Proses perkawinan diawali dengan timbulnya birahi antara kedua pasangan anis. Tanda-tanda umum yang dapat diamati adalah adanya perubahan sikap anis jantan yang selalu berusaha memikat betina melalui berbagai macam car, seperti menggerak-gerakkan ekor atau melalui kicauan. Sedang burung betinanya diam dan berkesan apatis. Proses ini akan terus berlanjut hingga pada akhirnya kedua burung bercengkrama dan saling berkejaran untuk saling bercumbu.
Dalam proses perkawinan, induk betina akan menghasilkan telur sebanyak 2-4 butir. Ukuran telur sebesar burung perkutut, warnanya kuning. Telur-telur tersebut selanjutnya akan dierami oleh induk betina. Sementara itu induk jantan bertugas menjaga dan mencukupi segala kebutuhan pasangannya mulai dari mengerami telur hingga minggu pertama merawat anak.
Untuk menjamin perkembangan, pertumbuhan dan kesehatan anak serta induk maka jumlah serta mutu pakan harus baik. Selain itu, juga harus menjaga sanitasi dan ketenagnan lingkungan kandang. Sebagian besar burung mempunyai masa mengasuh anak secara penuh selama tiga hari berturut-turut. Pada umur ini keadaan anak sangat rawan dan masih membutuhkan perawatan induk.