Burung merpati (Columba Livia) adalah salah satu burung yang masuk dalam famili Columbidae yang berasal dari Afrika, Eropa dan Asia Tenggara, dimana burung ini banyak ditemukan tersebar di seluruh belahan dunia.
Burung merpati biasanya memiliki ekor yang tebal dan tidak terlalu panjang dengan warna bulu yang bervariasi misalnya ada yang berwarna hitam, abu-abu, putih ataupun coklat.
Burung merpati sendiri bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu burung merpati domestik dan burung merpati liar.
Burung merpati domestik biasanya hidup di daerah area urban, sedangkan untuk burung merpati domestik biasanya hidup di daerah hutan atau pantai.
Untuk burung merpati dewasa biasanya memiliki panjang tubuh sekitar 29 hingga 36 cm dengan bobot tubuh 265 hingga 380 gram.
Sepanjang hidupnya burung merpati hanya memiliki satu pasangan saja, baik merpati jantan ataupun betina aktif dalam proses reproduksi termasuk dalam hal membesarkan anaknya.
Merpati termasuk jenis burung yang bersifat satu bentuk (monomorfik) dan jenis burung pemakan biji-bijian.
Jenis-jenis Merpati
Burung yang biasanya dipelihara sebagai hobi ini memiliki bentuk badan yang tegap dengan daging yang relatif tebal dan hidup secara berpasangan.
Burung merpati memiliki kemampuan untuk berkembang biak dengan cepat dimana burung merpati betina Lokal sudah mulai bisa bertelur sejak usia 4-5 bulan.
Burung merpati biasanya memiliki suhu tubuh sekitar 41oC. dan bisa beradaptasi dengan mudah baik di udara ataupun di darat.
Burung merpati memiliki leher yang panjang dan fleksibel dengan ukuran kepala dan otak yang termasuk besar dengan tubuh yang kompak dan kaku sehingga organ vitalnya terlindungi dengan baik dari ancaman serangan musuhnya.
Burung merpati sendiri bisa dibagi menjadi tiga kelompok utama yaitu burung merpati untuk tujuan produksi daging (utility group), penampilan atau ketangkasan (performing breed) dan pameran (fancy breed).
Untuk burung merpati yang dimanfaatkan khusus untuk produksi daging biasanya lebih mengutamakan pada jumlah anak burung merpati yang berat badannya besar.
Contoh bangsa burung yang termasuk dalam utility group adalah Carneau, King, , Runt, Swiss Mondain dan White King.
Contoh bangsa burung yang termasuk dalam fancy breed adalah America Fantail, India, Jacobin, Pouter, Chinese Owl, Swallow, English, Helmet, Modena dan Trumpeter.
Sedangkan contoh bangsa burung yang termasuk dalam performing breed adalah Birmingham Roller, Homer, Racing Parlor Tumbler dan Homer.
Jenis-jenis merpati yang berasal dari hasil perkawinan silang bisa dikelompokkan menurut tujuan dan fungsinya.
Berikut ini adalah tiga jenis kelompok dari merpati yang dikelompokkan menurut tujuan dan fungsinya, yaitu :
1. Merpati Hias
Merpati hias biasanya dipelihara dan disukai oleh banyak orang karena jenis merpati ini memiliki keunikan tersendiri yaitu dengan adanya bulu yang indah serta penampilannya yang sangat memikat.
Tidak jarang biasanya penggemar merpati hias akan berusaha mengawinsilangkan merpati peliharaannya untuk mendapatkan jenis merpati hias baru yang diharapkan lebih indah daripada induk jantan atau betina .
Merpati hias yang sangat terkenal di Indonesia adalah merpati kipas (fantail) dimana jenis merpati ini sangat digemari orang karena memiliki bulu yang lebat dan seluruh bagian kakinya dibalut bulu sehingga kedua kakinya tertutup.
Merpati kipas yang paling sering dipelihara oleh penggemar merpati adalah merpati yang berwarna putih.
Namun ada juga merpati kipas yang memiliki warna bulu hitam, coklat, abu-abu, dan sebagainya.
Merpati kipas memiliki perilaku yang cukup menarik yaitu bulu ekor terlihat mekar jika sedang berjalan, sedangkan leher terlihat bergerak-gerak seperti gerakan penari bali.
Jenis merpati hias lain yang cukup menarik dan indah adalah merpati trumpet, satinette, English pouter, frillback, Jacobin, cropper, Florentine, nun, dan latiore.
2. Merpati Pedaging atau Konsumsi
Merpati pedaging dipelihara dengan tujuan untuk dimanfaatkan dagingnya. Jenis merpati pedaging di Indonesia yang sangat terkenal adalah merpati hummer king.
Merpati hummer king memiliki keunggulan tersendiri karena jenis merpati ini memiliki tubuh yang gemuk sehingga dagingnya cukup banyak.
Dalam usia satu bulan saja merpati hummer king sudah bisa memiliki berat tubuh 600 hingga 700 gr dan sudah siap untuk dipasarkan.
Jenis merpati pedaging yang lain adalah merpati mondaine yang berasal dari Perancis dan Italia, lalu merpati carneau yang berasal dari Perancis dan Belgia yang berat badannya bisa mencapai 1 kg.
Akan tetapi jenis merpati ini kurang diminati oleh masyarakat karena daya perkembangbiakannya kurang baik sehingga jenis merpati ini dinilai kurang ekonomis.
Daging merpati yang biasanya dijual emperan toko (lesehan) atau restoran adalah merpati lokal yang bisa berkembangbiak dengan cepat dimana burung ini sudah bisa dikonsumsi sejak usia 2 bulan.
Akan tetapi ada kalanya ada merpati pedaging yang sudah tidak produktif atau afkiran dimana biasanya pemiliknya sudah bosa memeliharanya.
3. Merpati Pacuan
Belakangan ini merpati pacuan berkembang dengan sangat pesat di Indonesia sehingga jenis merpati ini sangat banyak diminati oleh para penggemar burung.
Merpati pacuan bisa terbang dengan cepat sehingga sering menjadi merpati acuan yang handal. Penilaian yang dilakukan dalam aduan adalah menurut kecepatan terbang dalam jarak tertentu.
Merpati pacuan pada dasarnya bisa dibagi dalam 3 kelompok sebagai berikut. Yaitu :
a. Merpati Pos
Merpati pos tidak sama dengan merpati biasa atau merpati lokal. Bentuk fisik antara merpati biasa dengan merpati pos tidak berbeda jauh jika dilihat dengan kasat mata.
Yang bisa membedakannya dengan baik biasanya adalah para penggemar merpati yang sudah berpengalaman.
Merpati pos memiliki berat tubuh antara 500 hingga 650 gram atau 1,5 kali berat tubuh merpati balap. Merpati pos memiliki keistimewaan tersendiri yaitu memiliki naluri yang kuat untuk pulang ke kandangnya.
Selain itu merpati pos juga memiliki kecepatan terbang yang tinggi dengan waktu terbang yang relatif lama dengan kemampuan jarak terbang yang jauh yaitu 80 sampai 100 km per jam.
Contohnya adalah merpati pos yang dipelihara di kota Yogyakarta dimana pada saat latihan merpati ini bisa terbang hingga ke Probolinggo, Jawa Timur.
Belum lagi pada saat dilombakan merpati ini bisa terbang hingga ke Denpasar, Bali. Merpati pos bisa terbang dari Yogyakarta menuju Denpasar dengan waktu sekitar 7 jam.
Merpati pos memiliki bulu tubuh yang terlihat mengkilap, licin dengan variasi warna bulu yang berwarna dan abu-abu dengan corak hitam, putih ataupun coklat kemerahan.
Merpati pos memiliki ciri khas yang menonjol yaitu memiliki postur tubuh yang lebih besar jika dibandingkan dengan merpati lokal serta memiliki bentuk hidung yang besar.
Merpati pos sendiri sudah lama hadir di indonesia sejak dekade 1960-an walaupun perkembangan jenis merpati ini tidak seperti China, Taiwan ataupun Eropa.
Sebagian besar penggemar merpati pos di Indonesia sebenarnya mengadopsi atau mengikuti tren yang sebelumnya sudah berkembang luas di Filipina.
Pada jaman dahulu merpati pos memiliki peranan yang penting dimana pada saat perang dunia I dan II burung merpati pos ini menggantikan peran dari telegram yang pada saat itu tidak bisa dilaksanakan.
Merpati pos bisa mengirim pesan sandi dengan jarak tempuh perjalanan yang sangat jauh tanpa harus merasa khawatir dengan barokade musuh.
Sedangkan di Indonesia merpati pos juga sempat berjasa pada masa revolusi kemerdekaan yang pada saat itu menggunakan merpati pos sebagai kurir.
Pada masa itu merpati pos sangat berjasa dalam memperlancar hubungan komunikasi yang dilakukan secara rahasia.
Pada saat ini merpati pos sudah tidak lagi menjalankan tugasnya sebagai pengantar pesan atau surat, melainkan sudah beralih sebagai burung yang sering dilombakan atau diadu dalam kecepatan dalam menjelajah angkasa.
Jarak terbang yang dilombakan bisa lebih dari 1.000 km. Strain merpati yang diadu tentu saja tidak sama dengan merpati lokal. Strain yang pertama kali dipakai adalah carrier pigeon dari Timur Tengah.
Namun, karena ia hanya mampu terbang sejauh 200 km, penggemar mencari strain lain yang lebih kuat dan cerdas.
Saat ini, merpati modem racing homer berhasil ditemukan orang Belgia yang paling dominan digunakan sebagai jagoan dalam lomba balap merpati.
Merpati ini merupakan hasil perkawinan silang antara carrier pigeon dan beberapa strain yang kuat terbang.
Gaya terbang merpati pos tidak sehebat merpati balap dimana pada saat terbang dengan kecepatan tinggi, ia hanya mampu terbang tinggi tetapi tidak bisa menukik.
Di beberapa negara sudah dibentuk klub yang mewadahi penggemar merpati pos untuk menyalurkan hobi memelihara merpati pos, misalnya di Belanda, Belgia dan China.
Harga jual merpati yang berhasil menjadi juara dalam sebuah turnamen lomba bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Medan pertandingan lomba sendiri berbeda-beda sehingga tidak semua merpati bisa menempuh semua medan perlombaan dengan baik dan sukses.
Pada umumnya merpati pos dimanfaatkan untuk membawa berita ke suatu tujuan tertentu. Burung merpati pos biasanya dipelihara karena burung ini memiliki daya terbang yang kuat, mengenal medan dengan tepat, dan dapat membawa berita ke suatu tempat tepat pada sasarannya.
Merpati pos pertama kali adalah carrier pigeon (merpati pacuan) yang berasal dari timur tengah dan pada 4 abad yang lalu telah dikembangkan di Inggris yang memiliki kemampuan terbang hingga 200 km/jam.
Upaya menyilangkan merpati pos dengan merpati jenis merpati unggul lainnya telah banyak dilakukan antara lain dengan merpati dragon, tumbler, cumulet, dan jenis merpati unggul lainnya.
Hasil silangan dari kebangsaan seorang Belgia menghasilkan jenis merpati unggul yang disebut Belgian homer atau modern racing homer.
Merpati ini memiliki kemampuan jelajah mencapai 1.500 km dengan terbang tinggi dan cepat. Selain itu, jenis merpati ini memiliki kecerdasan tinggi dan mengenal kandang dengan cepat dan tepat.
Jenis merpati pacuan lainnya adalah merpati tumbler dan merpati flaying typer. Merpati tumbler mempunyai kemampuan terbang menukik dan kemampuan bersalto yang sangat memukau.
Sedangkan merpati flaying typer memiliki kemampuan terbang lebih dari 20 km tanpa berhenti. Dalam perkembangan selanjutnya, merpati pos berubah fungsi menjad merpati pacuan lainnya.
Lomba untuk merpati pos dengan tempat start dan finish dengan jarak tertentu yang tempatnya sama.
Jarak tempuh lomba merpati pos dapat mencapai ratusan hingga ribuan kilometer dalam waktu 6 jam sampai dikandang dan dengan kecepatan yang luar biasa mencapai 1.000 km/6 jam.
b. Merpati Tinggian
Merpati tinggian di Jawa biasanya disebut dengan merpati kentongan, merpati tomprangan atau merpati dhuwuran.
Sebenarnya merpati tinggian adalah jenis merpati lokal yang memiliki jarak tempuh terbang kurang lebih 6 km ketinggian terbang hingga mencapai ratusan meter.
Merpati ini juga sering terbang menukik tajam dengan kecepatan sangat tinggi sehingga terkadang membentur tanah hingga mati.
c. Merpati Balap
Merpati balap bersal dari Madura, merpati jenis ini termasuk merpati yang memiliki kemampuan terbang cepat.
Jarak tempuh terbang mencapai 1,1 km/jam dan terbang menyusur tanah kurang lebih 80 cm di atas permukaan tanah. Para penggemar merpati di Indonesia sering menyebutnya merpati balap.
Merpati balap merupakan jenis merpati yang dimanfaatkan untuk kepentingan lomba balap merpati. Berat tubuh merpti balap 350-475 gram.
Merpati balap oleh kalangan penggemar merpati disebut dengan merpati lokal atau merpati biasa, Jarak yang ditempuh dalam lomba balap merpati ini 500-1.200 meter.
Ketika berlomba, merpati balap jantan beradu kecepatan terbang dengan lawannya menuju merpati betina (pasangannya).
Merpati betina yang akan dituju dipegang dan dikepak-kepakkan sayapnya (dikeber) oleh seorang joki yang menunggu di kejauhan.
Semakin cepat merpati jantan hinggap di punggung merpati betina atau di lengan si joki, merpati jantan itulah yang keluar sebagai pemenan dalarn lomba balap merpati.
Sebagian besar masyarakat Jawa Timur menyebut merpati balap ini dengan istilah doro andokan (andokan,). Konon, merpati balap merupakan keturunan merpati karang (Columba livia).
Di karangkarang habitat aslinya, merpati karang ini lebih menyukai hidup dan berkembangbiak di karang-karang dan juga di pepohonan, sehingga sangat tepat jika dijuluki merpati karang.
Manifestasi perilaku merpati karang pada saat ini bisa dilihat dan cara burung merpati yang lebih suka bermain di atas genteng atau di atas gedung.
Postur tubuh merpati balap mengesankan bahwa ia bisa menjadi penerbang handal. Gaya terbangnya yang meliuk-liuk di udara sangat mempesona.
Burung ini memiliki cadangan oksigen di kantung-kantung tubuhnya, sehingga saat terbang di udara, secara otomatis kekurangan oksigen bisa diatasinya.
Kondisi ini sangat membantu kerja paru-paru dan bisa mengontrol suhu tubuh saat terbang.
Sumber