Kebaradaan Sawi Putih di Klaten

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhq3GKbUCSwpoz0LBUF4nkR97-tXmVeH5G32qBAmo4Ld8bEc3q1M7cKO67bVF7Zvq5-Z9dZeKMsi6J47Q_GQxehyphenhyphen7KUzkP2HJpo-v5yBK8puUmt1EOn831CU_czk66v7W0P-q75yIZYm7eL/s1600/sawi1.jpg

"Permintaan sawi putih di Klaten meningkat".Begitulah kata Sartono,seorang pedagang sayuran yang saya temui kemarin (2/12) pada kesempatan di Pasar Klaten.Ia menambahkan penjualan sawi jenis sawi putih meningkat sekitar 15 - 25 % semenjak kepopuleran si salah satu keluarga paruh bengkok,yaitu si parkit,kenari,ataupun lovebird.



"Memang,harga sawi putih sekarang mencapai Rp.14.000 per kg untuk sawi putih segar",katanya di sela-sela kesibukannya melayani pembeli sawi putih. "Pembeli kebanyakan penghobi ataupun penangkar jenis burung paruh bengkok tersebut",tambahnya.

Lantas,saya coba menemui salah seorang pedagang burung di Pasar Kliwonan pada hari yang sama."Memang,extrafooding bagi keluarga paruh bengkok lebih banyak menggunakan sawi putih dibandingkan dengan penggunaan kroto.Karena dalam segi penyimpanan,sawi putih lebih mudah dan tidak perlu tempat khusus,cukup ditaruh dalam tas plastik lalu dimasukkan ke dalam kulkas".

"Sedangkan jika menggunakan kroto,harus menyediakan tempat khusus.Kita juga harus mengantisipasi adanya semut yang notabene adalah extrafooding tersebut incaran para semut hitam",tambahnya.Dapat diketahui mengapa pemakaian sawi putih dibandingkan dengan pemakaian kroto ataupun extrafooding lainnya untuk jenis burung paruh bengkok (kenari,lovebird,parkit)
Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2011. Trend burung - All Rights Reserved