Semakin banyaknya penggemar BOP Bird of Prey membuat keberadaan burung ini semakin lama semakin menghilang di habitatnya. Kalau dulu orang biasanya akan takut mendengar suara burung ini pada tengah malam, sekarang begitu mendengar suara burung ini ramai ramai mencari sumber suaranya dan menangkapnya untuk dijual belikan. Celepuk reban atau yang mempunyai nama lain Sunda Scops-owl ini adalah jenis burung hantu yang paling banyak dijumpai di daerah daerah pulau jawa dan beberapa tempat di indonesia.
Burung ini berukuran kecil, dengan tinggi sekitar 20 hingga 25cm, dan lebar dengan kedua sayap yang direntangkan mencapai 40cm.
Matanya berwarna coklat kekuningan dengan kuping yang naik seperti halnya jenis Burung hantu pada umumnya.
Burung ini aktif pada malam hari (NOCTURNAL) untuk mencari mangsanya yang berupa binatang buruan seperti tikus, kadal, serangga dan binatang kecil lainnya. dengan ketajaman sorot matanya dan indera pendengarannya burung ini mampu mendeteksi gerakan halus di bawahnya sehingga dengan cepat mampu menangkap mangsanya tanpa terdeteksi dengan kepakan sayap yang tidak bersuara. Burung ini akan cepat jinak jika dipelihara oleh kita.
Membedakan jenis kelamin burung ini bisa diketahui dari suaranya, untuk burung celepuk jantan akan bersuara dengan nada yang tinggi sementara betina bersuara dengan nada yang menurun.
Di pulau jawa khususnya daerah jawa barat, Burung ini akan mencari tempat untuk bersarangnya diantara pelepah kelapa atau lubang lubang pohon pada bulan bulan februari dan Juni dengan jumlah telur mencapai 2-3 butir, sementara di daerah Jawa tengah akan bertelur antara bulan november dan januari. Burung ini kini menjadi objek komersil,bahkan anaknya pun banyak dicari dan ditangkap untuk dijual belikan.
Merawat burung ini terbilang sangat mudah, dengan memberinya makanan sekali atau dua kali sehari dalam tenggang waktu mencapai 10 jam. makananya bisa berupa tikus putih, daging segar dan lain lain, sedangkan untuk minumnya tidak disediakan karena memang burung ini sudah mendapat minuman dari cairan yang didapatkan dari makanannya.
Merawat burung ini terbilang sangat mudah, dengan memberinya makanan sekali atau dua kali sehari dalam tenggang waktu mencapai 10 jam. makananya bisa berupa tikus putih, daging segar dan lain lain, sedangkan untuk minumnya tidak disediakan karena memang burung ini sudah mendapat minuman dari cairan yang didapatkan dari makanannya.