Elang-Alap Nippon ( Accipiter gularis )

Berukuran kecil 27 cm), sangat mirip elang-alap besra dan Elang-alap jambul, tetapi terlihat lebih kecil dan gesit. Jantan dewasa: tubuh bagian atas abu-abu, ekor abu-abu dengan beberapa garis melingkar gelap, dada dan perut merah karat pucat dengan setrip hitam sangat tipis di tengah dagu, setrip kumis tidak jelas. Betina: tubuh bagian atas coklat (bukan abu-abu), bagian bawah tanpa warna karat, bergaris-garis cokalt melintang rapat. Dada remaja: lebih banyak coretan daripada garis-garis melintang dan lebih merah karat.
Iris kuning samapi merah, paruh biru abu-abu dengan ujung hitam, sera dan kaki kuning-hijau.


Suara:
Pekikan keras (kadang-kadang).

Penyebaran global:
Berbiak di Palearktik Asia timur, pada musim dingin menyebar ke selatan sampi Sunda Besar.

Penyebaran lokal :
Pengunjung pada musim dingin di Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Setiap bulan Oktober, dalam jumlah besar melewati Puncak (Bogor) dan Bali Barat. Cukup umum di daerah terbuka di dataran rendah.

Kebiasaan:Berburu di sepanjang pinggir hutan, di atas hutan sekunder, dan daerah terbuka. Biasanya berburu dari tenggeran di pohon, tetapi kadang-kadang terbang berputar-putar untuk mengamati tanah di bawahnya dengan cara terbang “kepak-kepak-luncur” yang khas. Menyerang dengan agresif pendatang yang mendekati sarang.Makanan:Terutama memakan burung-burung kecil keluarga passerine dan sesekali memakan burung berukuran sedang seperti burung merpati. Juga memakan tikus, kelelawar, reptil, dan serangga.

Perkembangbiakan:
Biasanya mulai berbiak pada bula Juni di Siberia selatan, sedangkan di Jepang dan Cina lebih awal lagi. Sarang berukuran kecil, disusun dari ranting dan daun. Telur umumnya 2-5 butir, dengan waktu pengeraman 25-28 hari.
Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2011. Trend burung - All Rights Reserved