Ternak Kenari Bikin Dompet Lebih Tebal


Diversifikasi usaha merupakan salah satu strategi bisnis atau dagang seseorang untuk memperluas pangsa pasarnya di samping tentu saja untuk menambah pundi-pundi kekayaannya. Diversifikasi usaha atau melakukan perdagangan lebih dari satu jenis usaha dapat dilakukan oleh pebisnis yang mempunyai insting atau naluri dagang yang kuat selain mempunyai perhitungan yang akurat tentang dunia usaha baru yang akan dilakukannya.

Hery Widada merupakan salah seorang pebisnis yang masuk dalam kriteria tersebut dimana sebelumnya Hery Widada telah menekuni bisnis kuliner dengan mempunyai beberapa kedai ayam goreng dan ayam bakar baik di Klaten maupun di Yogyakarta dan mulai tahun 2008 Hery Widada mencoba peruntungannya di dunia breeding kenari. Bahkan baru baru ini Hery Widada terpilih dan dipercaya untuk memimpin Paguyuban Penggemar Burung Kenari Klaten.

Dunia perburungan bagi Hery Widada bukanlah hal baru karena sudah sejak tahun 1993 Hery Widada sudah berkecimpung di dunia burung berkicau atau ocehan dimana saat itu salah satu ocehan yang dipeliharanya adalah burung kenari. Sering pula Hery Widada membawa burung ocehan andalannya untuk turun ke berbagai arena lomba burung berkicau, sehingga dapat dikatakan Hery Widada ini selain penggemar atau penghobi burung berkicau juga merupakan pemain ocehan yang sering mengikuti lomba burung berkicau.


Pada awal beternak kenari yaitu pada tahun 2008 tersebut Hery Widada menggunakan dua ekor kenari lokal sebagai pejantan dan tiga ekor kenari betina lokal sebagai induk betinanya. Penggunaan kenari lokal sebagai indukan jantan tersebut hanya bertahan selama satu bulan karena setelah itu Hery Widada menggunakan kenari impor jenis Yorkshire sampai sekarang ini. Sedangkan induk betinanya menggunakan kenari betina lokal, AF, dan kenari betina F1.” Apabila anakan kenari berjenis kelamin betina maka anakan kenari tersebut tidak saya jual karena akan saya pakai sendiri untuk indukan “ jelas Hery Widada kepada Papburi Solo.

Setelah breeding kenarinya berjalan beberapa tahun dan menampakkan hasil maka Hery Widada saat ini mempunyai tiga ekor Yorkshire, seekor kenari F3, dan seekor kenari F1 sebagai pejantannya. Sedangkan induk betinanya sekarang terdiri dari enam ekor kenari betina local, 15 ekor betina F1, dan 25 ekor kenari betina AF. Setiap bulannya peternakan kenari milik Hery Widada ini menghasilkan rata-rata sekitar 25 anakan kenari.

Untuk masalah harga Hery Widada menentukannya berdasarkan persilangan indukannya yaitu untuk anakan kenari hasil persilangan induk AF dengan F1 dan dari indukan AF dengan F3 dihargai minimal Rp 500 ribu, sedangkan untuk anakan kenari F1 dihargai antara Rp 600 ribu sampai Rp 800 ribu. Untuk anakan trah seharga Rp 750 ribu, sedangkan untuk F2 diberi harga antara Rp 1 juta sampai dengan Rp 1.250.000.

Selain beternak, Hery Widada juga memaster anakan kenarinya dimana master yang dipakai adalah Blackthrout, Prenjak, Ciblek, dan Gelatik Wingko. Sampai sekarang Hery Widada masih mengikuti lomba burung berkicau, dan bisnis kulinernya pun masih berjalan. Inilah diversifikasi usaha ala Hery Widada yang memakai ring DUA DEWI untuk anakan kenari dari peternakannya.





Share this article :
 
 
Support : Copyright © 2011. Trend burung - All Rights Reserved