Sejak Kepulauan Canary dikuasai bangsa Spanyol tahun 1478, penangkapan burung kenari dilakukan secara besar-besaran. Burung-burung tersebut dibawa ke Spanyol. Ternyata burung kenari sangat digemari semua lapisan masyarakat Spanyol dan dijadikan burung kesayangan di lingkungan kerajaan. Pada perkembangan selanjutnya, Spanyol berhasil menernakkannya. Tak mengherankan apabila pada abab XVI, Spanyol menjadi negara pengekspor kenari ke Prancis, Jerman, Inggris, Itali, serta negara-negara Eropa lainnya. Hampir satu abad Spanyol menguasai perdagangan burung kenari. Dalam penyebaran kenari ke berbagai negara, Spanyol sangat hati-hati dan tidak ingin disaingi dalam hal budi daya. Oleh karena itu, hanya burung kenari jantanlah yang diperdagangkan.
Sejak abad XVII monopoli perdagangan kenari yang dilakukan Spanyol berakhir. Hal ini berhubungan dengan keberhasilan Itali menemukan burung kenari di Pulau Elba. Keberadaan kenari ini akibat kandasnya kapal Spanyol yang membawa burung kenari pada pertengahan abad XVI. Burung kenari yang selamat dilepas dan akhirnya menemukan tempat yang cocok untuk berkembang biak di Pulau Elba.
Bangsa Itali yang berhasil mengembangbiakkan kenari kemudian mengekspornya ke berbagai Negara di Eropa, termasuk Inggris, Rusia, Jerman. Akibat keuletan bangsa Jerman, kenari yang diternak lantas dikawinsilangkan dan menghasilkan kenari jerman. Di antaranya hanzers atau roller, neun berger, tyroler, dan jenis lainnya. Bahkan, peternakan kenari di Jerman lebih maju dibanding dengan Spanyol dan Itali.
Banyaknya peternak kenari di berbagai Negara Eropa pada abad XVIII menyebabkan munculnya perkumpulan para peternak. Pada perkembangannya, perkumpulan ini mengupayakan selalu menjaga kemurnian bibit-bibit kenari yang dianggap unggul baik dari segi suara, bentuk, maupun keindahan bulunya.
Permintaan kenari dari berbagai Negara tidak hanya untuk dinikmati kemerduan suara dan keindahan bulunya. Sebagian orang Eropa sangat menyukai dagingnya untuk dikonsumsi. Akibatnya banyak terjadi penangkapan kenari liar secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Akhirnya, pada abad XIX kenari di Kepulauan Canary daerah asalnya telah punah.
Perburuan burung kenari kemudian dilanjutkan di berbagai pulau sekitar Kepulauan Canary, sebelah barat daya Selat Gibraltar, dekat pantai utara Afrika. Inggris akhirnya berhasil menemukan kenari di Pulau St. Halena. Kenari di kepulauan ini kemudian dikenal dengan nama sint halena fink yang selanjutnya dikembangkan di Inggris. Perkembangan kenari hasil budi daya di negara ini melahirkan kenari jenis norwich, scoth fancy, border fancy, london fancy, lizard, dan sebagainya.
Negara Belanda yang kini lebih dikenal sebagai negara pengekspor kenari ke Indonesia, semula justru mendatangkan kenari dari Inggris, Jerman, dan Belgia. Kenari-kenari tersebut kemudian dikawinsilangkan dengan kenari liar yang sebelumnya sudah diternak di Belanda menghasilkan jenis belgisch, frice de paris, fris de robaix, serins holanders, brussels, dan sebagainya.