Agar beternak domba dapat beroperasi dengan lancar dan menghasilkan keuntungan yang maksimal diperlukan pengetahuan tentang manajemen usaha. Manajemen usaha di peternakan domba berguna untuk meminimalkan kemungkinan munculnya masalah atau kendala selama usaha berjalan, sehingga peternakan dapat terus berkembang tanpa hambatan berarti.
Manajemen usaha beternak domba meliputi semua hal yang berkaitan dengan peternakan, dari manajemen pemodalan, manajemen produksi, sumber daya manusia, hingga pakan.
Pertama, pemodalan.Modal usaha bisa berasal dari dana pribadi, modal patungan, atau sumber lain, seperti investor atau pinjaman dari lembaga keuangan. Jika ingin menjalankan peternakan dengan modal sendiri tapi terbatas, peternak bisa memulainya dengan skala kecil yang dijalankan sampai beberapa periode. Ketika usaha berjalan dan mulai menguasai teknik budi daya dengan baik, peternak bisa mengembangkan usahanya dengan menambahkan modal dari pihak lain.
Kepercayaan dari para calon investor akan lebih besar jika usaha sudah berjalan. Mereka tidak segan-segan mengucurkan dana jika sudah ada usaha peternakan yang riil. Berbeda jika yang kita ajukan itu berupa proposal atau rencana kerja, mungkin calon investor pun tidak terlalu antusias memberikan dananya.
Kedua, manajemen produksi.Manajemen produksi sangat tergantung pada segmen usaha yang dijalankan peternak –apakah pembibitan atau penggemukan domba, atau bahkan keduanya. Pada usaha pembibitan domba, manajemen dimulai dari pemilihan indukan dan pejantan, pola pembibitan atua perawatan indukan, hingga proses melahirkan. Berbagai hal tersebut harus diperhatikan dengan baik agar usaha berjalan lancar sehingga dalam kurun waktu dua tahun indukan domba bisa beranak sebanyak tiga kali.
Sementara itu, manajemen produksi pada usaha penggemukan domba berhubungan dengan pemilihan bakalan berkualitas untuk digemukkan hingga waktu yang tepat memulai usaha penggemukan. Pemilihan bakalan yang tepat ditambah dengan pemberian pakan yang sesuai untuk penggemukan menyebabkan penambahan bobot domba menjadi optimal.
Ketiga, sumber daya manusia (SDM).Sumber daya manusia yang dipekerjakan sebaiknya pneduduk yang bertempat tinggal di sekitar wilayah peternakan domba. Tindakan ini merupakan suatu wujud tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekaligus pemberdayaan masyarakat di sekitar peternakan.
Perekrutan karyawan sebaiknya dilakukan secara selektif. Pilih ornag yang jujur, terbiasa atau berpengalaman mengurus ternak, cekatan, dan memahami kondisi atau keadaan peternakan. Jika karyawan yang dipilih sesuai dengan kriteria tersebut, pengawasan terhadap kerja karyawan tidak perlu dilakukan secara terus-menerus. Jika kinerja berjalan dengan baik, timbal balik karyawan ke peternakan juga menjadi lebih baik.
Keempat, pakan.Kualitas pakan alami dan konsentrat yang diberikan kepada domba harus diperhatikan. Pastikan bahwa kualitas pakan sesuai dengan kebutuhan domba dan tidak mengandung bahan yang dapat membahayakan. Pakan alami berupa rerumputan dapat diberikan dalam kondisi segar setelah dicacah terlebih dahulu. Rumput sebaiknya diambil setiap hari dari lahan agar domba bisa mendapatkan pakan yang masih segar.
Masih banyak hal lain dalam mengatur manajemen peternakan dan bisnis domba yang mesti diperhatikan. “Buku Pintar Beternak & Bisnis Domba” terbitan AgroMedia Pustaka ini akan menjelaskannya secara terperinci kepada Anda. Tim Penulis MT Farm dan Bagus Harianto memberikan kelengkapan informasi seputar kebutuhan membangun peternakan dan bisnis domba secara baik dan benar guna mendapatkan keuntungan besar dalam waktu yang relatif singkat.