Cikalang Christmas (Fregeta andrewsi), salah satu burung laut paling langka di dunia telah menemukan 'tempar tinggal' kedua di Teluk Jakarta. Hidup di antara perangkap ikan dan sampah yang mengambang di salah satu perairan tersibuk di Indonesia mungkin bukan rumah yang ideal untuk setiap burung. Tetapi Cikalang Christmas tampaknya menyukai keadaan tersebut. Ratusan burung jenis ini sering berkumpul di sekitar Pulau Rambut, kurang lebih 4 km lepas pantai dari Jakarta.
Antara 10-20 persen dari populasi Burung Cikalang Christmas di dunia secara teratur hadir di Teluk Jakarta. Sebelumnya hampir tidak ada yang mengetahui tentang burung ini serta risiko yang tengah mereka hadapi.
Clkalang Christmas merupakan burung laut dengan ciri warna bulu hitam, bentuk besar, dan ekor bercabang panjang. Kini burung tersebut berada dalam bahaya kepunahan. Hanya sekitar 3.000-4.000 individu burung yang masih hidup di dunia. Burung yang dikenal sebagai Cikalang di Indonesia ini berkembang biak di Pulau Christmas (Australia), sekitar 300 km.selatan bagian Jawa Barat.
Burung yang berkembang biak di Pulau Christmas ini tampaknya lebih suka mencari makanan di perairan Indonesia, khususnya Selat Sunda dan Teluk Jakarta. Teluk Jakarta dan Sunda Selat merupakan habitat penting untuk Burung Cikalang Christmas. Namun, hampir tidak ada yang mengetahui tentang risiko hidup di situ. Yaitu bahwa daerah yang mereka sukai itu tidak memiliki perlindungan hukum setara dengan cagar alam. lni dapat menyebabkan terjadinya perburuan, polusi, dan kemungkinan terjebak dalam perangkap ikan yang tersebar di beberapa bagian dari Teluk Jakarta.
Adanya kemungkinan risiko-risiko tersebut selanjutnya akan dicari dan dinilai dalam sebuah kegiatan baru yang dipimpin oleh LSM lokal Burung Laut Indonesia (Seabirds Indonesia), sebagai bagian dari 'Survey Burung Laut Indonesia' (Indonesia Seabirds Survey -ISSUE). Mulai Juli 2011 hingga Juli 2012, tim akan memantau kehadiran Burung Cikalang Christmas, menilai ancaman terhadap burung-burung, dan memasukkan langkah-langkah untuk melindungi mereka.
Tim akan bekerjasama dengan warga lokal, termasuk nelayan, pemilik perangkap ikan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat, manajemen pelabuhan, dan operator kapal untuk menggambarkan rincian ancaman terhadap burung-burung dl Teluk Jakarta.
Tim juga akan berkolaborasi dengan kelompok-kelompok yang juga merniliki misi untuk meningkatkan konservasi Burung Cikalang Christmas di Teluk Jakarta, relawan, dan organisasi Non Pemerintah lokal (LSM), serta klub pengamat burung kampus untuk membantu dan belajar tentang konservasi burung laut.