kandang harus dalam kondisi yang segar.
    Jangan memberi pakan jangkrik hidup pada burung murai batu. Anda bisa menambahkan 4 ekor jangkrik pada cepuk EF.
    Anda bisa melakukan penjemuran pada burung murai batu yang dilakukan sekitar 1 hingga 2 jam selama sehari mulai jam 8 pagi sampai jam 11 siang. Sebaiknya burung cendet tidak melihat burung sejenis selama masa penjemuran.
    Bila sudah dijemur, bawa burung murai batu ke teras untuk diangin-anginkan selama 10 menit, namun sangkar harus dalam keadaan tertutup (dikerodong).
    Burung murai batu bisa dimaster dengan burung-burung master atau suara master pada jam 10 siang sampai jam 3 sore.
    Burung diangin-anginkan kembali pada jam 15.30 WIB, sebaiknya sambil dimandikan juga.
    Beri 2 ekor jangkrik pada cepuk EF.
    Burung murai batu kembali diperdengarkan suara master sambil dikerodong selama masa istirahat jam 6 sore sampai pagi.


Cara mengatasi burung murai batu yang sedang over birahi

    Porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 2 ekor pada pagi hari dan pada sore hari menjadi 2 ekor pada sore hari.
    Cacing bisa diberikan 2 kali dalam satu minggu dengan jumlah 2 ekor.
    Ulat bambu bisa diberikan 3 kali dalam satu minggu dengan jumlah 2 ekor.
    Burung harus lebih sering dimandikan, terutama ketika malam.
    Kurangi masa penjemuran burung menjadi 30 menit setiap hari.


Cara mengatasi burung murai batu yang sedang dr
op

    Porsi jangkrik yang diberikan ke burung ditingkatkan menjadi 5 ekor pada pagi dan sore.
    Porsi pemberian kroto ditingkatkan setiap hari.
    Kelabang bisa diberikan satu minggu sekali dengan jumlah 2 ekor.
    Mandikan burung sekali saja dalam 2 hari.
    Burung diisolasi dan jangan sampai melihat atau mendengar suara burung sejenis.
    Burung bisa dijemur lebih lama dengan ditambahkan sekitar 2-3 jam dalam setiap kali masa penjemuran.


Tips tambahan


    Sebaiknya berikan 1 sendok makan kroto segar selama 2 kali dalam satu minggu (maksimal).
    Cacing bisa diberikan ke burung 2 kali dalam satu minggu sebanyak satu ekor.
    Air minum burung bisa dicampur dengan vitamin dan mineral. Lakukan satu kali dalam satu minggu.
    Berikan vitamin dan mineral yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.


Cara mengatasi suara serak pada burung murai b
atu

Tentunya anda akan merasa gelisah apabila suara burung murai batu anda tiba-tiba berubah menjadi serak. Suara kicau yang tadinya merdu tiba-tiba hilang dan menjadi jelek. Walaupun sulit untuk mengetahui dengan pasti apa penyebab dari seraknya suara burung, namun anda bisa melakukan langkah-langkah untuk mengatasi seraknya suara burung murai batu.

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengatasi suara serak pada burung murai batu : 

    Jangan menjemur burung murai batu dengan berlebihan, terutama pada waktu siang (antara jam 1-2 siang). Selama ini ada mitos yang mengatakan bahwa burung murai batu akan memiliki kemampuan fisik yang sangat baik apabila sering dijemur. Sinar matahari yang baik untuk pertumbuhan bulu dan tulang burung murai batu adalah sinar matahari pada waktu pagi antara jam 7 dan 9.
    Tutupi sangkar burung dengan menggunakan kerodong atau pindahkan sangkar burung ke tempat yang benar-benar sepi. Hal ini agar burung bisa beristirahat dengan baik untuk menjaga kesehatan pita suaranya.
    Anda bisa memberi makan kroto sepanjang hari karena selama masih serak tenggorokan burung tidak boleh dimasuki makanan yang keras seperti voer.
    Anda bisa memberikan air mineral dalam kemasan atau air minum khusus burung karena burung yang sedang serak membutuhkan mineral.
    Anda bisa memberi madu yang dioleskan dengan secukupnya ke kroto atau jangkrik. Lakukan 2 hari sekali.
    Bila anda memberi makan jangkrik pada burung anda sebaiknya buang kaki depan dan belakang jangkrik, lalu buang sayap jangkrik (terutama yang berwarna putih).
    Beri makan cacing karena cacing adalah EF terbaik untuk mengatasi suara serak pada burung murai batu.
    Hindari untuk memberi makan ulat hongkong karena bisa mempengaruhi suhu tubuh burung.
    Anda juga bisa memberikan buah-buahan segar karena burung yang sedang sakit membutuhkan vitamin dan mineral. Selain itu kemungkinan burung untuk sembuh akan semakin cepat.