Hering Raja, Nasar Raja, Ruak-ruak Bangkai Raja, Sarcoramphus papa, adalah spesies burung hering Dunia Baru yang hidup di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Spesies ini masuk dalam famili Cathartidae. Burung Hering ini hidup di hutan tropis dataran rendah di Meksiko selatan sampai Argentina utara, walaupun ada pula yang mempercayai bahwa lukisan "Hering Berwarna" karya William Bartram di Florida mungkin merupakan lukisan spesies ini. Sejauh ini Hering Raja merupakan anggota satu-satunya genus Sarcoramphus yang diketahui.
Burung ini berukuran besar dan sebagian besar tubuhnya berwarna putih, dengan bulu-bulu punggung, sayap dan ekor berwarna abu-abu atau hitam. Kepala dan lehernya botak, dengan warna kulit berubah-ubah, termasuk kuning, jingga, biru, ungu, dan merah. Burung Hering Raja memiliki gelambir kuning yang sangat kelihatan menyolok pada paruhnya. Spesies burung ini merupakan burung pemakan bangkai dan sering menjadi burung pertama yang mendatangi bangkai segar. Hering Raja juga kerap mengusir jenis-jenis burung hering Dunia Baru yang lebih kecil dari bangkai. Burung ini dapat bertahan hidup sampai dengan 30 tahun dalam penangkaran.
( yang kiri adalah The Andean Condor , dan yang kanan adalah Hering Raja )
Hering Raja merupakan figur populer dalam naskah kuno peradaban Maya, dan juga dalam cerita rakyat dan pengobatan penduduk setempat. Meskipun mereka didaftarkan sebagai spesies beresiko rendah oleh IUCN, jumlah mereka terus berkurang, terutama akibat kehilangan habitat.
Kepala dan leher hering memiliki hanya sedikit bulu sebagai adaptasi untuk menjaga kebersihan, meskipun terdapat pula bulu-bulu kaku berwarna hitam pada kepalanya. Sedikitnya bulu-bulu ini mengurangi kemungkinan bakteri dari bangkai yang dimakannya merusak bulu-bulu di lehernya dan menjadikan kulit leher itu terbuka terhadap pajanan sinar matahari yang dapat membunuh hama. Kulit di leher dan kepala dapat memiliki banyak warna, termasuk kuning, jingga, biru, ungu dan merah. Kulit burung ini juga berkerut di dekat telinga dan di belakang leher.Hering Raja dewasa merupakan Hering Dunia Baru yang warnanya paling menarik. Burung ini memiliki warna dominan putih, dengan bulu-bulu leher, bulu terbang pada sayap dan ekornya bervariasi dari abu-abu sampai hitam. Bulu putih Hering Raja terpulas sedikit warna merah jambu kekuningan.Sebagai pemakan bangkai, burung Hering Raja memiliki paruh yang tebal dan kuat. Meski paruh ini adalah yang paling kuat di antara Hering Dunia Baru, akan tetapi ukurannya tak seberapa besar jika dibandingkan dengan milik burung pemangsa lainnya.Paruh tersebut memiliki ujung yang bengkok dan runcing, serta sisi yang tajam. Hering ini memiliki sayap yang lebar dan ekor yang pendek, lebar dan berbentuk persegi. Matanya berwarna kekuning-kuningan dan memiliki penglihatan yang tajam. Tidak seperti beberapa spesies Hering Dunia Baru lainnya, Hering Raja tak memiliki bulu mata.
Hering Raja juga memiliki gelambir kuning gemuk yang menyolok pada paruh jingga dan hitamnya;gelambir ini tidak akan terbentuk sepenuhnya sampai burung itu berusia empat tahun. Kakinya berwarna abu-abu, dengan cakar tebal yang panjang. Hampir tak ada perbedaan bentuk (dimorfisme seksual) antara burung jantan dan betina, dengan warna bulu yang serupa dan hanya sedikit perbedaan ukuran di antara keduanya. Anak burung memiliki paruh dan mata yang gelap, dan leher berbulu halus berwarna abu-abu yang segera berubah menjadi jingga seperti warna dewasa. Burung hering muda secara keseluruhan berwarna abu-abu, dan meskipun mereka telah terlihat mirip dengan burung dewasa pada tahun yang ketiga, bulu-bulunya belum akan berganti menjadi bulu dewasa sampai mereka berusia lima atau enam tahun.
Dengan perkecualian dua spesies burung kondor lainnya, Hering Raja adalah spesies Hering Dunia Baru yang terbesar. Panjang tubuh keseluruhan mencapai 67–80 cm dan bentangan sayapnya selebar 1.2–1.7 meter. Bobot tubuh Hering Raja sekitar 2.7–4.5 kilogram.