Umum
Burung Kasuari merupakan fauna identitas provinsi Papua Barat yang terdiri dari 3 spesies (jenis) dan keberadaannya dilindungi di Indonesia.
Ketiga spesies Kasuari tersebut adalah Casuarius unappendiculatus(Kasuari Gelambir Tunggal), Casuarius casuarius (Kasuari Gelambir Ganda) dan Casuarius bennetti (Kasuari Kerdil).
Meskipun tidak bisa terbang seperti burung namun Kasuari masih termasuk jenis burung yang memiliki ukuran tubuh yang sangat besar.
Hingga saat ini populasi burung Kasuari masih belum diketahui dengan pasti namun diyakini bahwa dari hari ke hari jenis burung ini semakin mengalami penurunan.
Maka dari itu sejak tahun 1994 IUCN Redlist memasukkan Casuarius casuarius (burung Kasuari Gelambir Ganda) dan Casuarius unappendiculatus (Kasuari Gelambir Tunggal) dalam status konservasi rentan (Vulnerable).
Sedangkan Casuarius bennetti (Kasuari Kerdil) diberikan status konservasi hampir terancam (Near Threatened).
Ancaman kepunahan burung Kasuari biasanya lebih disebabkan karena perburuan baik yang dilakukan untuk mendapatkan bulu, daging ataupun telur burung ini.
Burung Kasuari termasuk jenis burung yang memiliki ukuran tubuh yang besar dan indah menawan.
Meski demikian burung Kasuari memiliki sifat yang termasuk agresif dan jika merasa terganggu akan menjadi galak.
Jika sedang marah maka jenis burung ini kemungkinan akan mengejar seseorang atau sesuatu yang mengganggunya.
Maka dari itu di kebun binatang hewan ini tidak diperbolehkan untuk berkeliaran dengan bebas karena bisa membahayakan pengunjung.
Di balik penampilan fisiknya yang cantik burung kasuari telah dikategorikan sebagai jenis burung yang paling berbahaya oleh The Guinnes Book of Records.
Habitat
Untuk Casuarius unappendiculatus atau Northern Cassowary (Kasuari Gelambir Tunggal) dan Casuarius bennetti atau Dwarf Cassowary (Kasuari Kerdil) merupakan satwa endemik pulau Papua, namun untuk Casuarius casuarius atau Southern Cassowary (Kasuari Gelambir Ganda) selain ada di Papua juga bisa ditemukan di Maluku (pulau Seram) dan Australia bagian Timur.
Burung Kasuari biasanya ditemukan di daerah hutan dataran rendah termasuk di daerah rawa-rawa.
Sifat
Sebenarnya burung Kasuari termasuk jenis hewan yang pemalu jika tidak merasa terganggu, namun jika merasa terganggu maka burung ini akan berubah menjadi binatang yang galak dan sangat agresif.
Burung Kasuari memiliki cakar yang sangat tajam dan tendangan yang cukup dahsyat. Sedangkan kaki burung Kasuari ini adalah senjata utama karena sangat kuat dan panjang.
Burung Kasuari mampu menendang serta merobohkan musuhnya dengan sekali tendangan, termasuk manusia.
Selama Perang Dunia II yang lalu, tentara yang ditempatkan di New Guinea sebelumnya sudah diperingatkan untuk tidak berada di dalam yang cukup dekat dari burung Kasuari, namun masih saja ada beberapa dari mereka menjadi korban burung Kasuari.
Burung Kasuari termasuk salah satu jenis hewan yang sangat sulit untuk dipelihara di Kebun Binatang karena penjaga kebun binatang yang menjaga mereka sangat sering mengalami cedera.
Ciri fisik
Tidak berbeda dengan jenis-jenis burung yang lain, Burung Kasuari juga menangkap mangsanya dengan mengejar dan mematuk mangsanya terutama pada jenis serangga yang terbang.
Makanan utama dari burung Kasuari adalah serangga, buah-buahan, dan ada kalanya makan batu-batuan yang kecil.
Hingga saat ini masih belum diketahui apakah jenis burung ini makan cacing atau tidak karena burung ini dikenal tidak mengais tanah.
Jenis buah yang disukai oleh burung Kasuari adalah buah jambu atau buah lain yang berkulit tebal yang biasanya tergeletak di atas tanah.
Setelah tergeletak di atas tanah, burung kasuari akan segera mematuk dan menjepitnya. Setelah itu burung Kasuari akan menghentakkan kepalanya sambil menengadahkannya dan diangkat ke atas.
Sementara itu paruhnya dibuka lebar dan burung Kasuaripun akan segera memasukkan buah ini ke dalam rongga mulutnya dan ditelan langsung. Buah yang ditelan bisa terlihat dengan jelas saat melewati leher Kasuari.
Selain mengambil buah yang telah jatuh di tanah, burung Kasuari juga diduga akan berusaha untuk menjatuhkan buah lain yang masih bisa digetarkannya di atas pohon.
Burung Kasuari akan menyenggolkan tubuhnya atau menggunakan tendangan kakinya untuk menggetarkan pohon.
Dugaan ini dilihat dari tingkah laku Kasuari yang sewaktu-waktu menerjang sesuatu yang tegak di mukanya.
Mengenai batu-batu kecil yang ditelannya mungkin merupakan tingkah laku makan yang penting dalam usaha untuk menghancurkan makanan seperti buah-buahan yang keras dalam temboloknya.
Sumber
Burung Kasuari merupakan fauna identitas provinsi Papua Barat yang terdiri dari 3 spesies (jenis) dan keberadaannya dilindungi di Indonesia.
Ketiga spesies Kasuari tersebut adalah Casuarius unappendiculatus(Kasuari Gelambir Tunggal), Casuarius casuarius (Kasuari Gelambir Ganda) dan Casuarius bennetti (Kasuari Kerdil).
Meskipun tidak bisa terbang seperti burung namun Kasuari masih termasuk jenis burung yang memiliki ukuran tubuh yang sangat besar.
Hingga saat ini populasi burung Kasuari masih belum diketahui dengan pasti namun diyakini bahwa dari hari ke hari jenis burung ini semakin mengalami penurunan.
Maka dari itu sejak tahun 1994 IUCN Redlist memasukkan Casuarius casuarius (burung Kasuari Gelambir Ganda) dan Casuarius unappendiculatus (Kasuari Gelambir Tunggal) dalam status konservasi rentan (Vulnerable).
Sedangkan Casuarius bennetti (Kasuari Kerdil) diberikan status konservasi hampir terancam (Near Threatened).
Ancaman kepunahan burung Kasuari biasanya lebih disebabkan karena perburuan baik yang dilakukan untuk mendapatkan bulu, daging ataupun telur burung ini.
Burung Kasuari termasuk jenis burung yang memiliki ukuran tubuh yang besar dan indah menawan.
Meski demikian burung Kasuari memiliki sifat yang termasuk agresif dan jika merasa terganggu akan menjadi galak.
Jika sedang marah maka jenis burung ini kemungkinan akan mengejar seseorang atau sesuatu yang mengganggunya.
Maka dari itu di kebun binatang hewan ini tidak diperbolehkan untuk berkeliaran dengan bebas karena bisa membahayakan pengunjung.
Di balik penampilan fisiknya yang cantik burung kasuari telah dikategorikan sebagai jenis burung yang paling berbahaya oleh The Guinnes Book of Records.
Habitat
Untuk Casuarius unappendiculatus atau Northern Cassowary (Kasuari Gelambir Tunggal) dan Casuarius bennetti atau Dwarf Cassowary (Kasuari Kerdil) merupakan satwa endemik pulau Papua, namun untuk Casuarius casuarius atau Southern Cassowary (Kasuari Gelambir Ganda) selain ada di Papua juga bisa ditemukan di Maluku (pulau Seram) dan Australia bagian Timur.
Burung Kasuari biasanya ditemukan di daerah hutan dataran rendah termasuk di daerah rawa-rawa.
Sifat
Sebenarnya burung Kasuari termasuk jenis hewan yang pemalu jika tidak merasa terganggu, namun jika merasa terganggu maka burung ini akan berubah menjadi binatang yang galak dan sangat agresif.
Burung Kasuari memiliki cakar yang sangat tajam dan tendangan yang cukup dahsyat. Sedangkan kaki burung Kasuari ini adalah senjata utama karena sangat kuat dan panjang.
Burung Kasuari mampu menendang serta merobohkan musuhnya dengan sekali tendangan, termasuk manusia.
Selama Perang Dunia II yang lalu, tentara yang ditempatkan di New Guinea sebelumnya sudah diperingatkan untuk tidak berada di dalam yang cukup dekat dari burung Kasuari, namun masih saja ada beberapa dari mereka menjadi korban burung Kasuari.
Burung Kasuari termasuk salah satu jenis hewan yang sangat sulit untuk dipelihara di Kebun Binatang karena penjaga kebun binatang yang menjaga mereka sangat sering mengalami cedera.
Ciri fisik
- Memiliki ukuran tubuh yang sangat besar yang tingginya bisa mencapai 1,5 meter. Untuk burung Kasuari yang sudah dewasa tinggi badannya bisa mencapai 1,7 meter.
- Memiliki bulu yang kaku dan keras dengan yang berwarna hitam.
- Memiliki tanduk yang tinggi berwarna kecokelatan pada bagian atas kepala.
- Memiliki sayap degenerasi dengan bulu yang tidak sempurna dan terlepas yang membuat burung ini tidak bisa terbang.
- Memiliki paruh yang besar dan kuat.
- Memiliki leher yang panjang dan kokoh.
- Burung ini sanggup berjalan dan berlari dengan cepat karena memiliki 3 buah jari yang kokoh dengan kuku yang tajam dan menghadap ke depan.
- Untuk burung Kasuari betina hampir mirip dengan burung kasuari jantan, namun biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dan lebih dominan.
Tidak berbeda dengan jenis-jenis burung yang lain, Burung Kasuari juga menangkap mangsanya dengan mengejar dan mematuk mangsanya terutama pada jenis serangga yang terbang.
Makanan utama dari burung Kasuari adalah serangga, buah-buahan, dan ada kalanya makan batu-batuan yang kecil.
Hingga saat ini masih belum diketahui apakah jenis burung ini makan cacing atau tidak karena burung ini dikenal tidak mengais tanah.
Jenis buah yang disukai oleh burung Kasuari adalah buah jambu atau buah lain yang berkulit tebal yang biasanya tergeletak di atas tanah.
Setelah tergeletak di atas tanah, burung kasuari akan segera mematuk dan menjepitnya. Setelah itu burung Kasuari akan menghentakkan kepalanya sambil menengadahkannya dan diangkat ke atas.
Sementara itu paruhnya dibuka lebar dan burung Kasuaripun akan segera memasukkan buah ini ke dalam rongga mulutnya dan ditelan langsung. Buah yang ditelan bisa terlihat dengan jelas saat melewati leher Kasuari.
Selain mengambil buah yang telah jatuh di tanah, burung Kasuari juga diduga akan berusaha untuk menjatuhkan buah lain yang masih bisa digetarkannya di atas pohon.
Burung Kasuari akan menyenggolkan tubuhnya atau menggunakan tendangan kakinya untuk menggetarkan pohon.
Dugaan ini dilihat dari tingkah laku Kasuari yang sewaktu-waktu menerjang sesuatu yang tegak di mukanya.
Mengenai batu-batu kecil yang ditelannya mungkin merupakan tingkah laku makan yang penting dalam usaha untuk menghancurkan makanan seperti buah-buahan yang keras dalam temboloknya.
Sumber