Bagaimana membuat burung ciblek menjadi cepat gacor ? kuncinya ada di perawatan dan juga yang tak kalah penting adalah mental dari si burung itu sendiri. seperti kita tahu ciblek yang sudah kita kenal ada dua macam jenis yaitu Ciblek dada putih dan Ciblek dada putih kekuningan. dari kedua jenis ciblek tersebut terdapat perbedaan karakter dari keduanya. Burung ciblek dada putih misalnya, kalau sudah kalah bertarung biasanya burung ini akan lebih lama pulihnya dibandingkan dengan burung ciblek dada kuning atau putih kekuningan.
sebelum berlanjut dengan topik perawatan harian, kita bahas dahulu mengenai burung ciblek si burung kecil petarung ini untuk menambah pengetahuan kita.
Ciblek atau bahasa latinnya Prinia Famillia ini adalah burung kecil yang sekitar tahun 80 - 90an masih banyak bercengkrama di sekitar halaman rumah kita. suara khasnya yang menjadikan burung ini digandrungi oleh para kicaumania di seluruh indonesia dan menjadikan burung ini menjadi naik daun dan berangsur-angsur mulai jarang terlihat di alam bebas. penangkapan yang berlebihan menjadi salah satu sebab menghilangnya burung ciblek di pekarangan ataupun di kebun-kebun.
Ciblek jantan dan betina bisa dibedakan dari warna paruh bagian bawahnya. untuk ciblek jantan dewasa warna paruh seluruhnya adalah berwarna hitam sedangkan untuk jantan muda warna paruh bagian bawahnya berwarna putih kepucatan dengan sedikit warna hitam di ujung paruhnya, sedangkan untuk ciblek betina warna paruh bagian bawahnya berwarna putih.
Variasi suara burung ciblek biasanya senada dan diperdengarkan dengan tempo tinggi (ngotot) dan terus menerus, sehingga enak di dengar. Beberapa ciblek telah dapat di master dengan suara burung lain. Istilah suara tembakan, suara ngebren adalah istilah yang biasa di gunakan oleh penggemar burung ini untuk menggambarkan suara burung ciblek yang sedang berkicau. Suara tembakan adalah suara burung saat memperdengarkan suara kerasnya secara satu persatu dengan tempo nada yang tidak begitu rapat. Ngebren adalah suara ciblek yang di perdengarkan dengan tempo tinggi/rapat dan keras. Rasanya jarang kita temui burung ciblek yang bersuara ”setengah hati”. Variasi suara burung ini akan tergantung pada kecerdasan burung dalam menangkap dan merekam suara burung lain disekitarnya.
Tidak saja untuk di pertandingkan, burung ciblek juga dikenal sebagai burung ”master” yang baik, khususnya untuk burung kenari, branjangan, cucak hijau dan lainnya.
Perawatan harian burung ciblek
Makanan utama yang wajib disiapkan untuk ciblek setiap harinya adalah :
1. Jangkrik kecil ( atau jangkrik dewasa setelah di potong kepala, kaki dan sayapnya )
2. Ulat ( bisa Ulat kandang / Ulat Hongkong )
3. Kroto
4. Voer lembut ( banyak kicaumania yang menambahkan susu bubuk kedalam voernya )
Rawatan harian untuk Ciblek Dewasa
Rawatan harian bisa dimulai dengan pemberian jangkrik kecil 3 ekor Pagi / Sore
Ulat ( untuk UH sebelum diberikan sebaiknya kepala ulat dipotong dulu, dan lebih bagus lagi jika diberikan UH yang masih berwarna putih / ganti kulit ) sebanyak 3 ekor P/S
Kroto sebaiknya minimal 2 x seminggu atau 3 x seminggu.
Voer diberikan voer lembut dan dicampur dengan susu bubuk.
Penjemuran minimal 2 s/d 3 jam setiap hari.
Sewaktu menggantang burung ini usahakan berjauhan dari burung sejenis atau burung predator lainnnya seperti Toed/cendet/pentet.
Tempel dengan burung betina / burung muda maksimal 2 x seminggu selama 1 - 2 jam, untuk mengasah mentalnya.
Sebetulnya kunci dari pada perawatan harian burung adalah tergantung dari setelan harian yang kita biasakan untuk burung kicauan kita, dan setelan itulah yang dijadikan sebagai patokan dari perawatan burung setiap harinya. Cobalah lakukan perubahan perawatan seperti jumlah jangkrik/ulat yang diberikan setiap harinya lalu amati perkembangan burung tersebut apakah burung tersebut semakin agresif , rajin berkicau atau malah menjadi malas berkicau, cari setelan yang menurut anda adalah setelan yang cocok diterapkan pada burung anda setiap harinya. biasanya setelah anda menemukan setelan yang pas untuk burung anda maka burung pun akan lebih maksimal dan tentulah hal ini yang sangat diharapkan oleh kicauan mania, memiliki burung yang gacor di rumah ataupun di arena kontes .
sebelum berlanjut dengan topik perawatan harian, kita bahas dahulu mengenai burung ciblek si burung kecil petarung ini untuk menambah pengetahuan kita.
Ciblek atau bahasa latinnya Prinia Famillia ini adalah burung kecil yang sekitar tahun 80 - 90an masih banyak bercengkrama di sekitar halaman rumah kita. suara khasnya yang menjadikan burung ini digandrungi oleh para kicaumania di seluruh indonesia dan menjadikan burung ini menjadi naik daun dan berangsur-angsur mulai jarang terlihat di alam bebas. penangkapan yang berlebihan menjadi salah satu sebab menghilangnya burung ciblek di pekarangan ataupun di kebun-kebun.
Ciblek jantan dan betina bisa dibedakan dari warna paruh bagian bawahnya. untuk ciblek jantan dewasa warna paruh seluruhnya adalah berwarna hitam sedangkan untuk jantan muda warna paruh bagian bawahnya berwarna putih kepucatan dengan sedikit warna hitam di ujung paruhnya, sedangkan untuk ciblek betina warna paruh bagian bawahnya berwarna putih.
Variasi suara burung ciblek biasanya senada dan diperdengarkan dengan tempo tinggi (ngotot) dan terus menerus, sehingga enak di dengar. Beberapa ciblek telah dapat di master dengan suara burung lain. Istilah suara tembakan, suara ngebren adalah istilah yang biasa di gunakan oleh penggemar burung ini untuk menggambarkan suara burung ciblek yang sedang berkicau. Suara tembakan adalah suara burung saat memperdengarkan suara kerasnya secara satu persatu dengan tempo nada yang tidak begitu rapat. Ngebren adalah suara ciblek yang di perdengarkan dengan tempo tinggi/rapat dan keras. Rasanya jarang kita temui burung ciblek yang bersuara ”setengah hati”. Variasi suara burung ini akan tergantung pada kecerdasan burung dalam menangkap dan merekam suara burung lain disekitarnya.
Tidak saja untuk di pertandingkan, burung ciblek juga dikenal sebagai burung ”master” yang baik, khususnya untuk burung kenari, branjangan, cucak hijau dan lainnya.
Perawatan harian burung ciblek
Makanan utama yang wajib disiapkan untuk ciblek setiap harinya adalah :
1. Jangkrik kecil ( atau jangkrik dewasa setelah di potong kepala, kaki dan sayapnya )
2. Ulat ( bisa Ulat kandang / Ulat Hongkong )
3. Kroto
4. Voer lembut ( banyak kicaumania yang menambahkan susu bubuk kedalam voernya )
Rawatan harian untuk Ciblek Dewasa
Rawatan harian bisa dimulai dengan pemberian jangkrik kecil 3 ekor Pagi / Sore
Ulat ( untuk UH sebelum diberikan sebaiknya kepala ulat dipotong dulu, dan lebih bagus lagi jika diberikan UH yang masih berwarna putih / ganti kulit ) sebanyak 3 ekor P/S
Kroto sebaiknya minimal 2 x seminggu atau 3 x seminggu.
Voer diberikan voer lembut dan dicampur dengan susu bubuk.
Penjemuran minimal 2 s/d 3 jam setiap hari.
Sewaktu menggantang burung ini usahakan berjauhan dari burung sejenis atau burung predator lainnnya seperti Toed/cendet/pentet.
Tempel dengan burung betina / burung muda maksimal 2 x seminggu selama 1 - 2 jam, untuk mengasah mentalnya.
Sebetulnya kunci dari pada perawatan harian burung adalah tergantung dari setelan harian yang kita biasakan untuk burung kicauan kita, dan setelan itulah yang dijadikan sebagai patokan dari perawatan burung setiap harinya. Cobalah lakukan perubahan perawatan seperti jumlah jangkrik/ulat yang diberikan setiap harinya lalu amati perkembangan burung tersebut apakah burung tersebut semakin agresif , rajin berkicau atau malah menjadi malas berkicau, cari setelan yang menurut anda adalah setelan yang cocok diterapkan pada burung anda setiap harinya. biasanya setelah anda menemukan setelan yang pas untuk burung anda maka burung pun akan lebih maksimal dan tentulah hal ini yang sangat diharapkan oleh kicauan mania, memiliki burung yang gacor di rumah ataupun di arena kontes .