Waspada Flu burung merambah Bogor

Guna mencegah meluasnya wabah flu burung, puluhan ekor ayam beserta kandangnya di Kampung Kayumanis RT 03 RW 01, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor dimusnahkan dengan cara dibakar, Senin (31/1/2012)
Pemusnahan ungas secara massal di wilayah Kayumanis menyusul adanya salah satu  ayam yang mati mendadak,  “Dari hasil repit tes terhadap salah satu ayam yang mati ternyata positif terjangkit  virus H5N1, “ kata Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), Dinas Pertanian, Kota Bogor, drh. Bambang Arif Mukti dilokasi pemusnahan.
Menurut Arif tingkat keakuratan uji repit tes 90 persen.  Oleh karena itu   pihaknya bersama dinas terkait langsung melakukan tindakan.
Arif mengatakan, untuk mencegah meluasnya wabah flu burung di wilayah Kayumanis, akan terus dilakukan pemantauan secara intensif baik di lokasi, maupun lalu lintas perdagangan unggas di kota Bogor,  “Kami akan terus melakukan pemantauan secara intensif,” ujarnya.
Ia menyebutkan, pihaknya juga telah menyampaikan dalam dalam rapat Musrembang di kantor kelurahan,  bahwa kasus flu burung tidak dipandang remeh (sepele).   Sebab,  sambung dia,  virus ini selain berbahaya pada unggas juga bisa menular pada manusia.  Penularannya bisa melalui kontak langsung dengan unggas atau udara. Tapi, warga tidak perlu panik dalam menghadapi wabah ini, kata dia.


Sementara itu Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)  Puskesmas Kayumanis, dr. Nuraini Sebayang  mengatakan, bagi warga yang mengalami gejala panas, sesak napas,batuk pilek dan demam tinggi untuk segera dibawa ke puskesmas.
“Karena di wilayah ini sudah ditemukan ayam mati mendadak dan dicurigai (suspek) terkena virus flu burung, Maka warga yang mengalami gejala sakit seperti itu jangan segan-segan berobat ke puskesmas. Soal biaya kita gratiskan,” tukasnya.
Anwar Ketua RT 03 Kelurahan Kayumanis mengatakan, warga Kayumanis khususnya di RT 03 telah merelakan  ternak ayamnya dimusnahkan dengan cara dibakar,  walaupun, masih ada beberapa unggas, seperti burung merpati dan hewan ternak lainnya yang belum berhasil dimusnahkan,” imbuhnya.
Sebelumnya Walikota Diani Budiarto menginstruksikan dinas terkait agar serius menangani kasus flu burung di Kota Bogor. Pasalnya, mewabahnya flu burung ini, ditambah dengan kenaikan harga pangan ternak berpotensi mengancam keberlangsungan usaha peternakan di Kota Bogor.
Ia juga menginginkan agar tahun ini dilakukan-usaha-usaha preventif guna mencegah mewabahnya kembali flu burung. “Dinas terkait harus bekerja lebih keras sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya (Topoksi) masing-masing,” ujar Diani. 
Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2011. Trend burung - All Rights Reserved