Pakan alami kenari merah



Seperti sebelumnya saya pernah membahas mengenai pakan wajib untuk mendukung warna pada kenari merah,bisa dibuka pada link ini, karena memang semua hewan di alam liar memperoleh yg dibutuhkan secara alami di alam, sedangkan burung yang kita pelihara hanya bergantung pada kita yang memberikan asupan makanan bagi mereka.

Saya pribadi sebagai pemula di kenari merah menganggap bahwa pakan alami itu wajib dan lebih baik daripada pakan kimiawi untuk mempercantik warna pada kenari merah. Seperti arwana, ikan lou-han jika tidak diberi pakan berupa udang kecil, warna mereka bisa luntur tidak secantik saat diberi asupan nutrisi untuk kelangsungan warna mereka. Asupan untuk mempercantik warna ini harus dilakukan secara terus-menerus agar warna juga konsisten pada bulu, tidak seperti suplemen kimiawi yg hanya diberikan pada saat kenari masih diloloh dan pada saat mabung.

Karena adanya komunitas kenari merah yg besar dan banyak akhirnya timbul kebiasaan pada perlakuan asupan makan untuk kenari dan akhirnya dijadikan sebuah standar sehingga nantinya memudahkan para penggemar kenari menilai kecantikan warna merah pada kenari umumnya. Ada standar khusus yang saya perhatikan pada komunitas kenari merah bandung, yaitu pakan wajib untuk kenari mereka hanya berupa pakan bijian dan sosin atau sawi, tidak ada hijauan yg lain sehingga memudahkan para penggemar di komunitas mereka menilai kadar kemerahan pada bulu kenari. Ada juga yang memakai brokoli, wortel, paprika dan lainnya tergantung kemauan komunitas tersebut.

Kalau pilihan saya sih rasanya sah-sah saja kalau klangenan kita dirawat dengan berbagai macam suplemen alami karena yang menikmati kita sendiri nantinya, tetapi untuk penilaian awal nantinya ternak kenari merah insya alloh akan saya sesuaikan dengan standard dari kota bandung yang memakai sawi saja untuk suplemen. Hitung-hitung bisa membandingkan dengan kenari bandung dengan kenari saya nantinya. Tetapi saya juga akan melakukan percobaan, mungkin untuk kenari yang dibuat sendiri akan saya maksimalkan pemberian suplemen seperti brokoli, tomat, wortel dan lainnya, karena memang pada saat saya berkonsultasi dengan peternak kenari merah dibandung ada perbedaan warna jika kita memakai sawi dan brokoli.
Lebih detail mungkin akan saya paparkan hasil literature yg saya dapatkan dari berbagai sumber mengenai karotenoid pada sayuran.

Karotenoid 

adalah pigmen organik yang ditemukan dalam kloroplas dan kromoplas tumbuhan dan kelompok organisme lainnya seperti alga("ganggang"), sejumlah bakteri (fotosintentik maupun tidak), dan beberapa fungi (non-fotosintetik) [1]. Karotenoid dapat diproduksi oleh semua organisme tersebut dari lipid dan molekul-molekul penyusun metabolit organik dasar. Organisme heterotrof sepenuhnya, seperti hewan, juga memanfaatkan karotenoid dan memperolehnya dari makanan yang dikonsumsinya.
Karotenoid umum ditemukan pada hewan dan kebanyakan memiliki peran sebagai hiasan, seperti warna merah muda pada flamingo dan ikan salem, dan warna merah jingga padalobster atau udang masak. Peran sebagai hiasan (ornamen) ditunjukkan oleh burung puffin. Warna yang dihasilkan karotenoid menjadi semacam indikator bagi kesehatan individu, dan berguna untuk memilih pasangan potensial dalam perkawinan.

Berikut daftar beberapa sayuran yang mengandung beta karoten dengan kadar yang beragam, penulis ingin mencoba apakah nantinya kadar karoten yang ada pada sumber dibawah bisa langsung berpengaruh pada warna kenari dengan melihat kadarnya ataukan ada factor lain dalam kandungan alami sayuran di bawah.

1.      Ubi jalar
Ubi jalar mengandung beta karoten 8509 µg (microgram-sekitar 8,5 mg) per 100 gram, lebih tinggi sedikit dari kandungan pada wortel. Makin tua orangenya makin banyak landungan beta karotennya
2.      Wortel
Kandungan beta karoten pada wortel sedikit lebih rendah dari ubi 8285 µg. tapi wortel mengandung juga lutein dan zeaxanthin 256 µg
3.      Kale
Kale ( sayur yang mirip kalian tapi keriting) mengandung beta karoten 9226 µg per gram ditambah lutein dan zeaxanthin 339550 µg. zeaxanthin adalah karotenoid yang bermanfaat melawan penyakit degenerasi macula pada orang tua dan mencegah pelepasan retina
4.      Bayam
Bayam mengandung 5626µg beta carotene dan 121986 µg lutein + zeaxanthin per 100 gram. Bayam yang dimasak lebih banyak mengandung beta karoten. Meski demikian, bayam merupakan yan harus dihindari bagi penderita asam urat.
5.      Daun lobak
Daun lobak mentah mengandung 6592 µg beta karoten per 100 g. bila dimasak berkurang kira-kira 20% nya
6.      Sawi pahit
Sawi pahit atau biasa disebut sawi daging biasa digunakan sebagai bahan sayur asin mengandung 6300 µg beta carotene dalam keaddan mentah, bila dimasak akan tersisa setengahnya.
7.      Selada keritung
Selda mengandung 4443 µg  beta carotene dan 1730 µg zeaxanthin per 100 gram. Selada daun merah mengandung 4495µg  per 100 gram
8.      Kalian
Kalian/brokoli china atau collard greens mengandung 983µg per 100 gram beta carotene dalam keadaan dimasak. Kalian juga mengandung 912 µg per 100 gram lutein dan zeaxanthin serta rendah sodium dan sangat rendah kolesterol
9.      Sawi hijau
Sawi hijau atau cay sim biasa digunakan untuk bakso atau bakmi, mengandung 1380 µg beta carotene per 100 gram penyajian dalam keadaan mentah. Namun sawi hijau mengandung cukup banyak sodium
10.  Brokoli
Brokoli mengandung 361 µg per 100 gram, lutein dan zeaxanthin 1121 µg per 100 gram. Brokoli akan lebih baik dimakan mentah
Adanya data diatas menunjukkan kadar karoten pada sawi yang relative rendah di antara sayuran yang lain, sehingga kadang ada di benak saya “ kalau bisa lebih bagus kenapa pakai yang biasa “ sehingga nantinya kan kita bisa bersaing dengan produk import yang biasanya selalu menjadi tolak ukur kita di dalam beternak. Jangan sampai ada yang membatasi kita untuk sesuatu yang lebih baik. Iya gag…Ayo dong kita percantik kenari dalam negeri, kita buktikan kita juga gag kalah dengan produk luar, hehehe….
Oke masih banyak yang harus penulis uji coba dengan stok materi yang sangat terbatas, biar gag teori aja neh ceritanya…
Salam merah kenari,,




Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2011. Trend burung - All Rights Reserved