Rabu, 23 Januari 2013

Tips dan Cara Cepat Menjinakan Burung

http://burung-info.blogspot.com/Cara Cepat Menjinakkan Burung - Syarat utama agar burung cepat bunyi atau ngoceh yaitu burung tersebut harus jinak, itu jika anda membeli burung liar atau anda membeli burung muda hutan, burung jinak secara umum adalah burung yang bebas dari tekanan di sekitarnya, burung yang tidak takut lagi kepada makhluk hidup di sekitarnya terutama terhadap manusia.


Dalam hal menjinakkan burung liar ini ada hal non teknis yang perlu diperhatikan, yaitu diperlukannya kesabaran dan ketelatenan yang sangat besar dari diri anda sendiri jika ingin berhasil.

Saat ini banyak para pehobi membeli burung yang baru ditangkap dari hutan, diantaranya saja murai, tledekan, cucak ijo dan yang laiannya, dikarenakan menyesuaikan kondisi atau memang ingin membeli burung yang benar-benar masih asli dari hutan dengan beberapa pertimbangan masing-masing, tidak ada salahnya, sah-sah saja bukan?

Burung hasil tangkapan dari hutan biasanya masih sangat liar dan sangat gesit, jika Anda punya burung masih liar, tentu tidak akan pernah gacor ketika ada orang di sekitarnya, dia akan bunyi dengan cara mencuri-curi waktu saat disekelilingnya sepi dan merasa aman, Itulah sebabnya mengapa burung-burung bakalan hanya berbunyi ngeplong kalau tidak ada/ tidak  melihat orang.

Cara menjinakkan burung liar atau burung yang masih muda hutan, diantaranya adalah:

    1. Tempat menggantang burung
    Jika anda mempunyai burung liar, gantangkan saja burung anda ditempat yang banyak dilalui orang, jangan di gantang ditempat yang sepi karena burung anda takut akan nabrak-nabrak dan akan rusak bulunya, akan tetapi gantang burung liar tersebut agak tinggi usahakan secukupnya jangan terlalu tinggi sekali dan jangan terlalu rendah yang penting banyak dilalui oleh orang disekitarnya.Lakukan hal tersebut setiap hari, kira-kira 5 atau sampai 1 minggu coba gantungan agak diturunkan dan seterusnya setiap minggu makin turun dan makin turun. ( Dalam menggantang burung liar bisa ditempatkan didepan rumah / pinggir jalan rumah dan gantang yang agak tinggi )
    2. Cara Memandikan burung
    Biasakan memandikan burung dengan cara memasukkannya dikaramba dengan waktu agak lama. Kalau dia nggak mau mandi sendiri, semprot pakai semprotan sampai basah kuyup, tidak masalah dia kelabakan kesana-kemari saat disemprot sampai benar-benar basah kuyup hingga menggigil kedinginan dan nggak kelabakan lagi. Biarkan dulu dia di karamba, sampai bulu agak kering, tapi kalau Anda tergesa-gesa mau pergi, masukkan langsung ke sangkar juga nggak apa-apa, dan gantung di tempatnya, kalau sempat, lakukan “pemandian” itu pagi dan sore hari.
    Fungsi memandikan sampai basah kuyup:
    a. Untuk mempercepat burung lapar. Dengan mengombinasikan dengan cara nomer 3 di bawah maka burung akan semakin merasa tergantung pada kita. Pada saat yang sama, kita bisa cepat membuat burung lapar tetapi tidak kekurangan nutrisi (beda kan kalau kita memang sengaja tidak memberi pakan burung secara rutin atau cukup, yang dalam hal ini burung benar2 kekurangan semua nutrisi. Kalau dengan memandikan, maka rasa lapar hanya disebabkan dia terlalu banyak membakar karbohidrat untuk memanaskan tubuh).
    b. Pada saat burung basah kuyup, ada pembelajaran pada burung bahwa meskipun dia hanya bisa diam, kenyataannya kita (manusia) yang berlalu lalang di dekatnya, bukan merupakan ancaman.
    Proses penjinakan adalah proses pembelajaran domestikisasi.
    Kalau kita takut burung lecet-lecet saat itu dan tidak memaksakan proses pembelajaran, maka burung akan terlalu lama giras dan bisa-bisa giras sepanjang masa. Kalau ini yang terjadi, ketika burung selalu gerabakan saat dibawa-bawa, maka yang stress bukan hanya burungnya, tetapi juga kita yang punya burung yang selalu gerabakan.
    3. Memberi Makan
    Yang ini memang memerlukan banyak waktu kosong  anda untuk burung.
    Jangan memberi makan menjelang malam hingga pagi, dan biarkan pada pagi harinya dia kelaparan, dalam kondisi lapar itu, coba berikan dia tusuk jangkrik dengan menggunakkan lidi yang agak panjang,biasanya akan menyambar jangrik tersebut karena saking laparnya,tapi jika dia nggak mau mengambil jangkrik, tarik lagi, kita ulangi 15 menit kemudian, kalau masih nggak mau, tunda lagi sampai burung tersebut mau mengambil jangkrik, jika sampai siang belum mau juga, tinggalkan jangkrik di tempat pakan biar dimakan. Setelah dia makan satu jangkrik, tusuk pakai lidi satu jangkrik lagi, goda dia beberapa saat sampai mau mendekat atau tidak. Begitu jangkrik disambar, kita coba lagi, sampai burung agak kenyang.( ulangi hal demikian hingga biting yang biasa digunakan menusuk jangrik kita dikurangi/potong hingga pendek dan dekat dengana kita ).
    Setelah itu tempat pakan kita isi dengan kroto (untuk murai dan kacer) satu sendok teh saja. Siang hari, kita coba-coba lagi memberi jangkrik dengan lidi, dan begitu pula sore hari. Setelah terbiasa dengan lidi, coba langsung diangsurkan dengan tangan. Proses ini kuncinya adalah membuat burung kelaparan dan merasa tergantung pada manusia dan “terpaksa” harus berani kepada manusia. Karena kuncinya membuat burung lapar, senantiasa kosongkan wadah pakan dan hanya beri secukupnya ketika sudah dilatih makan jangkrik yang kita tusuk lidi/langsung dari tangan kita.
    Kalau sekadar untuk tetap bernafas sehat, empat-lima jangkrik sudah cukup kita berikan pada pagi hari, dua-tiga jangkrik pada siang hari, dan empat – lima jangkrik pada sore hari, dan semuanya tanpa ada makanan tambahan di wadah pakan.