Masalah klasik yang terjadi pada para penggemar kicau mania atau para pehobiis burung kontes adalah burung kesayangannya yang tiba-tiba menjadi bisu atau sebut saja ngedrop dan tidak gacor seperti biasanya yang membuat kita kesal dan jengkel, burung tidak bisa tampil seperti biasanya MESKIPUN tidak pernah merubah penanganan atau cara merawat hariannya pada burung tersebut, baik dari jadwal makan, mandi, jemur serta extra foodingnya.
Akhirnya baru diketahui, satu hingga 3 helai bulu halus mulai berjatuhan, dan ternyata burung tersebut akan memasuki masa ngurak atau lebih dikenal dengan istilah rontok / mabung.
Yang jadi problem klise adalah, setelah sekian lama mengalami masa mabung burung ini tidak kunjung pulih seperti sediakala, jangankan mengeluarkan tonjolan atau besetan-besetan pamungkasnya bahkan ngeplong-ngeplongpun tidak kunjung tiba, dan memang kasus yang satu ini adalah masalah klise artinya burung setelah mabung dan sudah beres tapi masih saja tidak mau bunyi dan masalah seperti sangat banyak di alaminya oleh para pehobiis kicau mania diseluruh Indonesia.
Akan tetapi masalah ini banyak juga diantara penggemar kicau mania yang belum memahami apa itu proses mabung atau rontok atau ngurak, jika hal ini dialami burung, kapan saatnya bisa tampil prima lagi di arena lomba untuk mencapai hasil yang maksimal..?
Berkaitan dengan persoalan tersebut, grafik yang dibuat oleh David de Souza dari www.shama.com.sg bisa menjadi acuan atau panduan untuk kita agar lebih mengenalnya kapan burung kita siap dilombakan, siap lomba dalam arti burung tersebut sudah melewati masa ganti bulu dari trotol, mabung pertama atau setidaknya setelah mabung yang kedua.
Burung rata-rata mengalami masa ganti bulu setidaknya setahun sekali, tapi ada juga yang lebih dari setahun tapi belum juga manbung atau rontok dan itu bisa juga dari faktor makanan dan perawatan serta suhu dan cuaca disekitarnya.
Berdasarkan siklus performa burung tersebut dapat kita uraikan beberapa hal seperti berikut ini :
A. Masa Mabung ( Molting Period )
Perlu kita ketahui bahwa masa mabung pada burung dapat memakan waktu sekitar 3 bulan kurang lebihnya, dan kalau ada kelainan pada burung tersebut bisa sampai 4 bulan masa nguraknya, tapi umumnya 3-4 bulan masa rontok sudah beres kembali itu jika kita merawatnya dengan baik dalam arti merawat burung pada masa rontok dari mandi, jemur makanan extra fooding dan bisa juga porsi makanan dan vitamin yang teratur.
B. Masa Siap Tarung ( Ready For Contest Period )
Setelah sekian bulan mengalami masa mabung, burung memasuki kondisi fisik yang prima dan siap turun kembali ke arena Latihan ( kontes atau lomba ), dan masa ini kurang lebihnya 6 bulan dimulai sejak selesai mabung atau rontok. Masa ini adalah waktu yang ideal untuk menurunkan burung di arena lomba, tentu saja dengan catatan burung tersebut telah sehat serta dengan perawatan yang baik dan ditangani dengan tepat, karena dengan perawatan yang tepat dan baik tidak mengherankan kalau ada burung jawara yang baru saja selesai mabung mampu menyabet predikat gelar juara.
C. Kondisi Puncak ( Top Form Period )
Masa ini dimuilai pada bulan ke 6 hingga bulan ke 9 setelah mabung dan merupakan waktu yang terbaik untuk membawa burung turun ke arena lomba, jadi selama 3 bulan yaitu sejak bulan ke 6 sampai ke 9 ini, burung dalam kondisi puncak ( top Form ), kondisi puncak bisa diartikan burung dalam kondisi prima sehat dan biasanya masa ini merupakan transisi menuju masa persiapan mabung di bulan ke 10.
D. Masa Sebelum Mabung ( Out of Form Before Moulting Period )
Masa sebelum mabung dimulai setidaknya pada bulan ke 10, karena itu sebaiknya burung tidak dilombakan atau diistirahatkan pada masa seperti itu, sejak itu 6 bulan lamanya kondisi burung akan turun, periode lainnya 3 bulan persiapan mabung dan 3 bulan mabung, pada periode 3 bulan persiapan mabung, banyak burung yang masih bisa menyabet gelar juara, pemilik benar-benar akan mengistirahatkan burung jika kondisi ngurak sudah terlihat nyata pada 3 bulan terakhir.