Ciri
- Memiliki warna bulu yang didominasi oleh warna putih keabu-abuan.
- Memiliki paruh yang runcing dan panjang.
- Memiliki sayap yang panjang dengan bagian ujung yang meruncing.
- Memiliki ekor yang bercangap mirip garpu.
- Postur badan langsing.
- Memiliki kaki yang pendek dengan warna merah dan berselaput renang.
Habitat
Biasanya burung camar bisa ditemukan di laut atau sekitarnya tetapi terkadang juga bisa ditemukan di perairan air tawar.
Burung camar biasanya mengikuti perahu layar atau kapal-kapal yang ada di tengah lautan sehingga burung Camar biasanya terlihat bertengger di tiang layar perahu atau di atas kapal hanya karena ingin untuk melepaskan lelah.
Burung camar sering disebut sebagai Dara Laut karena burung ini jinak seperti burung dara atau merpati, termasuk ciri-ciri lainnya seperti bentuk badan, bentuk rupa, namun beberapa kebiasaan dari burung ini berbeda dengan jenis burung dara biasa.
Sebenarnya nama Dara Laut lebih cocok untuk jenis merpati hutan yang putih warnanya yang dalam bahasa Latin disebut dengan Ducula bicolor.
Burung camar memiliki bentuk ekor yang bercangap mirip dengan burung Seriti atau Kepinis sehingga burung ini juga sering disebut dengan Kepinis Laut. Selain itu burung ini juga memiliki nama-nama lain yang berbeda di setiap daerah dan dunia.
Hal ini terjadi karena burung ini sering mengikuti perjalanan perahu layar atau kapal sehingga bisa tiba di tempat lain lalu berkembang biak di tempat baru tersebut.
Jenis
Jenis-jenis Camar dari suku Laridae yang ada di seluruh dunia berjumlah sekitar 85 jenis. Hampir semua jenis burung Camar mempunyai rupa yang hampir sama sehingga hanya seorang ahli burung saja yang bisa mengenali dan membedakan jenis-jenis burung camar.
Sebagian besar dari burung-burung camar yang ada di Indonesia merupakan burung pendatang dari Australia atau benua lain, yang datang ke Indonesia pada musim hujan.
Di Indonesia terdapat jenis Camar Sterna bergii yang berukuran besar. Panjang keseluruhan burung ini jika diukur dari ujung paruh hingga ke ujung ekor adalah sekitar 50 cm.
Ciri-ciri dari jenis burung ini adalah memiliki kepala yang berwarna hitam, kadang-kadang memiliki kuncir di belakangnya, sayap berwarna putih keabu-abuan, punggungnya kelabu, paruh runcing, ekornya bercangap, dan kaki berwarna hitam.
Sayang sekali jenis burung ini sekarang dapat dikatakan sudah langka. Kita hanya dapat menemukan burung Camar yang besar ini Cagar Alam Gunung api di Laut Banda.
Di daerah ini terdapat sebuah pulau kecil dimana burung jenis ini dan burung-burung lainnya mempertahankan kehidupannya.
Karena sifat kelangkaan dari burung ini sudah sejak sebelum Perang Dunia yang merupakan jenis burung yang dilindungi oleh Undang Undang di banyak negara di dunia.
Makanan
Makanan burung Camar adalah ikan dan binatang-binatang kecil lainnya yang hidup di air seperti serangga, kepiting dan udang kecil.
Pada waktu terbang berputar-putar mengintai mangsanya dari udara, paruhnya diarahkan ke bawah, siap-siap untuk terjun langsung menyelam sambil menyambar mangsanya yang sedang lengah.
Reproduksi
Jenis burung ini hidup berkelompok. Bila musim bertelur tiba, si induk akan membuat sarangnya di pantai-pantai karang di pulau-pulau terpencil.
Telurnya hanya sebutir yang akan menetas setelah dierami selama tiga minggu. Anak burung Camar ini cepat sekali akan menjadi besar.
Sumber