Apung adalah nama sejenis burung pemakan serangga dari marga Anthus, suku Motacillidae. Burung yang memiliki cara terbang khas, menggelombang, dan kerap hinggap di tanah ini memiliki persebaran kosmopolitan; ditemukan di hampir semua bagian dunia kecuali di tengah padang pasir yang kering, di hutan lebat, dan di Antartika.Dalam bahasa Inggris (dan juga Malaysia) burung-burung ini dikenal sebagai pipit, namun tidak sama dengan burung pipit dalam bahasa Indonesia.
Burung-burung yang bertubuh ramping, berukuran sedang, dan berjalan dengan anggun di darat. Paruhnya ramping, kakinya kecil dan panjang. Ekornya yang panjang kadang-kadang digoyangkan ketika berjalan.
Apung memiliki penampilan yang cenderung konservatif. Warna bulunya umumnya tidak menarik, kecoklatan atau kekuningan, dengan bintik-bintik atau coret-moret hitam; warna yang cocok untuk menyamar di atas tanah atau bebatuan. Panjang tubuhnya berkisar antara 16 hingga 21 cm, meski yang terkecil, apung ekor-pendek, hanya sekitar 11,5–12,5 cm.
Berat tubuhnya antara 15–38 g. Baik dari ukuran tubuh maupun dari warna bulunya, tampak tidak ada atau hanya ada sedikit dimorfisme seksual (perbedaan di antara jantan dan betina). Satu ciri apung yang tidak biasa di kalangan burung petengger ialah bulu tersiernya yang seluruhnya menutupi bulu primer manakala sayapnya terlipat. Fenomena ini diyakini berlaku untuk melindungi bulu-bulu primer yang penting untuk terbang, dari kerusakan akibat sinar matahari yang terik di habitatnya.
Mencari makanannya yang berupa serangga dan invertebrata kecil lainnya, apung biasa menjelajahi tempat-tempat terbuka seperti persawahan, bantaran sungai, dan tepi jalan. Bila terganggu, terbang rendah menggelombang dan hinggap kembali dalam jarak yang tidak terlalu jauh.
Apung bersarang di antara rerumputan di atas tanah, bertelur hingga sekitar enam butir. Sebagaimana kerabatnya yang lain, apung bersifat monogami dan mempertahankan teritori tempat tinggalnya. Banyak spesiesnya yang bersifat migran.