Mitologi Bahasa Burung
Dalam Mitologi, literatur abad pertengahan dan okultisme, bahasa burung dipostulasikan sebagai sebuah bahasa yang mistis, bahasa ilahi yang sempurna, bahasa hijau, Bahasa Adam, Bahasa Enochian, Bahasa Malaikat atau sebuah bahasa mistis atau magis yang digunakan oleh burung untuk berkomunikasi dengan yang lain.
Dalam Agama Proto-India-Eropa, perilaku burung telah lama digunakan untuk tujuan ramalan oleh augur. Menurut Walter Burkert, kebiasaan tersebut mungkin berakar dari masa Paleolitik saat, selama Zaman Es, manusia mencari bangkai dengan mengobservasi burung-burung pemulung. Ada juga contoh kontemporer komunikasi dan simbiosis burung-manusia.
Di Amerika Utara, gagak dikenal mengarahkan serigala (dan pemburu asli) ke mangsa yang mereka tidak bisa konsumsi. Di Afrika, Greater Honeyguide dikenal membimbing manusia ke sarang lebah dengan harapan bahwa sarang akan dilumpuhkan dan dibuka untuk mereka.
Sejak Renaissance, kicau burung menjadi inspirasi bagi bahasa rekayasa ilmu sihir, dalam bahasa musik tertentu. Bahasa siul yang didasarkan pada bahasa alami yang diucapkan juga terkadang disebut sebagai bahasa burung.