Parkit si 'cantik' yang berwarna warni

Burung ini memiliki sebutan latin yaitu Melopsittacus undulates. Melopsittacus berasal dari bahasa yunani, melos yang artinya nyanyian dan psittacua yang merupakan sebutan bagi kerabat burung betet. Sedangkan undulus dari bahasa latin yang berarti bercorak. 
Parkit hidup berkoloni dan di alam bebas parkit berkembang biak pada bulan Oktober – Desember. Saat musim kimpoi sang jantan biasanya menyanyi dengan nada rayuan untuk memikat betinanya. Burung inipun dikenal sangat setia dengan pasangannya. Bila si betina sedang aktif bertelur maka si jantan akan menunggu di luar sambil bersiul menghibur sekaligus akan mengusir apabila ada pengganggu mendekati sarangnya.  
Berat telur parkit berkisar 2,5 gram/butir dengan jumlah telur rata-rata 6 butir/pasangan parkit. Anak burung parkit yang baru keluar dari cangkang telurnya berbobot rata-rata 2,35 gram dengan kondisi mata masih terpejam. Setelah umur sembilan hari barulah matanya terbuka.  
Kandang yang dibutuhkan tidak begitu besar , Ukuran 40 x 40 x 60 cm sudah cukup untuk memulai penangkaran. Namun karena sifat burung parkit yang suka berkoloni dan keragaman warna yang bervariasi ini maka tak salah kalau kita menyiapkan ukuran kandang yang agak besar.  
Misalnya dengan, Di samping kandang kita bisa tempatkan beberapa pasang. Keindahan warni-warni burung parkit yang satu dengan yang lain akan sangat jelas di kandang – kandang tersebut. 

Sejarah parkit
 
Tahun 1794
Shaw, seorang penulis buku Zoologi of New Holland memberi nama burung mungil ini dengan sebutan Melopsittacus undulates. Melopsittacus berasal dari bahasa yunani, melos yang artinya nyanyian dan psittacua yang merupakan sebutan bagi kerabat burung betet. Sedangkan undulus dari bahasa latin yang berarti bercorak. Corak bergelombang inilah yang mungkin berkaitan dengan warna bulu burung parkit yang bermacam-macam.

Penyebaran yang luas menyebabkan burung ini mendapat banyak sebutan.
1.Belanda = Undulated Grass Parkeet.
2.Perancis= Perche ondule.
3.Jerman = Wellensittich.

Parkit sesungguhnya merupakan hasil penjinakan jenis parkit Liar di Australia, proses ini terjadi ketika Kapten Cook mendarat pertama kali di benua Australia.


Tahun 1831,
Meseum Linne Society di London memamerkan pajangan Burung Parkit yang sudah di air keraskan, tetapi tampak seperti masih hidup di dalam salah satu ruangannya. Inilah yang akhirnya mengundang berbagai kalangan, terutama para ahli di bidang perburungan. Di antaranya adalah John Gould. Berawal dari sinilah sejarah parkit dibawa ke negeri Inggris.

Tahun 1840
John Gould orang yang pertama kali pada membawa parkit hidup ke Inggris.

Tahun 1850
di kebun binatang Antwerpens Belgia, perkembangan burung-burung kelompok paruh bengkok kecil secara sukses di mulai. Karena kecantikan warna bulu burung ini beberapa negara eropa lainnya mulai ikutan mengimpor burung ini dalam jumlah yang besar. Akhirnya burung parkit sudah mulai dikembangbiakkan di mana-mana.

Tahun 1855
untuk pertama kalinya negara Jerman memesan sepasang burung Parkit dari Pembiakan di London. Negara-negara di Eropa mengimport burung parkit yang baru di tangkap dalam jumlah yang besar, dan berkembang biak dimana-mana.

Tahun 1872
untuk pertama kalinya muncul bulu berwarna kuning di hasilkan di negara Belgia

Tahun 1875
warna kuning terjadi di Jerman

Tahun 1878
Parkit dengan warna biru murni muncul untuk pertama kalinya

Tahun 1917 
Parkit muncul pertama kalinya berwarna putih, 

Tahun 1937
Susunan Klasifikasi burung parkit berdasarkan Checklist of Bird of the World yang disusun oleh Peters
Yaitu Anggota kelompok burung berparuh bengkok ini terbagi atas :
6 anak suku, 
82 marga, 
316 jenis.

Tahun 1940
Parkit lahir dalam warna beraneka ragam / puncak keragaman warna parkit.

Catatan : Dari setiap warna pada burung parkit ini, warna putih adalah warna yang langka sehingga Nilai ekonominya lebih tinggi dari warna yang lainnya.


Parkit Mudah beradaptasi
Parkit menyukai hidup berkoloni dan sangat mudah menyesuaikan di dalam kandang penangkaran. Biasa di alam bebas parkit berkembang biak pada bulan Oktober – Desember. Bila musim kawin sang jantan biasanya menyanyi dengan nada rayuan untuk memikat betinanya. Hingga pada saat saling ada kecocokan maka perkawinan akan segera berlangsung.
Berat telur parkit berkisar 2,5 gram/butir dengan jumlah telur rata-rata 6 butir/pasangan parkit. Burung inipun dikenal sangat setia dengan pasangannya. Bila si betina sedang aktif bertelur maka si jantan akan menunggu di luar sambil bersiul menghibur sekaligus akan mengusir apabila ada pengganggu mendekati sarangnya.

Anak burung parkit yang baru keluar dari cangkang telurnya berbobot rata-rata 2,35 gram dengan kondisi mata masih terpejam. Setelah umur sembilan hari barulah matanya terbuka.
Setelah umur 30 hari barulah anak burung parkit mulai siap meninggalkan sarangnya untuk belajar terbang. Namun meski sudah mulai terbang, sang induk biasanya masih menyuapinya hingga umur 40 hari. Setelah umur tersebut biasanya persiapan untuk perkawinan untuk generasi yang baru akan dilakukan.

Anak parkit mulai matang kelaminnya untuk melakukan perkawinan setelah berumur 90 hari. Si jantan yang cukup umur akan segera memikat betinanya dengan siulan mautnya untuk menjadi pasangan yang akan mengembangbiakan keturunannya.


Mudah ditangkar
Perawatan burung jenis ini relatif mudah. Kandang yang diperlukan tidak begitu besar meskipun untuk pengembangbiakan sekalipun. Ukuran 40 x 40 x 60 cm sudah cukup untuk memulai penangkaran. Sedangkan untuk pajangan keindahan ukuran sangkar umum sudah memadahi.
Tetapi karena sifatnya yang suka berkoloni dan keragaman warna yang bervariasi ini maka tak salah kalau kita menyiapkan ukuran kandang yang agak besar. Di samping kita bisa tempatkan beberapa pasang. Keindahan warni-warni parkit yang satu dengan yang lain akan sangat jelas.

Membedakan Jantan dan Betina


Membedakan Jantan dan betina pada parkit sangat mudah, hal ini bisa dilihat dari warna di pangkal hidungnya. 


Berikut ini tips pemeliharaan burung parkit ini:
  • Usahakan memilih induk yang berbeda warna.
  • Untuk mengetahui jenis kelaminnya dapat dikenali melalui ukuran badannya, ketajaman warna dan warna lubang hidung diatas paruh (kebiruan berarti jantan & bila putih/biru pucat berarti betina)
  • Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan
  • Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.
  • Persiapkan pula kandang cadangan untuk hasil perkembangbiakan apabila pasangan burung sudah mulai produksi.
  • Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahakan dalam kondisi bersih
  • Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge, jagung atau yang lainnya
  • Makanan utama burung ini adalah millet (jewawut) serta jagung muda yang mudah didapatkan di kios-kios penjual makanan burung.
Tips menjinakan Parkit
  • Pada hari pertama membeli parkit usahakan dimasukkan ke kandang langsung, dan ini ada 2 cara, 1. ada yang langsung diambil dari besek (kantong semen) trus taro deh. 2. Ada yang dimasukin sama besek-beseknya tapi iketannya dibuka yar dia keluar sendiri, kalo dah keluar baru di ambil beseknya.
  • Setelah itu biarkan 1 sampe 2 hari tanpa tersentuh tangan dulu, alias jangan di ganggu dulu kecuali ngasih makan minum and ngajak ngobrol
  • pada hari k 3, diet-in parkit dengan cara menyedikitkan makannya, bukan di puasain seharian ya, ada juga yang bilang g dkasih makan dr pagi sampe sore. Dan mulai sodorkan makanan dengan tangan (handfeed)
  • untuk yang mencoba dengan jewawut renceng pada hari p1 dan 2 langsung masukkan di kandangnya jewawut rencengnya agar terbiasa, bukan dengan millet atau jewawut yg sudah menjadi bulir
  • biasakan memberikan tanda seblum memberi makan seperti menjentikkan jari, menepuk halus kandang, membunyikan bell, atau menggunakan clicker sebagai tanda bahwa setiap ada bunyi bell dia akan mendapatkan makan. 
  • Latih terus sampai dia mengenali tanda tersebut.
lihat juga : 
menangkarkan parkit
menjinakan parkit


sumber: berbagai sumber
Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2011. Trend burung - All Rights Reserved