Burung enggang gading (Rhinoplax vigil) termasuk satwa yang dilindungi di Indonesia. Burung ini mudah dikenali ciri-cirinya, Misalnya bulu-bulu warna hitam yang mendominasi. Sedangkan warna yang lain adalah putih di antara perut, kaki dan ekor burung yang dua bulu ekornya lebih panjang daripada ekor yang lain. Kepala dan keriput pada tenggorokan burung enggang gading berwarna merah pada burung jantan. Sedangkan pada burung betina berwarna biru. Kepala dan paruhnya yang besar mempunyai berat sekitar 1 kilogram. Panjang burung ini sekitar 60 cm, bila ditambah dengan panjang bulu bisa mencapai 160 cm. Burung ini bisa ditemukan di Semenanjung Malaya, Kalimantan, dan beberapa Sumatera.
Selain menjadi simbol daerah Kalimantan, burung enggang gading juga diwujudkan dalam bentuk ukiran pada budaya Dayak. Sedangkan dalam budaya Banjar, burung enggang gading diukir dalam bentuk yang disamarkan karena budaya banjar tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang melarang adanya ukiran makhluk bernyawa. Selain itu burung enggang gading juga merupakan simbol budaya suku Naga di India timur.
Ciri khas burung enggang gading bila terbang mengeluarkan bunyi hempasan sayap. Burung enggang gading juga suka bertengger di pohon yang tinggi dan sering menimbulkan suara yang ramai di tengah hutan.
Makanan burung enggang gading adalah buah-buahan dan binatang kecil. Misalnya buah beringin, palem, serangga, tikus, kadal dan burung kecil.
Sumber