Parkit carolina (Conuropsis carolinensis[1]) adalah stu-satunya spesies parkit yang asli berasal dari Amerika Serikat bagian timur. Binatang ini dulunya dapat ditemui di Lembah Ohio sampai Teluk Meksiko, dan tinggal di hitan tua sepanjang sungai. Parkit ini adalah satu-satunya spesies yang digolongkan ke dalam genus Conuropsis. Binatang ini dijuluki puzzi la nee ("kepala kuning") atau pot pot chee oleh penduduk Seminole dan kelinky dalam bahasa Chikasha (Snyder & Russell, 2002).
Spesimen liar terakhir dibunuh di Okeechobee County di Florida tahun 1904, dan spesies terakhir yang ditangkarkan mati di Kebun Binatang Cincinnati tahun 1918. Binatang ini merupakan spesimen jantan "Incas," yang mati sama dengan tahun pasangannya, "Lady Jane." Hal ini belum sampai tahun 1939, bagaimanapun, keristiwa ini menandai kepunahan Parkit carolina.
Pada suatu hari antara tahun 1937 dan 1955, 3 parkit yang serupa dengan spesies ini terlihat dan direkam ketika berada di Rawa Okefenokee, Georgia. Namun demikian, American Ornithologists' Union menyimpulkan setelah menganalisis film tersebut, bahwa mereka salah mengira karena yang terekam adalah Parkit biasa yang bebas, bukan Parkit carolina. Laporan tambahan mengenai penemuan spesies burung ini masih sering muncul di Kota Okeechobee sampai akhir tahun 1920an, tetapi tidak didukung oleh penelitian dan pembuktian terhadap keberadaannya.
Spesies ini merupakan jenis burung pengembara yang sangat langka di tempat-tempat tertentu yang jauh di utara hingga di Ontario Selatan. Beberapa tulang, termasuk bagian brutu ditemukan di Situs Calvert di Ontario Selatan yang berasal dari Parkit carolina. Kemungkinan sisa-sisa tersebut mengungkapkan bahwa bagian spesimen tertentu diambil dari Ontario Selatan untuk digunakan dalam upacara adat. (Godfrey 1986).
Penyebab kepunahan
Parkit carolina punah karena banyaknya ancaman terhadap spesiesnya. Untuk membuat area pertanian, area luas di hutan ditebangi, membuat habitatnya semakin terbatas. Bulu-bulunya yang beraneka warna (tubuh hijau, kepala kuning, dan warna merah di sekitar paruhnya) sering digunakan sebagai bahan dekorasi topi wanita, dan burung ini juga sering dijadikan sebagai binatang peliharaan. Burung-burung ini sangat mudah ditangkap, dan sedikit yang dibiakkan para pemiliknya. Akhirnya, mereka mati dalam jumlah besar karena para petani menganggap mereka sebagai hama, walau masih banyak petani yang memaklumi mereka atas penyerbuan terhadap lahan pertanian.
Faktor lain yang mendorong kepunahannya adalah kebodohan yang membuatnya selalu kembali ke lokasi dimana beberapa burung baru saja dibunuh. Hal ini mendorong lebih tinggi terjadinya penembakan oleh pemburu ketika mereka sedang mengumpulkan sekawanan burung yang mati dan terluka.
Kombinasi faktor ini mengekstirpasi spesies ini dari kebanyakan jangkauannya hingga awal tahun dari abad 20. Namun begitu, populasi terakhir tidak banyak diburu untuk makan atau bulunya, maupun diincar petani di pedesaan Florida yang menganggap mereka hama sebagai keuntungan burung itu yang menyukai lahan pertanian yang dengan jelas lebih berat dampaknya dari mereka lakukan terhadap plot kebun berskala kecil. Kepunahan terakhir dari spesies ini merupakan suatu misteri, namun penyebab yang hampir bisa dipastikan bahwa burung-burung itu kalah dengan penyakit unggas, seperti kematian mendadak spesies terakhir, sedikit, namun sehat dan memproduksi sekawanan burung-burung yang bersosial tinggi. Jika ini benar, seluruh fakta bahwa Parkit carolina akhirnya ditoleransi untuk menjelajahi di sekitar pemukiman manusia yang membuktikan pelepasannya. (Snyder & Russell, 2002).
Di Louisiana, subspesies Parkit carolina, C. c. ludovicianus[2], hampir sama warnanya dengan spesies utama, yang lebih hijau kebiru-biruan dan biasanya warnannya lebih lemah. Binatang ini juga punah karena sebab yang sama, hal ini diduga terjadi pada waktu-waktu awal (awal 1910-an). Appalasia menghilangkan spesies burung C. c. carolinensis dari wilayah Timur.
Di Museum
Sekitar 720 kulit dan 16 kerangka disimpan di musium seluruh dunia (Luther, 1996). Diperkirakan 49 spesimen telur di McKinley (1977) yang menerima 20 karena persetujuan dan 7 karena kemungkinan tepat yang diberikan spesies ini. 5 telur secara kontroversial terhubung dengan jenis ini yang dikoleksi di Florida pada 30 April , 1927 (Museum Negara Bagian Florida 87234 - 3 telur - dan 89434 - 2 telur). Ini tidak diterima secara sah McKinley (1977) berdasarkan ukuran mereka yang kecil dan penemuan awal koleksi, namun analisis molekular dapat dipastikan menentukan apakah ini merupakan telur nyata dari Parkit carolina.
Sebuah fosil parkit, Conuropsis fratercula[3], diuraikan berdasarkan tulang lengan atas tunggal dari Formasi Teluk Sheep zaman Miosen (kemungkinan akhir Hemingfordian, c.16 mya, yang diyakini kemudian) dari Teluk Snake, Nebraska (Wetmore, 1926). Namun demikian, ini tidak sama sekali menentukan bahwa spesies ini tepatnya diberikan untuk Conuropsis ( Olson, 1985), namun beberapa pembuat mempertimbangkan ini merupakan paleosubspesies dari Parkit carolina. Hal ini hampir disetujui salah pemberian distansi lama pada waktunya, dan kemungkinan berdasarkan pada kesalah pahaman tentang deskripsi asli tersebut. Di tempat itu, C. fratercula disebut suatu "subspesies baru" namun fratercula merupakan secara konsisten diterapkan sebagai suatu nama tingkatan spesies sepanjang publikasi, dan fosil disesuaikan dengan tepat begitu di dalam diskusi:
“ "Spesies saat ini menjadi perhatian ganjil karena menunjukkan burung seperti bayan yang pertama dikenal untuk dideskripsikan sebagai fosil dari Amerika Utara." (Wetmore 1926; italics added)
Parkit di Amerika Serikat
Meskipun kepunahan Parkit carolina menujukkan kehilangan atas parkit asli Amerika Utara bagian timur yang tidak dapat ditemukan lagi, dari 1960-an hingga seterusnya, spesies yang diajukan, Myiopsitta monacha, Parkit Monk, atau Bayan Quaker, mulai ditempatkan di beberapa negara bagian, seperti New York, New Jersey, Connecticut, Rhode Island, Illinois, Florida, Louisiana, dan Texas melalui ketidaksengajaan atau relasi yang disengaja. Koloni biasa kecil dari beberapa spesies bayan dan parkit lainnya sejak itu telah menempatkan diri mereka di berbagai lokasi di AS, termasuk di pusat keramaian kota Pasadena. Nuri Afrika telah menempatkan dirinya di wilayah metro Phoenix. Bayan paruh tebal Meksiko juga digunakan untuk dibawa ke Arizona sebelum populasinya turun di abad 20; yang berusaha mengajukan kembali mereka yang hingga saat ini tidak ditemui dengan beberapa kesuksesan yang sempurna.
Referensi
BirdLife International (2004). Conuropsis carolinensis. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 11 May 2006. Database entry includes justification for why this species is listed as extinct
Godfrey, W. Earl (1986). The Birds of Canada. (Revised Edition) Page 303. National Museum of Natural History. ISBN 0-660-10758-9
Luther, Dieter (1996): Die ausgestorbenen Vögel der Welt (Die neue Brehm-Bücherei 424) (4th ed.). [in German] Westarp-Wissenschaften, Magdeburg; Spektrum, Heidelberg. ISBN 3-89432-213-6
McKinley, Daniel (1977): Eggs of the Carolina Parakeet: a preliminary review. Bird-Banding 48(1): 25–37. PDF fulltext
Olson, Storrs L. (1985): The fossil record of birds: Section VIII. K. Psittaciformes. In: Farner, D.S.; King, J.R. & Parkes, Kenneth C. (eds.): Avian Biology 8: 120-121. Academic Press, New York.
Snyder, N. F. R. & Russell, K. (2002): Carolina Parakeet (Conuropsis carolinensis). In: Poole, A. & Gill, F. (eds.): The Birds of North America 667. The Birds of North America, Inc., Philadelphia, PA. DOI:10.2173/bna.667
Wetmore, Alexander (1926): Descriptions of additional fossil birds from the Miocene of Nebraska. American Museum Novitates 211: 1-5. PDF fulltext
Catatan kaki
^ Conuropsis, from "Conurus", an obsolete name of the genus Aratinga (cf. conure and see also Synonyms above), and "-opsis", "of similar appearance to". carolinensis, "from Carolina".
^ ludovicianus, "from Louisiana".
^ fratercula, from Latin for "little brother". This was a smaller bird, three-quarters the size of the Carolina Parakeet.
Spesimen liar terakhir dibunuh di Okeechobee County di Florida tahun 1904, dan spesies terakhir yang ditangkarkan mati di Kebun Binatang Cincinnati tahun 1918. Binatang ini merupakan spesimen jantan "Incas," yang mati sama dengan tahun pasangannya, "Lady Jane." Hal ini belum sampai tahun 1939, bagaimanapun, keristiwa ini menandai kepunahan Parkit carolina.
Pada suatu hari antara tahun 1937 dan 1955, 3 parkit yang serupa dengan spesies ini terlihat dan direkam ketika berada di Rawa Okefenokee, Georgia. Namun demikian, American Ornithologists' Union menyimpulkan setelah menganalisis film tersebut, bahwa mereka salah mengira karena yang terekam adalah Parkit biasa yang bebas, bukan Parkit carolina. Laporan tambahan mengenai penemuan spesies burung ini masih sering muncul di Kota Okeechobee sampai akhir tahun 1920an, tetapi tidak didukung oleh penelitian dan pembuktian terhadap keberadaannya.
Spesies ini merupakan jenis burung pengembara yang sangat langka di tempat-tempat tertentu yang jauh di utara hingga di Ontario Selatan. Beberapa tulang, termasuk bagian brutu ditemukan di Situs Calvert di Ontario Selatan yang berasal dari Parkit carolina. Kemungkinan sisa-sisa tersebut mengungkapkan bahwa bagian spesimen tertentu diambil dari Ontario Selatan untuk digunakan dalam upacara adat. (Godfrey 1986).
Penyebab kepunahan
Parkit carolina punah karena banyaknya ancaman terhadap spesiesnya. Untuk membuat area pertanian, area luas di hutan ditebangi, membuat habitatnya semakin terbatas. Bulu-bulunya yang beraneka warna (tubuh hijau, kepala kuning, dan warna merah di sekitar paruhnya) sering digunakan sebagai bahan dekorasi topi wanita, dan burung ini juga sering dijadikan sebagai binatang peliharaan. Burung-burung ini sangat mudah ditangkap, dan sedikit yang dibiakkan para pemiliknya. Akhirnya, mereka mati dalam jumlah besar karena para petani menganggap mereka sebagai hama, walau masih banyak petani yang memaklumi mereka atas penyerbuan terhadap lahan pertanian.
Faktor lain yang mendorong kepunahannya adalah kebodohan yang membuatnya selalu kembali ke lokasi dimana beberapa burung baru saja dibunuh. Hal ini mendorong lebih tinggi terjadinya penembakan oleh pemburu ketika mereka sedang mengumpulkan sekawanan burung yang mati dan terluka.
Kombinasi faktor ini mengekstirpasi spesies ini dari kebanyakan jangkauannya hingga awal tahun dari abad 20. Namun begitu, populasi terakhir tidak banyak diburu untuk makan atau bulunya, maupun diincar petani di pedesaan Florida yang menganggap mereka hama sebagai keuntungan burung itu yang menyukai lahan pertanian yang dengan jelas lebih berat dampaknya dari mereka lakukan terhadap plot kebun berskala kecil. Kepunahan terakhir dari spesies ini merupakan suatu misteri, namun penyebab yang hampir bisa dipastikan bahwa burung-burung itu kalah dengan penyakit unggas, seperti kematian mendadak spesies terakhir, sedikit, namun sehat dan memproduksi sekawanan burung-burung yang bersosial tinggi. Jika ini benar, seluruh fakta bahwa Parkit carolina akhirnya ditoleransi untuk menjelajahi di sekitar pemukiman manusia yang membuktikan pelepasannya. (Snyder & Russell, 2002).
Di Louisiana, subspesies Parkit carolina, C. c. ludovicianus[2], hampir sama warnanya dengan spesies utama, yang lebih hijau kebiru-biruan dan biasanya warnannya lebih lemah. Binatang ini juga punah karena sebab yang sama, hal ini diduga terjadi pada waktu-waktu awal (awal 1910-an). Appalasia menghilangkan spesies burung C. c. carolinensis dari wilayah Timur.
Di Museum
Sekitar 720 kulit dan 16 kerangka disimpan di musium seluruh dunia (Luther, 1996). Diperkirakan 49 spesimen telur di McKinley (1977) yang menerima 20 karena persetujuan dan 7 karena kemungkinan tepat yang diberikan spesies ini. 5 telur secara kontroversial terhubung dengan jenis ini yang dikoleksi di Florida pada 30 April , 1927 (Museum Negara Bagian Florida 87234 - 3 telur - dan 89434 - 2 telur). Ini tidak diterima secara sah McKinley (1977) berdasarkan ukuran mereka yang kecil dan penemuan awal koleksi, namun analisis molekular dapat dipastikan menentukan apakah ini merupakan telur nyata dari Parkit carolina.
Sebuah fosil parkit, Conuropsis fratercula[3], diuraikan berdasarkan tulang lengan atas tunggal dari Formasi Teluk Sheep zaman Miosen (kemungkinan akhir Hemingfordian, c.16 mya, yang diyakini kemudian) dari Teluk Snake, Nebraska (Wetmore, 1926). Namun demikian, ini tidak sama sekali menentukan bahwa spesies ini tepatnya diberikan untuk Conuropsis ( Olson, 1985), namun beberapa pembuat mempertimbangkan ini merupakan paleosubspesies dari Parkit carolina. Hal ini hampir disetujui salah pemberian distansi lama pada waktunya, dan kemungkinan berdasarkan pada kesalah pahaman tentang deskripsi asli tersebut. Di tempat itu, C. fratercula disebut suatu "subspesies baru" namun fratercula merupakan secara konsisten diterapkan sebagai suatu nama tingkatan spesies sepanjang publikasi, dan fosil disesuaikan dengan tepat begitu di dalam diskusi:
“ "Spesies saat ini menjadi perhatian ganjil karena menunjukkan burung seperti bayan yang pertama dikenal untuk dideskripsikan sebagai fosil dari Amerika Utara." (Wetmore 1926; italics added)
Parkit di Amerika Serikat
Meskipun kepunahan Parkit carolina menujukkan kehilangan atas parkit asli Amerika Utara bagian timur yang tidak dapat ditemukan lagi, dari 1960-an hingga seterusnya, spesies yang diajukan, Myiopsitta monacha, Parkit Monk, atau Bayan Quaker, mulai ditempatkan di beberapa negara bagian, seperti New York, New Jersey, Connecticut, Rhode Island, Illinois, Florida, Louisiana, dan Texas melalui ketidaksengajaan atau relasi yang disengaja. Koloni biasa kecil dari beberapa spesies bayan dan parkit lainnya sejak itu telah menempatkan diri mereka di berbagai lokasi di AS, termasuk di pusat keramaian kota Pasadena. Nuri Afrika telah menempatkan dirinya di wilayah metro Phoenix. Bayan paruh tebal Meksiko juga digunakan untuk dibawa ke Arizona sebelum populasinya turun di abad 20; yang berusaha mengajukan kembali mereka yang hingga saat ini tidak ditemui dengan beberapa kesuksesan yang sempurna.
Referensi
BirdLife International (2004). Conuropsis carolinensis. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. IUCN 2006. Diakses 11 May 2006. Database entry includes justification for why this species is listed as extinct
Godfrey, W. Earl (1986). The Birds of Canada. (Revised Edition) Page 303. National Museum of Natural History. ISBN 0-660-10758-9
Luther, Dieter (1996): Die ausgestorbenen Vögel der Welt (Die neue Brehm-Bücherei 424) (4th ed.). [in German] Westarp-Wissenschaften, Magdeburg; Spektrum, Heidelberg. ISBN 3-89432-213-6
McKinley, Daniel (1977): Eggs of the Carolina Parakeet: a preliminary review. Bird-Banding 48(1): 25–37. PDF fulltext
Olson, Storrs L. (1985): The fossil record of birds: Section VIII. K. Psittaciformes. In: Farner, D.S.; King, J.R. & Parkes, Kenneth C. (eds.): Avian Biology 8: 120-121. Academic Press, New York.
Snyder, N. F. R. & Russell, K. (2002): Carolina Parakeet (Conuropsis carolinensis). In: Poole, A. & Gill, F. (eds.): The Birds of North America 667. The Birds of North America, Inc., Philadelphia, PA. DOI:10.2173/bna.667
Wetmore, Alexander (1926): Descriptions of additional fossil birds from the Miocene of Nebraska. American Museum Novitates 211: 1-5. PDF fulltext
Catatan kaki
^ Conuropsis, from "Conurus", an obsolete name of the genus Aratinga (cf. conure and see also Synonyms above), and "-opsis", "of similar appearance to". carolinensis, "from Carolina".
^ ludovicianus, "from Louisiana".
^ fratercula, from Latin for "little brother". This was a smaller bird, three-quarters the size of the Carolina Parakeet.