Penjodohan Jangkrik

Penjodohan dan pembuahan jangkrik dapat berlangsung dengan baik apabila jangkrik tersebut berasal dari species yang sama. Jangkrik yang berasal dari species yang berbeda umumnya tidak dapat dijodohkan karena mereka tidak saling mengenal pesan yang disampaikan lewat bunyi masing-masing.

Perkawinan jangkrik berlangsung saat jangkrik jantan merayap ke bawah jangkrik betina dari belakang. Jangkrik jantan meletakkan kantung kecil berwarna putih yang berisi sperma di ujung abdomen (perut) sebelah bawah jangkrik betina. Sperma yang dikeluarkan akan masuk dan disimpan di dalam perut jangkrik betina sehingga terjadilah proses pembuahan telur. Beberapa saat setelah terjadi pembuahan, jangkrik jantan akan hidup bersama jangkrik betina sambil berbunyi ( Jw: ngengkrik ) sampai saat bertelur dan telur-telurnya tersimpan dalam pasir atau tanah.

Dalam usaha budidaya jangkrik, penjodohan dapat dilakukan di sebuah kotak yang cukup luas dan dapat memuat beberapa induk jangkrik jantan dan jangkrik betina sekaligus. Kotak penjodohan atau perkawinan tersebut sekaligus berfungsi sebagai kotak peneluran.

Selama proses penjodohan atau perkawinan, induk jangkrik harus diberi makan yang cukup. Jenis makanan yang disukai oleh jangkrik adalah daun muda yang banyak banyak mengandung air sebagai pengganti minum. Misalnya, kubis, sawi, kangkung, bayam, daun pepaya dll. Sedangkan jenis makanan yang berupa biji-bijian seperti jagung, kacang hijau, kedelai dan beras merah dapat diberikan dalam bentuk tepung yang diolah secara khusus. Bahan tersebut diletakkan di dalam kotak jangkrik sesuai dengan kebutuhan. Sisa-sisa makanan harus segera disingkirkan setiap hari agar tidak membusuk di dalam kotak dan diganti dengan makanan yang baru.
Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2011. Trend burung - All Rights Reserved