Sabtu, 19 Januari 2013
Pohon Kekerabatan Burung
Para ilmuwan berhasil mengembangkan peta evolusi dari 10.000 spesies burung. Peta tersebut dipublikasikan dalam edisi terbaru jurnal Nature, Jumat (2/11/12).
Peta tidak hanya menggambarkan hubungan kekerabatan antara satu burung dengan yang lain dalam proses evolusi, tetapi juga menggambarkan tingkat pembentukan spesies baru (spesiasi) pada rentang waktu dan kondisi geografis.Kami telah mengembangkan pohon kekerabatan yang menunjukkan hubungan evolusioner antara spesies burung," kata Gavin Thomas, peneliti dari University of Sheffield di Inggris yang terlibat riset ini.
"Kami menggunakan fosil dan genetik data untuk memperkirakan usia dari setiap cabang dalam pohon kekerabatan burung sehingga kami dapat menilai bagaimana keragaman telah terakumulasi seiring waktu," Jelas Thomas seperti dikutip Mongabay, Jumat lalu.
Trevor Price, ahli biologi evolusi dari University of Chicago di Illinois mengatakan bahwa upaya ini brilian namun masih menyimpan kelemahan, yaitu minim data genetik untuk banyak spesies.
"Pasti ada artefak yang diperkenalkan dengan kondisi kekurangan sepertiga dari urutan genetik yang diperlukan untuk membuatnya," paparnya.Meski demikian, peta ini tetap dapat memberikan pengetahuan tentang sejarah evolusi burung. Para peneliti menemukan bahwa tingkat diversifikasi burung tidak ditentukan oleh garus lintang, tetapi oleh garis bujur.Peta juga bisa berfungsi membantu upaya konservasi.
"Kita bisa mengidentifikasi spesies yang punya risiko lebih besar untuk punah di pohon kekerabatan dan mengetahui sejarah evolusi yang direpesentasikan. Beberapa spesies memiliki banyak kerabat dekat dan merepresentasikan secuil sejarah evolusi sementara spesies lain memiliki sedikit kerabat sehingga kepunahannya merepresentasikan hilangnya sejarah evolusi yang tak pernah bisa digantikan," kata Thomas.