Umum
Burung Pecuk Ireng (Phalacrocorax sulcirostris) atau biasa disebut dengan Pecuk Kelinci adalah sejenis burung yang pandai menyelam dan berenang di kedalaman air yang dilakukan untuk mencari makan.
Burung pecuk ireng dipelihara dan diajari oleh nelayan Jepang untuk membantu mereka mencari ikan. Burung pecuk ireng yang telah dijinakkan akan diberikan sebuah cincin yang agak longgar pada lehernya.
Agar burung ini tidak bisa terbang jauh maka para nelayan mengikat kaki burung ini dengan seutas tali. Selain itu cara ini juga mempunyai manfaat lain bagi para nelayan karena ikan besar yang didapat oleh burung tidak akan bisa langsung ditelan.
Namun di sisi lain, keberadaan burung pecuk ireng dianggap sangat merugikan bagi pengusaha tambak ikan. Penyebabnya adalah burung ini sering mencari makan di daerah tambak yang notabene adalah bibit-bibit ikan.
Pada kenyataannya burung ini ternyata juga bermanfaat bagi para penguasaha tambak ikan karena burung ini akan membasmi ikan-ikan yang sedang sakit sehingga ikan yang lain tidak tertular oleh ikan ini.
Burung pecuk ireng hanya akan menangkap ikan-ikan yang tidak cepat berenang yang biasanya merupakan ikan-ikan yang sedang sakit.
Selain itu burung pecuk ireng juga menghasilkan kotoran yang berfungsi sebagai pupuk dimana kotoran ini akan menghasilkan plankton-plankton yang akan menjadi makanan anak-anak ikan.
Karena burung-burung ini selalu mencari makanan di sekitar tambak atau kolam ikan, maka dengan sendirinya kotorannya itu akan tersebar ke dalam tambak-tambak ikan dan menumbuhkan plankton-plankton yang dapat dijadikan makanan oleh bibit-bibit ikan ataupun oleh anak-anak ikan.
Habitat
Burung pecuk ireng bisa ditemukan di Jepang, China dan Indonesia. Burung ini cenderung membuat sarang di hutan bakau di rawa-rawa atau tepi laut.
Sarang burung ini biasanya ada di daerah permukaan air agar induk burung yang sedang mengerami telur tidak mengalami kesulitan dalam mencari makanan. Dalam 1 kali masa perkawinan burung ini sanggup bertelur sebanyak 4 butir.
Makanan
Makanan alami dari burung pecuk ireng adalah binatang air seperti ikan, serangga atau binatang-binatang kecil yang hidup di sekitar rawa-rawa atau kolam.
Burung Pecuk Ireng ini bukanlah sejenis burung yang dapat dengan sabar menunggu mangsanya bermunculan di permukaan air. Burung ini akan memburu dan mengejar mangsanya ke dalam air dan langsung dimakannya di tempat itu juga atau di permukaan air.
Burung Pecuk Ireng ini akan menyimpan makanan ke dalam temboloknya untuk memberi makan anaknya yang masih kecil-kecil. Hal ini akan terus dilakukan hingga anak-anaknya tumbuh menjadi dewasa dan bisa mencari makan sendiri.
Sumber
Burung Pecuk Ireng (Phalacrocorax sulcirostris) atau biasa disebut dengan Pecuk Kelinci adalah sejenis burung yang pandai menyelam dan berenang di kedalaman air yang dilakukan untuk mencari makan.
Burung pecuk ireng dipelihara dan diajari oleh nelayan Jepang untuk membantu mereka mencari ikan. Burung pecuk ireng yang telah dijinakkan akan diberikan sebuah cincin yang agak longgar pada lehernya.
Agar burung ini tidak bisa terbang jauh maka para nelayan mengikat kaki burung ini dengan seutas tali. Selain itu cara ini juga mempunyai manfaat lain bagi para nelayan karena ikan besar yang didapat oleh burung tidak akan bisa langsung ditelan.
Namun di sisi lain, keberadaan burung pecuk ireng dianggap sangat merugikan bagi pengusaha tambak ikan. Penyebabnya adalah burung ini sering mencari makan di daerah tambak yang notabene adalah bibit-bibit ikan.
Pada kenyataannya burung ini ternyata juga bermanfaat bagi para penguasaha tambak ikan karena burung ini akan membasmi ikan-ikan yang sedang sakit sehingga ikan yang lain tidak tertular oleh ikan ini.
Burung pecuk ireng hanya akan menangkap ikan-ikan yang tidak cepat berenang yang biasanya merupakan ikan-ikan yang sedang sakit.
Selain itu burung pecuk ireng juga menghasilkan kotoran yang berfungsi sebagai pupuk dimana kotoran ini akan menghasilkan plankton-plankton yang akan menjadi makanan anak-anak ikan.
Karena burung-burung ini selalu mencari makanan di sekitar tambak atau kolam ikan, maka dengan sendirinya kotorannya itu akan tersebar ke dalam tambak-tambak ikan dan menumbuhkan plankton-plankton yang dapat dijadikan makanan oleh bibit-bibit ikan ataupun oleh anak-anak ikan.
Habitat
Burung pecuk ireng bisa ditemukan di Jepang, China dan Indonesia. Burung ini cenderung membuat sarang di hutan bakau di rawa-rawa atau tepi laut.
Sarang burung ini biasanya ada di daerah permukaan air agar induk burung yang sedang mengerami telur tidak mengalami kesulitan dalam mencari makanan. Dalam 1 kali masa perkawinan burung ini sanggup bertelur sebanyak 4 butir.
Makanan
Makanan alami dari burung pecuk ireng adalah binatang air seperti ikan, serangga atau binatang-binatang kecil yang hidup di sekitar rawa-rawa atau kolam.
Burung Pecuk Ireng ini bukanlah sejenis burung yang dapat dengan sabar menunggu mangsanya bermunculan di permukaan air. Burung ini akan memburu dan mengejar mangsanya ke dalam air dan langsung dimakannya di tempat itu juga atau di permukaan air.
Burung Pecuk Ireng ini akan menyimpan makanan ke dalam temboloknya untuk memberi makan anaknya yang masih kecil-kecil. Hal ini akan terus dilakukan hingga anak-anaknya tumbuh menjadi dewasa dan bisa mencari makan sendiri.
Sumber