Elang-Alap China ( Accipiter soloensis )


Berukuran sedang (33 cm) tubuh bagian bawah berwarna sangat pucat. Warna dewasa, tubuh bagian atas abu-abu biru dengan ujung putih yang jarang pada bulu punggung dan garis-garis melintang samar pada bulu ekor terluar. Tubuh bagian bawah putih terdapat sapuan merah karat yang samar pada dada dan sisi tubuh dengan sedikit garis abu-abu pada paha.

Sayap bawahnya sangat khas seluruhnya terlihat putih kecuali ujung bulu primer yang hitam. Remaja tubuh bagian atas coklat, tubuh bagian bawah putih terdapat garis-garis gelap pada ekor, coretan pada tenggorokan serta garis-garis pada dada dan paha.
Paruh abu-abu dengan ujung hitam ,sera dan kaki jingga, iris merah atau coklat.

Penyebaran global:
Berbiak di Asia timur laut dan Cina. Mengembara pada musim dingin ke selatan sampai Asia tenggara, Filipina, Indonesia, dan Papua.

Penyebaran lokal dan status:
Pada musim dingin tidak jarang terdapat di seluruh sunda besar, subkawasan Sulawesi (Sulawesi, Talisei, Muna, dan Butung). Sampai ketinggian 900 m. Sampai di Jawa pada bulan September-November. Migran yang langka di kelompok pulau Papua barat.



Kebiasaan:

Mengunjungi daerah terbuka sampai pada ketinggian 900 mdpl pada musim dingin di seluruh Sunda Besar. Setiap Oktober melewati Puncak (Bogor) dan Bali Barat dalam jumlah besar. Biasanya berburu di tenggeran, tetapi kadang-kadang terbang melingkar di atas, dan menerkam mangsanya dari tanah.

Makanan:
Kodok, belalang, kadal, dan burung kecil.


Perkembangbiakan:
Mulai bersarang untuk berbiak bulan Juni. Bersarang di percabangan utama pohon 8-12 m dari permukaan tanah. Sarang tersusun atas ranting, batang, dan daun yang masih hijau yang terus diperbaiki selama masa berbiak. Umumnya bertelur 3-4 butir, anakan mulai belajar terbang umur 22 hari.
Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2011. Trend burung - All Rights Reserved