Berdasarkan tujuan pemeliharaannya, kriteria pemilihan domba bakalan setidaknya dibagi menjadi dua, yaitu bakalan indukan dan bakalan penggemukan (untuk dipotong). Pemilihan domba untuk penggemukan lebih mudah dan fleksibel dibandingkan dengan pemilihan domba untuk indukan.
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih domba bakalan untuk digemukkan.
1. Domba memiliki tubuh yang sehat, lincah, tidak cacat, dan bulunya tidak kusam. Domba yang umurnya masih muda, tetapi terlihat kurus masih dapat dipilih dengan pertimbangan domba masih bisa tumbuh dan berat badannya diharapkan bertambah dengan perlakuan pakan yang lebih baik.
Banyak peternak yang membeli domba bakalan dalam keadaan sakit karena pertimbangan harganya lebih murah. Biasanya, domba yang dipilih adalah yang terkena penyakit scabies (kudis), bukan terkena penyakit berbahaya. Domba ini biasanya kurus karena kurang nafsu makan. Dengan pengobatan menggunakan salep yang mengandung sulfur secara rutin, penyakit scabies bisa disembuhkan dalam waktu sekitar satu bulan. Program penggemukan bisa dilakukan sejalan dengan masa pengobatan atau setelah domba sembuh. Namun, bagi peternak pemula cara ini sangat berisiko.
2. Prioritas domba jantan. Hal ini disebabkan, tingkat pertumbuhan domba jantan lebih cepat. Selain itu, adanya larangan pemotongan domba betina yang masih produktif. Namun, tidak tertutup kemungkinan menggemukkan domba betina yang sudah tidak produktif lagi, misalnya domba betina yang mandul (majir) atau sudah tua.
3. Berasal dari jenis domba lokal dan merupakan domba yang sudah beradaptasi dengan lingkungan setempat. Jika domba terpaksa didatangkan dari suatu lokasi yang kondisinya berbeda dengan lokasi penggemukan maka perlu masa adaptasi sekitar 2—4 minggu, sehingga membutuhkan dana untuk adaptasi ini.
4. Domba yang akan digemukkan memiliki bobot badan sekita 15 kg dan berumur 4 bulan—1 tahun. Untuk mengetahui umur bakalan, peternak bisa melihat catatan domba. Namun, tidak semua hewan ternak memiliki catatan yang lengkap semenjak lahirnya. Karena itu, untuk mengetahui umur domba dapat dilihat dari susunan gigi.
Umumnya orang melihat umur domba dan kambing dari jumlah gigi seri yang sudah tumbuh. Cara penentuan umur domba dan kambing dengan penentuan jumlah gigi seri yang tumbuh tidak selalu tepat. Namun, cara ini dapat memberikan petunjuk yang dapat dipercaya tentang umur ternak tersebut.
No | Susunan Gigi | Perkiraan Umur |
1 | Gigi susu belum ada yang lepas | < 1 tahun |
2 | Sepasang gigi susu tengah berganti dengan gigi tetap | 1—1.5 tahun |
3 | Dua pasang gigi susu tengah berganti dengan gigi tetap | 1.5—2 tahun |
4 | Tiga pasang gigi susu berganti dengan gigi tetap | 2.3—3 tahun |
5 | Seluruh gigi susu berganti dengan gigi tetap | 4 tahun |
6 | Gigi tetap sudah usang | Umur sudah lanjut |
Artikel ini dikutip dari buku “Petunjuk Praktis Menggemukkan Domba, Kambing, dan Sapi Potong”, AgroMedia Pustaka: 2009. Di dalam buku persembahan Redaksi AgroMedia Pustaka ini dibahas secara praktis beternak domba, kambing, dan sapi, mulai dari seputar prospek usaha, pemilihan bakalan, perkandangan, pemeliharaan, pakan, problem kesehatan dan solusinya, panen, pemasaran, hingga analisis usaha.